AS Khawatirkan Biaya Besar untuk Melacak Drone & Rudal Yaman
Des 20, 2023 17:16 Asia/Jakarta
Media Amerika Serikat, mengatakan Departemen Pertahanan negara ini mengkhawatirkan biaya tambahan yang besar untuk melacak, dan menjatuhkan rudal serta drone Yaman.
Politico, Rabu (20/12/2023) melaporkan, Dephan AS (Pentagon) mengabarkan bahwa 38 operasi pelacakan telah dilakukan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat di Laut Merah.
"Sebuah rudal seharga dua juta dolar Amerika, digunakan untuk melacak drone seharga 2.000 dolar, milik orang-orang Yaman," tulis Politico.
Menurut Politico, para pejabat Pentagon, mengatakan masalah penembakan jatuh drone-drone Yaman, harus diselesaikan, dan AS, harus mengkaji opsi-opsi biaya yang lebih rendah.
Media AS ini menambahkan, "Seorang pejabat senior AS mengatakan 19 negara termasuk negara-negara Arab, sudah bergabung dalam satuan tugas internasional untuk melindungi pelayaran di Laut Merah."
Akan tetapi, kata Politico, hanya sembilan negara yang bersedia partisipasi mereka dalam satuan tugas untuk melindungi pelayaran di Laut Merah, itu diumumkan ke publik.
"Kondisinya sulit bagi negara-negara Arab, karena mereka percaya bahwa kolisi ini dibentuk untuk melindungi kapal-kapal afiliasi Israel," ujarnya.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, hari Senin, tiba di Wilayah pendudukan, dan malamnya mengumumkan pembentukan koalisi maritim multinasional untuk menghadapi serangan Yaman, ke kapal-kapal Israel.
Akan tetapi dari 10 negara anggota koalisi itu, hanya satu negara Arab, yaitu Bahrain, yang bergabung, sementara Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir tidak bergabung. (HS)
Tags