Jul 05, 2023 11:21 Asia/Jakarta

Hasil penelitian yang dipublikasikan pada Senin (03/07/2023), menunjukkan bahwa kepercayaan rakyat Amerika terhadap pemerintahannya berada pada level terendah di antara negara-negara industri maju. Lembaga jajak pendapat Gallup mengumumkan bahwa hanya 31% orang Amerika pada tahun 2022 yang mengatakan bahwa mereka memiliki kepercayaan pada pemerintah mereka.

Posisi pemerintah Amerika pada tahun 2022 sangat berbeda dengan posisi pada tahun 2006. Dalam jajak pendapat serupa yang dilakukan pada tahun 2006, 56 persen orang dewasa Amerika menjawab "ya" ketika ditanya apakah mereka mempercayai pemerintah mereka.

Pada tahun itu, Amerika menempati urutan pertama. Data Gallup menunjukkan bahwa kepercayaan pada pemerintah di kalangan orang dewasa Amerika mencapai 50% pada tahun 2009 dan 46% pada tahun 2020, kecuali tahun 2006.

Aksi unjuk rasa warga AS atas bantuan AS buat Ukraina

Kepercayaan domestik terhadap pemerintah AS beberapa kali berada pada level terendah dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pada tahun 2018, angkanya adalah 31%, 30% pada tahun 2016 dan 29% pada tahun 2013.

Ada berbagai alasan meningkatnya ketidakpercayaan rakyat Amerika terhadap pemerintah negara ini. Di antara kasus terpenting di bidang ini adalah krisis inefisiensi pemerintah federal dan penerapan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan mayoritas rakyat negara ini.

Isu ini mengkristal terutama pada masa kepresidenan Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, dengan penentangan yang kuat dan upaya untuk membatalkan program perawatan kesehatan mantan presiden negara ini, yang dikenal sebagai Obamacare.

Sedangkan tujuan pelaksanaan program ini adalah untuk mengcover lebih banyak orang Amerika dengan asuransi kesehatan, apalagi mengingat menurut statistik, sekitar 40 juta warga Amerika tidak memiliki asuransi kesehatan.

Sementara Partai Republik, termasuk Trump, pada dasarnya tidak percaya dengan Obamacare ini dan masih berusaha untuk membatalkannya di Kongres AS.

Selain itu, jajak pendapat Gallup menunjukkan bahwa dua pertiga rakyat Amerika tidak mempercayai Presiden Joe Biden saat ini dan tim ekonominya serta mengkhawatirkan kinerja ekonomi pemerintah mereka.

Alasan lain ketidakpercayaan rakyat Amerika terhadap pemerintah negara ini adalah masalah amoral dan korupsi para pejabat, terutama presiden negara ini.

Dalam konteks ini, Donald Trump bukan hanya menghadapi berbagai tuduhan finansial dan amoral selama masa kepresidenannya, tetapi juga kasus keamanan, di mana dia dituduh menyimpan dokumen rahasia di vila pribadinya setelah masa jabatan presidennya berakhir.

Hasil penelitian yang dipublikasikan pada Senin menunjukkan bahwa kepercayaan rakyat Amerika terhadap pemerintahannya berada pada level terendah di antara negara-negara industri maju. Lembaga jajak pendapat Gallup mengumumkan bahwa hanya 31% orang Amerika pada tahun 2022 yang mengatakan bahwa mereka memiliki kepercayaan pada pemerintah mereka.

Selain itu, banyak tuduhan terhadap Trump Foundation yang dikelola oleh anak-anak Donald Trump, termasuk penggelapan pajak.

Ada banyak tuduhan terhadap presiden saat ini Joe Biden dan keluarganya, termasuk penyalahgunaan kekuasaan yang sejalan dengan kepentingan keluarga, terutama selama menjabat sebagai wakil presiden terkait Ukraina demi putranya Hunter Biden, dan masalah amoral dan korupsi Hunter.

Selain itu, sekarang, mengingat banyaknya kasus kesalahan lisan dan perilaku Joe Biden serta terungkapnya fakta bahwa dia tidur dengan mesin pernapasan di malam hari, masalah kesehatan fisik dan mental serta kesiapan mentalnya untuk terus memegang posisi sensitif kursi kepresidenan dan yang lebih penting, banyak yang mempertanyakan kesiapannya untuk berpartisipasi dalam pemilu presiden 2024.

Masalah lain yang mempertanyakan kepercayaan orang Amerika terhadap pemerintah negara ini, bahkan juga terhadap Kongres AS, adalah kontroversi dan krisis politik beberapa tahun terakhir, terutama kontroversi setelah pemilu presiden 2020 dan pengumuman kemenangan Joe Biden dan kekalahan Donald Trump.

Dengan tidak menerima hasil pemilu dan dugaan kecurangan yang meluas, Trump menghasut para pendukungnya untuk melakukan protes massal dengan mengadakan demonstrasi untuk memprotes hasil pemilu. Proses yang akhirnya berujung pada insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Amerika Serikat, yaitu insiden 6 Januari dan penyerangan pendukung Trump terhadap Kongres AS.

Peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini telah sangat mengurangi kepercayaan rakyat Amerika terhadap sistem politik dan sekaligus menghancurkan posisi Amerika Serikat sebagai negara yang diklaim sebagai pionir di bidang demokrasi.

Poin lainnya adalah ketidakpercayaan orang Amerika tidak terbatas pada pemerintah negara ini, tetapi ada lebih banyak ketidakpercayaan terhadap Kongres AS di antara orang-orang di negara ini.

Kongres AS

Menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Amerika tidak lagi mempercayai pemerintah negara ini, koran The Hill menulis, Ketidakstabilan internal di AS lebih dari yang dibayangkan banyak orang. Saat ini, mayoritas penduduk AS telah menyadari bahwa negara mereka sedang mengalami kemunduran demokrasi. Orang-orang percaya bahwa pemerintah AS tidak didasarkan pada fondasi yang dapat diandalkan.(sl)

Tags