Jun 18, 2024 10:35 Asia/Jakarta
  • Tanggapi Perluasan Nuklir NATO, Rusia: Biden Butuhkan Lebih Banyak Pertumpahan Darah di Eropa

Negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sedang berkonsultasi untuk menyiapkan senjata nuklir.

Tehran, Parstoday- Jens Stoltenberg, Sekretaris Jenderal NATO memandang organisasi ini sebagai aliansi nuklir dan mengklaim bahwa tujuan NATO adalah dunia yang bebas senjata nuklir.

Stoltenberg mengatakan, "Dunia di mana Rusia, Cina, dan Korea Utara memiliki senjata nuklir, dan NATO tidak memilikinya adalah dunia yang lebih berbahaya."

Sekretaris Jenderal NATO menambahkan, "Amerika dan sekutunya di Eropa saat ini sedang memodernisasi persenjataan nuklir mereka,".

Pada saat yang sama, Dmitry Peskov, Juru Bicara Kremlin menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal NATO, dengan mengatakan, "Retorika seperti itu tidak lebih dari mengambil langkah menuju ketegangan yang lebih besar,".

Maria Zakharova, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan Eropa sebagai tanggapan atas rencana NATO yang mewajibkan seluruh anggotanya mengirim senjata ke Ukraina.

Zakharova menegaskan, "Eropa harus memahami bahwa Washington melibatkan mereka dalam konfrontasi langsung dengan Rusia di bawah bendera NATO".

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia juga menekankan, "Joe Biden, presiden Amerika, membutuhkan lebih banyak pertumpahan darah di Eropa untuk tetap berkuasa,".

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius juga mengatakan pada pertemuan para menteri negara-negara anggota NATO baru-baru ini di Brussels bahwa sekutu NATO di Eropa akan meningkatkan pengeluaran militer mereka untuk mendistribusikan beban secara adil di Amerika dan Eropa.

Sementara itu, Lloyd Austin, Menteri Pertahanan AS, baru-baru ini menegaskan bahwa tidak ada rencana perluasan NATO dalam waktu dekat.

Hongaria, sebagai mitra strategis Rusia, juga telah mengumumkan bahwa NATO berencana mendirikan 3 pangkalan militer untuk memasok senjata ke Ukraina.

Viktor Orban, Perdana Menteri Hongaria mengatakan, "Jika pangkalan-pangkalan tersebut didirikan di negara-negara yang berbatasan dengan Ukraina, seperti Polandia, Rumania, dan Slovakia, maka pangkalan-pangkalan tersebut akan menjadi sasaran militer,".(PH)

Tags