Erdogan Berjanji Merekonstruksi Daerah yang Terkena Dampak Gempa
Presiden Turki dan kandidat dari partai yang berkuasa dalam pemilihan umum presiden mendatang negara ini berjanji untuk memperkuat konstruksi di daerah yang terkena gempa.
Dua gempa kuat pada 6 Februari tahun ini mengguncang wilayah yang luas di selatan Turki dan, selain korban jiwa, menyebabkan kerusakan parah di sebelas provinsi di negara ini.
Kubu oposisi pemerintah Turki yang akan menghadapi pemilihan presiden pada 14 Mei mendatang menggunakan kesempatan itu dan menuduh presiden negara ini, Recep Tayyip Erdogan, tidak mampu menyelamatkan dan memukimkan kembali para korban gempa.
Dalam situasi ini, calon dari Partai Keadilan dan Pembangunan (partai yang berkuasa) telah menyampaikan laporan tentang kinerja pemerintah terkait dengan gempa yang terjadi belakangan ini.
Menurut laporan Anadolu, Presiden Turki menekankan pada percepatan proses pembangunan kembali daerah yang terkena dampak gempa hari Jumat (24/03/2023).
Menurutnya, "Kami bertekad untuk meningkatkan daya tahan negara kami terhadap bencana dengan pengalaman yang kami peroleh dan mengandalkan peta gempa dan prediksi para ilmuwan."
Pada upacara peletakan batu pertama pembangunan rumah dan rumah sakit baru pemerintah di wilayah Iskenderun Provinsi Hatay, Erdogan menggambarkan rekonstruksi sebelas provinsi yang dilanda gempa sebagai tugas pemerintah dan mengatakan, "Kami tidak akan meninggalkan daerah yang terkena gempa sampai reruntuhan dipulihkan."
Mengumumkan akhir dari operasi pencarian dan penyelamatan selama 1,5 bulan, kandidat dari partai yang berkuasa menambahkan bahwa sejauh ini 156.000 tenda telah didistribusikan atau didirikan, di mana 125.000 di antaranya telah dilakukan oleh Organisasi Situasi Darurat, dan infrastruktur, instalasi dan pengangkutan 36.000 kontainer juga telah selesai.
Menurut statistik terbaru, lebih dari 51.000 orang tewas dalam gempa Februari di Turki.(sl)