Pengguna X: Trump Pembohong, dan AS Tak akan Lolos Meski Berunding
Apr 08, 2025 18:32 Asia/Jakarta
Pars Today – Para pengguna media sosial X merilis berbagai unggahan terkait kebijakan Presiden Amerika Serikat, sehubungan dengan Iran, dan kerja samanya dengan Israel, dalam kejahatan perang di Gaza.
Menteri Luar Negeri Iran, Sayid Abbas Araghchi, di akun media sosial X menulis, “Iran dan AS, hari Sabtu (12/4/2025) mendatang akan melakukan perundingan tidak langsung di Oman, di level pejabat tinggi.”
Baru-baru ini, Presiden AS Donald Trump, mengklaim bahwa Iran, dan Amerika Serikat, akan melakukan perundingan langsung. Sehubungan dengan ini para pengguna media sosial X memberikan sejumlah respons terhadap klaim Presiden AS itu.
Navid Mostafizi, pengguna X asal Iran menulis, “Statemen para pejabat negara saya terkait perundingan tidak langsung dengan AS, bagi saya lebih bisa dipercaya daripada klaim Trump, soal perundingan langsung. Iblis penjudi itu berusaha menciptakan perpecahan, dan menyerang ketenangan, pencaharian, serta perekonomian Iran, dengan perang psikologis, dan berita-berita tidak jelas.”
Sementara itu Hamid Rasaei, pengguna X asal Iran lain menulis, “Di saat Tuan Araghchi (Menlu Iran) berbicara soal perundingan tidak langsung dengan AS hari Sabtu mendatang, Trump mengklaim perundingan langsung hari Sabtu. Ia berbohong, karena janjinya untuk mengakhiri perang Ukraina, perang Hamas dan Israel, tidak terbukti, dan untuk mengatasi perang tarif, ia membutuhkan sebuah kesuksesan diplomatik segera.”
Pertemuan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, hari Senin (7/4) telah memicu gelombang kritik luas di media sosial X.
Mohsen Maghsoudi, pengguna X asal Iran, menilai Trump dan Netanyahu, adalah sekutu dalam kejahatan-kejahatan yang dilakukan keduanya. Pada saat yang sama, pengguna media sosial X asal Iran, ini menyinggung gugurnya Letjen Syahid Qassem Soleimani, mantan Komandan Pasukan Quds IRGC, karena teror yang diperintahkan langsung oleh Trump.
“Selain darah Haj Qassem yang mulia, Trump dan Netanyahu, juga bekerja sama dalam genosida Gaza hari ini, dan cepat atau lambat, mereka akan mendapatkan pembalasan Ilahi, dan saat hari itu tiba, maka itu akan dirayakan oleh orang-orang merdeka dunia, dan bangsa Iran. Setan dan pembunuh tidak akan lolos meski berunding,” ujarnya.
Pengguna X berbahasa Inggris, Marry, memprotes kebisuan masyarakat dunia menyaksikan kejahatan Israel di Gaza. Ia menulis, “Mengapa kita dan dunia tidak membicarakan genosida ini? Apakah semua orang takut kepada Trump, dan taktik menakut-nakutinya? Bahkan beberapa orang Israel sendiri menolak genosida ini.”
Khorram Azam, pengguna X yang lain menyebut upaya sejumlah negara Barat terutama AS dalam mempersenjatai Israel, sebagai langkah penting untuk menyulut perang di Gaza.
Ia menulis, “Jangan persenjatai Israel. Israel, akan kalah perang. Trump berperang dengan alasan yang salah, dan semakin cepat mengirim pasukannya ke neraka. Para penjahat harus dihukum. Kita harus ingat bahwa Netanyahu sudah ditetapkan bersalah oleh pengadilan internasional.”
Sandroog Hajian, pengguna X berbahasa Inggris, menulis, “Trump, tidak memimpin AS, karena ia selalu mematuhi perintah-perintah Netanyahu, untuk melanjutkan kejahatan perang. Israel, dikenal sebagai penjahat perang. Silahkan bagikan bukti-bukti nyata, dan benar-benar mengerikan ini.”
Fatemi, pengguna X asal Iran, menulis, “Saya menulis untuk menenangkan nurani saya, dan mencatat dalam sejarah, saya Fatemi, menganggap kejahatan di Gaza sebagai genosida. Gaza hari ini telah menjadi simbol perlawanan kemanusiaan, setiap anak yang gugur, setiap ibu yang berduka, setiap rumah yang hancur, semua berteriak, ‘Ini genosida, kebisuan dunia adalah luka di tubuh kemanusiaan'.” (HS)
Tags