Pars Today

Belarus memandang langkah-langkah pencegahan strategis Minsk dan Moskow sebagai akibat dari tindakan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang menyulut ketegangan di dekat perbatasan Belarus dan Rusia.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada 25 Maret mengumumkan tanggapannya atas eskalasi aktivitas militer Barat dan meningkatnya dukungan mereka terhadap tentara Ukraina, dengan mengatakan Moskow akan mengerahkan beberapa senjata nuklir taktisnya di Belarusia.

Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Belarusia, Alexander Volfanovich hari Kamis (18/5/2023) menekankan adanya perubahan signifikan dan berbahaya dalam kegiatan NATO, dengan mengatakan,"Hari ini, organisasi ini berfokus pada benua Eropa dan semua kondisi tersedia untuk tindakan provokatif penggunaan kekuatan angkatan bersenjata,".

Volfanovich juga menyatakan bahwa Belarus berhasil menggagalkan plot serangan teroris di negara itu pada awal Mei.

"Data membuktikan pasukan khusus Ukraina berada di belakang serangan ini," ujarnya.

Menurut Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Belarus, beberapa kelompok penyabot dan spionase serupa di Rusia baru-baru ini diidentifikasi dan digagalkan setelah kerja sama bersama Layanan Keamanan Federal Rusia dan Komite Keamanan Negara Belarus.

Hubungan antara Rusia dan Belarus telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir, meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat dan sekutu Eropanya, dan perang di Ukraina tidak mengubah proses ini.(PH)