Jun 03, 2023 17:03 Asia/Jakarta
  • Lindsey Graham
    Lindsey Graham

Perkembangan di Amerika Serikat selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, seperti; Senator Amerika Penghasut Perang Masuk Daftar Buronan

Selain itu, masih ada isu lain dari AS seperti;

  • RusiaBiden sebut G7 harus bekerja sama dengan China.
  • DPR AS Loloskan RUU Plafon Utang
  • Newsweek: Pasukan Ukraina Pakai Metode ISIS dalam Perang
  • Jumlah Veteran Tentara AS yang Tewas di Ukraina Terungkap
  • Think Tank Amerika: Proses Dedolarisasi di Dunia Tidak Bisa Dihentikan
  • Pengakuan Senator AS soal Tujuan Utama Dukung Perang Ukraina

Senator Amerika Penghasut Perang Masuk Daftar Buronan

Seorang senator Amerika yang kerap menyuarakan provokasi perang ditempatkan dalam daftar buronan Rusia karena pernyataan kontroversialnya baru-baru ini.

Lindsey Graham

Kementerian Dalam Negeri Rusia hari Senin (29/5/2023) menempatkan Senator Republik Amerika Serikat Lindsey Graham dalam daftar orang yang dicari karena kata-katanya yang kontroversial baru-baru ini tentang "berinvestasi dalam kematian orang Rusia" pada pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Kata-kata Graham yang kontroversial baru-baru ini telah menimbulkan reaksi tajam dari otoritas Rusia.

Dmitry Medvedev, Wakil Kepala Dewan Keamanan Nasional Rusia mengkritik kata-kata kontroversial baru-baru ini dari Lindsey Graham, Senator Republik Amerika, dengan mengingatkan Graham tentang pembunuhan mantan Presiden AS Robert Kennedy.

Sejumlah pejabat dan politisi Rusia lainnya juga mengkritik pernyataan kontroversial Graham baru-baru ini dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kemarin.

Statemen Graham juga menyulut reaksi kecaman dari pengguna media sosial di berbagai negara dunia.

Biden sebut G7 harus bekerja sama dengan China

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis mengatakan bahwa Kelompok Tujuh Negara Maju (G7) harus bekerja sama dengan China berdasarkan prinsip-prinsip yang dimiliki bersama.

G7 terdiri atas Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Jepang, Kanada.

Saat menyampaikan sambutan kepada lulusan Akademi Angkatan Udara di Colorado, Biden mengatakan bahwa AS siap untuk bersaing dengan China dan akan membela kepentingan negaranya, tetapi Washington tidak mencari "konflik atau konfrontasi" dengan Beijing.

Dia mengatakan AS harus sebisa mungkin bekerja sama dengan China untuk mengatasi berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim.

Biden dan Xi Jinping

Namun, dia juga menekankan bahwa koordinasi di antara negara-negara G7 sangat diperlukan guna meminimalkan ancaman terhadap keamanan nasional dan meningkatkan ketahanan terhadap hal yang disebut paksaan ekonomi dari Beijing.

Dengan bekerja sama dengan negara-negara yang memiliki nilai-nilai paling fundamental, kita dapat melipatgandakan kekuatan satu sama lain,” katanya.

Pernyataan Biden itu muncul ketika AS dan China masih berupaya memulihkan jalur-jalur komunikasi setelah hubungan kedua negara tersebut sempat tegang karena masalah Taiwan dan insiden balon mata-mata.

Pada pertengahan Mei, para pemimpin G7 berkumpul di kota Hiroshima, Jepang, dan menyatakan dalam komunike bahwa mereka "siap untuk membangun hubungan yang konstruktif dan stabil dengan China, mengakui pentingnya melakukan hubungan secara terbuka."

"Pendekatan kebijakan kami tidak dirancang untuk merugikan China dan kami juga tidak berusaha menghalangi kemajuan dan pembangunan ekonomi China. Kehadiran China yang meningkat, yang bertindak berdasarkan aturan-aturan internasional, akan menjadi kepentingan global," demikian bunyi pernyataan G7.

Pernyataan Biden dalam pidato pembukaan di Colorado itu juga menunjukkan niatnya untuk menjangkau China sebelum dia kemungkinan akan menjadi lebih sibuk untuk pemilihan presiden 2024.

Namun, China baru-baru ini menolak permintaan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin untuk bertemu langsung dengan rekannya dari China Li Shangfu selama forum keamanan tahunan yang berlangsung tiga hari di Singapura

China juga telah memutuskan saluran komunikasi antarmiliter dengan Amerika Serikat setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan pada Agustus 2022. Pelosi menjadi pejabat AS paling senior yang berkunjung ke pulau demokrasi itu dalam seperempat abad.

Selain gesekan terkait Taiwan, yang dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya, ketegangan lebih lanjut terjadi awal tahun ini setelah Washington mendeteksi apa yang disebutnya sebagai balon mata-mata China yang melintasi area-area sensitif Amerika Serikat.

Insiden tersebut menyebabkan penundaan mendadak atas rencana kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Beijing pada awal Februari.

Perjalanan Blinken dimaksudkan sebagai tindak lanjut dari pertemuan langsung antara Biden dan Presiden China Xi Jinping di Bali pada November. Pertemuan itu seharusnya menjadi kunjungan pertama pejabat setingkat menteri AS ke China sejak dimulainya pemerintahan Biden pada 2021.

DPR AS Loloskan RUU Plafon Utang

Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (DPR AS) meloloskan undang-undang untuk menangguhkan plafon utang senilai US$31,4 triliun pada Rabu, 31 Mei 2023, dengan dukungan mayoritas dari Demokrat dan Republik.

The Hill melaporkan, DPR yang dikendalikan oleh Partai Republik memberikan suara 314 – banding 117, untuk mengirim undang-undang ke Senat.

Kongres Amerika

Pada gilirannya, Senat harus memberlakukan tindakan tersebut dan menyerahkannya ke meja Presiden Joe Biden sebelum batas waktu Senin mendatang, ketika pemerintah federal diperkirakan kehabisan uang untuk membayar tagihannya.

"Kesepakatan ini adalah kabar baik bagi rakyat Amerika dan ekonomi Amerika," kata Biden usai pemungutan suara.

"Saya mendesak Senat untuk mengesahkannya secepat mungkin sehingga saya bisa menandatanganinya menjadi undang-undang" tegasnya.

Langkah itu merupakan kompromi antara Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy.

Ini sempat mendapat tentangan dari 71 anggota Partai Republik garis keras. Jumlah biasanya cukup untuk memblokir undang-undang partisan. Akan tetapi 165 Demokrat - lebih dari 149 Republikan yang memilihnya - mendukung tindakan tersebut dan mendorongnya.

Selasa malam, Kantor Anggaran Kongres non-partisan mengatakan undang-undang itu akan menghasilkan penghematan US$1,5 triliun selama satu dekade.

Itu di bawah penghematan US$4,8 triliun yang ditargetkan oleh Partai Republik dalam RUU yang lolos DPR pada April, dan juga di bawah defisit US$3 triliun yang akan dikurangi anggaran yang diusulkan Biden selama waktu itu melalui pajak baru.

Sementara Menteri Keuangan AS Janet Yellen memperingatkan para pemimpin kongres AS bahwa sumber daya pemerintah federal dapat habis pada tanggal 5 Juni. dan jika Kongres tidak menaikkan plafon utang pada hari Senin, maka akan terjadi bencana ekonomi.

Newsweek: Pasukan Ukraina Pakai Metode ISIS dalam Perang

Majalah Amerika Serikat, mengabarkan pasukan Ukraina, menggunakan kamera-kamera canggih untuk merekam dan menyebarkan video-video perang. Menurutnya, mereka menggunakan metode ISIS dalam perang melawan Rusia.

Newsweek, Rabu (31/5/2023) melaporkan, ada kemiripan strategi yang digunakan pasukan Ukraina, dengan kelompok teroris ISIS, dalam menggunakan kamera-kamera canggih di medan tempur.

Menurut majalah Amerika Serikat, tersebut pasukan Ukraina, berusaha mencapai sejumlah target yang jelas dengan menggunakan metode ISIS ini.

"Ukraina menggunakan drone-drone komersial untuk merekam kemenangan di garis depan, dan mengunggah video dengan kamera-kamera GoPro. Kamera-kamera ini merekam secara akurat serangan ke tank-tank musuh, pembunuhan penembak jitu, dan peledakan granat," imbuhnya.

Newsweek menjelaskan, "Pasukan Ukraina, belajar dari ISIS terkait penggunaan teknologi ini, kelompok yang tumbuh cepat di Suriah, dan mempraktikkan metode ini sekitar 10 tahun lalu."

Kelompok teroris ini, katanya, juga menyebarkan video-video rumit yang sudah dirancang sebelumnya, dan terkadang menggunakan kekerasan sebagai salah satu alat kampanye perang, dan menayangkan video-video emosional untuk memanfaatkan perasaan masyarakat.

Lebih lanjut Newsweek menerangkan, sebuah unit tempur Ukraina, bernama "Serigala-Serigala Putih" yang bertugas mendekatkan pertempuran nyata ke permainan perang, membuat video-video untuk dikirim ke media sosial.

Jumlah Veteran Tentara AS yang Tewas di Ukraina Terungkap

Surat kabar Amerika Serikat, mengungkap jumlah tentara bayaran dari negara itu yang tewas dalam perang di Ukraina, jumlahnya mencapai sekitar 16 orang.

Washington Post, Senin (29/5/2023) melaporkan, sejumlah veteran perang Amerika Serikat, yang memutuskan untuk ikut berperang melawan Rusia, di Ukraina, 16 orang dari mereka tewas.

Menurut Washington Post, orang-orang Amerika yang bergabung dengan pasukan Ukraina, untuk memerangi pasukan Rusia, berangkat ke negara itu secara individu.

"Mereka tidak menghiraukan peringatan-peringatan resmi yang berulangkali disampaikan oleh Presiden AS Joe Biden, dan para pejabat pemerintah lain," klaim Washington Post.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan bahwa lebih dari 2.500 tentara bayaran asing ikut bertempur melawan pasukan Rusia, di Ukraina.

Think Tank Amerika: Proses Dedolarisasi di Dunia Tidak Bisa Dihentikan

Sebuah lembaga think tank Amerika menegaskan bahwa proses dedolarisasi di dunia tidak dapat dihentikan, karena negara-negara di dunia telah menunjukkan keinginan yang besar untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap dolar.

Dolar

Menurut Sputnik, lembaga think tank Amerika, Responsible Statecraft hari Minggu (28/5/2023) mengumumkan bahwa proses dedolarisasi dipercepat pada saat yang sama ketika negara-negara di belahan bumi selatan mencoba mencari alternatif selain dolar.

Menurut para sarjana Amerika, statistik global menunjukkan bahwa pangsa cadangan devisa yang terdiri dari dolar di dunia telah menurun dari 73% pada tahun 2011 menjadi 58% pada tahun 2023.

Proses de-dolarisasi di dunia semakin cepat sejak pemerintahan Presiden AS Joe Biden memutuskan untuk menjatuhkan sanksi ekstensif terhadap Rusia dengan dalih perang Ukraina.

April lalu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengakui bahwa kebijakan pemerintah AS menjatuhkan sanksi kepada musuh-musuhnya di seluruh dunia dapat melemahkan dolar.

Pengakuan Senator AS soal Tujuan Utama Dukung Perang Ukraina

Seorang senator Amerika Serikat dari Partai Republik, melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina, dan mengaku gembira dengan terbunuhnya orang-orang Rusia, dalam perang.

Lindsey Graham, Jumat (26/5/2023) dalam sebuah video yang baru-baru ini beredar luas di berbagai media, terlihat berbincang dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Pada pertemuan tersebut, Presiden Ukraina, meminta pemerintah Amerika Serikat, untuk menambah bantuan terhadap negaranya dalam perang proksi Washington melawan Rusia.

Di salah satu bagian video yang disebarkan oleh Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak itu, Presiden Ukraina kepada Senator AS mengatakan, "Merdeka atau mati, Anda sekarang merdeka, dan kami akan menyusul."

Senator AS menjawab, "Ya, merdeka atau mati, dan orang-orang Rusia, sekarang sedang sekarat, ini adalah uang terbaik yang pernah kami belanjakan selama ini."

Sejumlah banyak netizen menanggapi negatif pernyataan Senator Amerika Serikat, Lindsey Graham, tersebut, dan mengaku merasa jijik serta membencinya.

Sejauh ini Amerika Serikat telah memberikan uang hasil pajak rakyatnya kepada Ukraina untuk memerangi Rusia, sebesar lebih dari 35 miliar dolar, dari total 165 miliar dolar yang diberikan NATO kepada Kiev.

 

Tags