May 07, 2023 09:46 Asia/Jakarta

Putra sulung Ratu Elizabeth II, Charles III dari House of Windsor akan mengenakan mahkota Inggris pada Sabtu (06/05/2023). Dia secara resmi diperkenalkan sebagai raja mulai September 2022, setelah kematian ibunya, tetapi menunda upacara penobatan hingga beberapa bulan kemudian sesuai dengan tradisi lama.

Saluran TV Sky News memperkirakan biaya upacara penobatan Raja Inggris mencapai 250 juta pound, setara dengan 314 juta dolar.

Sementara itu, karena semakin banyaknya warga negara Inggris yang ingin dibubarkannya sistem monarki Inggris, diharapkan para pengunjuk rasa akan melakukan protes keras pada upacara penobatan Charles III.

Protes warga Inggris

Graham Smith, Kepala Eksekutif Kelompok Anti-Monarki Republic mengumumkan bahwa pada hari Sabtu (6/5), ribuan orang anti-monarki akan memprotes kerajaan, bersamaan dengan upacara penobatan Charles III di London, di jalur pergerakan raja dan juga di kota-kota lain

Kelompok Anti-Monarki Republic akan memegang plakat di jalur konvoi Charles III yang bertuliskan, Anda bukan raja saya! Dan kami tidak memilihmu.

Graham Smith mengatakan, Pada saat orang menghadapi krisis biaya hidup yang tinggi, mengadakan upacara penobatan raja negara ini sama sekali tidak diperlukan.

Sejumlah besar orang Inggris, dalam situasi di mana menurut mereka, bahkan sejumlah pekerja telah menggunakan badan amal dan bank makanan untuk menyediakan makanan yang cukup bagi anggota keluarga mereka, mereka menganggap pengeluaran biaya yang terlalu tinggi untuk upacara ini tidak adil bagi kelompok berpenghasilan rendah di negara ini.

Tingkat inflasi di Inggris telah mencapai level tertinggi dalam 4 dekade terakhir. Harga makanan, energi, sewa, dan semuanya telah memecahkan rekor dan menurut Bank Sentral, Inggris telah memasuki masa resesi ekonomi.

Banyak bisnis publik berhenti bekerja dan melakukan protes di jalanan selama beberapa bulan terakhir.

Setelah kematian ibunya Elizabeth II pada usia 96 tahun, Charles III mewarisi tahta Inggris. Ratu Elizabeth II adalah Ratu Inggris selama 70 tahun dan 214 hari.

Poin penting adalah bahwa Charles III telah menghadapi gelombang kritik dan hinaan serta dilempari telur di setiap acara dan perjalanan ke berbagai kota di negara ini. Para penentangnya berteriak, "Kami tidak memilihmu", "Anda bukan raja kami", di mana beberapa dari mereka ditangkap.

Putra sulung Ratu Elizabeth II, Charles III dari House of Windsor akan mengenakan mahkota Inggris pada Sabtu (06/05/2023). Dia secara resmi diperkenalkan sebagai raja mulai September 2022, setelah kematian ibunya, tetapi menunda upacara penobatan hingga beberapa bulan kemudian sesuai dengan tradisi lama.

Para penentang sistem monarki di Inggris percaya, tidak dapat diterima bahwa pada abad ke-21, rakyat negara ini tidak secara langsung atau tidak langsung memiliki peran dalam menentukan posisi tertinggi di Inggris, dan seseorang, tanpa mempertimbangkan kemampuan dan penerimaan rakyat, hanya karena dia adalah putra raja atau menjadi ratu adalah orang pertama dan penguasa negara.

Hasil jajak pendapat yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa 58 persen orang percaya bahwa penguasa negara ini harus dipilih.

51 persen percaya bahwa biaya upacara penobatan tidak harus dibayar dari kantong pembayar pajak.

Kepala Eksekutif Kelompok Anti-Monarki Republic Graham Smith menyebut penobatan itu sebagai pantomim yang mahal dan tamparan bagi jutaan orang yang berjuang dengan krisis biaya hidup.

Penurunan penerimaan rakyat Inggris terhadap sistem monarki terjadi ketika keluarga kerajaan Inggris menghadapi tantangan besar dalam beberapa tahun terakhir dan telah terlibat dalam berbagai kerusakan moral dan korupsi.

Selain itu, terlepas dari klaim tidak campur tangan Ratu Inggris dan Putra Mahkota dalam urusan negara ini, kenyataan menunjukkan sebaliknya.

Surat kabar The Guardian mengumumkan dalam laporan eksklusif pada pertengahan 2021 bahwa lebih dari seribu undang-undang telah ditinjau oleh Ratu Elizabeth II atau putranya Pangeran Charles melalui proses rahasia sebelum disetujui oleh Parlemen Inggris.

Protes warga Inggris

Undang-undang ini mencakup berbagai masalah, mulai dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit), keadilan, jaminan sosial, pensiun, hubungan ras, dan kebijakan pangan hingga aturan yang tidak jelas tentang biaya parkir mobil dan hovercraft.(sl)

Tags