Macron Memperingatkan Kemerosotan Kekuatan Barat dan Pelemahan Eropa
Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Senin (28/08/2023) selama pertemuan konferensi para duta besar di Paris memperingatkan kemerosotan kekuatan Barat dan khususnya "bahaya melemahnya Eropa".
Macron mengatakan, Oleh karena itu, saya percaya bahwa urusan internasional menjadi lebih rumit, dan setelah itu ada risiko melemahkan Barat dan khususnya Eropa.
Menurutnya, Kita harus transparan dalam hal ini tanpa terlalu pesimis.
Pengakuan Presiden Perancis mengenai kemerosotan Barat dan khususnya melemahnya Eropa masuk akal mengingat tren peningkatan kekuatan-kekuatan Timur dan meningkatnya peran dan kontribusi mereka dalam politik, ekonomi dan perdagangan dunia.
Secara khusus, bangsa Eropa dalam bidang-bidang ini sedang mengalami tren penurunan.
Macron menunjukkan beberapa poin mengenai kelemahan Barat dan mengatakan, Pertama, kita menyaksikan penurunan obyektif dalam populasi, produksi kekayaan, dan andil kita dalam perdagangan dunia. Permasalahan ini lebih nyata dibandingkan apa yang terlihat pada krisis tahun 2008-2010.
Masalah lainnya adalah peristiwa perang di Ukraina dan upaya Eropa agar Amerika Serikat memberikan dukungan penuh militer dan senjata kepada Ukraina, serta sanksi yang paling luas dan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia dan penurunan tajam ekspor minyak dan gas Moskow ke Eropa, telah menyebabkan krisis ekonomi dan sosial di negara-negara Eropa dan kelanjutan perang ini akan memperdalamnya.
Pada periode pasca-Perang Dingin, meskipun Amerika Serikat sebagai pemimpin Barat berupaya mempertahankan sistem unipolar dan mempertahankan dominasi Barat atas dunia, tetapi tren global dalam berbagai dimensi menyebabkan munculnya kekuatan ekonomi, politik dan militer seperti Rusia, Cina, dan India di kancah internasional.
Kekuatan-kekuatan tersebut dalam bentuk institusi seperti BRICS, Organisasi Kerja Sama Shanghai dan Uni Ekonomi Eurasia (UEE), berusaha menciptakan tren baru dalam politik, ekonomi, perdagangan dan keuangan dunia.
Kini negara-negara Barat, yang dipimpin oleh Amerika, menghadapi pesaing seperti Cina dan Rusia.
Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Senin (28/08/2023) selama pertemuan konferensi para duta besar di Paris memperingatkan kemerosotan kekuatan Barat dan khususnya "bahaya melemahnya Eropa".
Cina, yang kini menjadi kekuatan ekonomi kedua di dunia setelah Amerika Serikat, diperkirakan akan menjadi kekuatan ekonomi pertama di dunia pada tahun 2030, dan isu ini mempertanyakan dominasi ekonomi dan perdagangan Barat, khususnya Amerika Serikat. .
Rusia, setelah masa kemunduran pada tahun 1990an, sejak tahun 2000 dengan berkuasanya Vladimir Putin, telah memulai proses pembangunan kembali dan menghidupkan kembali kekuatannya, dan kini menjadi saingan politik dan militer utama Barat, khususnya Amerika Serikat, bukan hanya di Eropa tetapi juga di Asia Barat dan Amerika Latin.
Saat ini, terjadi konflik antara kekuatan dominan Barat dan kekuatan pesaing di tingkat global.
Selama beberapa abad, Barat telah melakukan dominasi di kancah dunia dan selalu mengeksploitasi bangsa dan negara lain, baik pada masa penjajahan maupun pada masa pasca-kolonial.
Pada masa Perang Dingin dan pasca-Perang Dingin, Amerika sebagai pemimpin Barat melakukan banyak upaya untuk memperluas hegemoninya di dunia, tetapi situasi global dan sistem internasional telah mengalami perubahan mendasar, dan kini para pemimpin Barat mengakui berakhirnya periode dominasi Barat.
Hal yang penting adalah bahwa kecenderungan menurunnya pengaruh Barat di kancah dunia sebagian besar disebabkan oleh kesalahan kinerja Barat di dunia, yang telah menindas negara-negara yang dikuasainya dalam beberapa abad terakhir dalam bentuk kolonialisme dan imperialisme.
Macron pada Agustus 2019 menyatakan dalam konteks ini, Kita sekarang hidup di akhir periode dominasi Barat atas dunia dan masalah ini disebabkan oleh kesalahan Barat di masa lalu.(sl)