Uni Eropa-Inggris Terapkan Sanksi Baru, Ini Respons Menlu Iran
-
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amirabdollahian.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amirabdollahian mengecam tindakan berulang Uni Eropa dan Inggris yang menjatuhkan sanki terhadap negaranya.
"Kebijakan konfrontatif dan sanksi akan menghadapi tanggapan proporsional dari Iran," kata Amirabdollahian dalam percakapan telepon dengan sejawatnya di Belgia, Hadja Lahbib seperti dikutip Farsnews, Selasa, (21/3/2023).
Amir Abdollahian dan Hahja Lahbib bertukar pandangan mengenai topik-topik yang menarik untuk Iran dan Belgia, termasuk hubungan bilateral.
Menlu Iran mengucapkan terima kasih kepada mitranya dari Belgia atas ucapan selamat Tahun Baru 1402 Hijriah Syamsiah (HS) dan Nowruz.
Amirabdollahian lebih lanjut menyinggung prioritas kebijakan luar negeri Iran yang didasarkan pada kerja sama antara negaranya dan dunia. Dia juga mengutuk sanksi Uni Eropa dan Inggris terhadap Iran.
"Beberapa pihak Eropa menuduh pihak lain melakukan kekerasan, padahal mereka sendiri memiliki sejarah kelam perilaku ganda terhadap hak asasi manusia dan melakukan pelanggaran secara sistematis. Contoh terbarunya adalah perilaku kekerasan yang dilakukan polisi Prancis terhadap para pengunjuk rasa, yang merupakan contoh perilaku ganda," kata Amirabdollahian.
Uni Eropa dan pemerintah Inggris melanjutkan kebijakan anti-Iran dengan memberlakukan sanksi baru terhadap negara ini. Delapan individu dan sebuah institusi Iran dimasukkan ke dalam daftar sanksi Uni Eropa.
Sementara itu, Menlu Belgia mengucapkan selamat kepada mitranya di Iran atas datangnya Tahun Baru 1402 HS, Nowruz dan datangnya musim semi.
Hadja Lahbib menanggapi sanksi baru Uni Eropa dan Inggris terhadap Iran. dia menekankan perlunya untuk menghilangkan hambatan melalui dialog antara Iran dan Uni Eropa, dan menolak pendekatan dan kebijakan standar ganda apa pun. (RA)