Profesor Sejarah Kontemporer Rusia: Pembentukan BRICS dan Organisasi Kerja Sama Shanghai Hasil dari Ide Berwawasan Jauh Revolusi Islam Iran
-
Orientalis dan Iranolog Rusia Elena Dunaeva
Pars Today - Menurut seorang profesor universitas di Rusia, gerakan Jalan Ketiga, atau gerakan untuk melawan arogansi dan dominasi satu negara atas negara lain, merupakan kelanjutan dari jalan Revolusi Islam.
Mengacu pada proses transformasi struktur global selama beberapa dekade terakhir, orientalis dan Iranolog Rusia Elena Dunaeva mengatakan, Pembentukan lembaga-lembaga seperti BRICS dan Organisasi Kerja Sama Shanghai merupakan hasil pengembangan dan perluasan ide-ide berwawasan jauh dari Revolusi Islam Iran.
Menurut Pars Today, Elena Dunaeva, dalam wawancaranya dengan IRNA di Moskow menambahkan, Revolusi Islam Iran merupakan salah satu perkembangan terpenting di dunia pada akhir abad ke-20 dan meninggalkan banyak dampak dan konsekuensi di dunia.
Elena Dunaeva yang memiliki gelar doktor dalam sejarah kontemporer mencatat, Bahkan di era sekarang, dampak Revolusi Islam terhadap mekanisme internasional terus berlanjut.
Seorang pakar senior di Institut Studi Oriental Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia ini menyatakan, Salah satu slogan Revolusi Islam adalah “Bukan Timur atau Barat”, yang berarti menghilangkan dominasi negara adidaya atas negara lain di dunia. Pada saat itu, terutama di kalangan warga Uni Soviet, slogan ini tidak dapat dipahami dan diterima, tapi sekarang kita hidup di era ketika struktur global sedang berubah, dan dapat dicatat bahwa pembentukan lembaga-lembaga seperti BRICS dan Organisasi Kerja Sama Shanghai adalah hasil dari pengembangan dan perluasan ide-ide Revolusi Islam yang berpandangan jauh ke depan.
Mengacu pada teori Imam Khomeini tentang jalan ketiga di dunia, Dunaeva mengatakan, Setelah 46 tahun sejak Revolusi Islam dan pembentukan Republik Islam Iran di Iran, kita semua menerima konsep ini (slogan “Bukan Timur atau Barat”) dan dapat dikatakan bahwa kita sedang bergerak menuju munculnya jalan ketiga ini.
Asisten Dosen Fakultas Asia dan Afrika di Universitas Negeri Moskow ini juga menambahkan, Gagasan multilateralisme kini telah memperoleh banyak pendukung di dunia, dan Iran, sebagai salah satu inovator utama gagasan ini, telah memasuki struktur BRICS.
Orientalis ini mencatat, Sesungguhnya Gerakan Jalan Ketiga, atau gerakan untuk melawan arogansi dan menghadapi dominasi suatu negara atas negara lain, merupakan kelanjutan dari jalan Revolusi Islam.
Sejak awal tahun 2024, Republik Islam Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab, dan sejak awal tahun 2025, Indonesia bergabung dengan kelompok BRICS sebagai anggota inti, sehingga jumlah anggota aliansi ini menjadi 10 negara. Kelompok BRICS juga telah memperkenalkan daftar negara sebagai mitra.(sl)