Pengiriman Garda Nasional ke Chicago; Apakah AS Memasuki Krisis Keamanan Baru?
https://parstoday.ir/id/news/world-i177826-pengiriman_garda_nasional_ke_chicago_apakah_as_memasuki_krisis_keamanan_baru
Pars Today – Pengiriman pasukan Garda Nasional ke Chicago merupakan langkah kontroversial terbaru Presiden Donald Trump dalam rangka menjalankan kebijakan ketat imigrasinya, telah menuai gelombang reaksi di seluruh negara ini.
(last modified 2025-10-05T10:29:54+00:00 )
Okt 05, 2025 17:28 Asia/Jakarta
  • Pengiriman Garda Nasional ke Chicago; Apakah AS Memasuki Krisis Keamanan Baru?

Pars Today – Pengiriman pasukan Garda Nasional ke Chicago merupakan langkah kontroversial terbaru Presiden Donald Trump dalam rangka menjalankan kebijakan ketat imigrasinya, telah menuai gelombang reaksi di seluruh negara ini.

Selama beberapa hari terakhir, Amerika Serikat menyaksikan salah satu keputusan eksekutif paling kontroversial Donald Trump. Ia yang diperiode kedua kepresidenanya fokus dalam menjalankan undang-undang ketat imigrasi, menginstruksikan pengiriman 300 pasukan Garda Nasional negara bagian Illinois ke Chicago. Pasukan ini rencananya ditempatkan untuk "melindungi para pejabat dan banguan pemerintah" khususnya Fasilitas Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE).

 

Keputusan Trump, yang dibuat atas permintaan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS), telah mendapat tentangan keras dari pejabat lokal dan negara bagian. Gubernur Illinois dari Partai Demokrat, J.B. Pritzker, menyebutnya "pertunjukan palsu" dan "langkah otoriter", memperingatkan bahwa intervensi federal tidak hanya tidak akan meningkatkan keamanan tetapi juga akan meningkatkan ketegangan. Wali Kota Chicago, Brandon Johnson, juga menyebut langkah tersebut sebagai "upaya untuk menciptakan pasukan polisi rahasia", dengan merujuk pada penurunan tingkat kejahatan kekerasan dalam beberapa tahun terakhir. Sementara itu, pengadilan federal di Oregon untuk sementara waktu memblokir pengerahan pasukan serupa ke Portland, menyoroti tantangan hukum yang dihadapi Trump.

 

Dampak Konflik ini akan sangat Dalam dan Berlapis bagi arena Politik AS.

 

Pertama, konflik-konflik ini memperdalam perpecahan partai di Amerika Serikat. Misalnya, dengan menyasar kota-kota yang didominasi Demokrat (seperti Chicago, Los Angeles, dan Memphis), Trump berusaha memperkuat basis pemilih konservatifnya dengan slogan "hukum dan ketertiban," sementara Demokrat menyebutnya "populisme yang keras."

 

Dampak kedua adalah peningkatan kekerasan politik di seluruh Amerika Serikat. Laporan dari tahun 2025 menunjukkan bahwa dukungan untuk "penggunaan kekuatan bersenjata" untuk tujuan politik semakin meningkat, baik di kalangan kanan maupun kiri, dan pembunuhan politisi serta aktivis politik juga meningkat di negara ini.

 

Dampak ketiga adalah tantangan hukum dan ekonomi. Beberapa pengadilan telah mengeluarkan putusan yang menentang perintah Trump untuk mengerahkan pasukan Garda Nasional ke beberapa kota, sebuah isu yang telah memicu perdebatan mengenai "Undang-Undang Pemberontakan." Sementara itu, dari perspektif ekonomi, kerusuhan tersebut mengurangi investasi di Chicago – kota metropolitan terbesar ketiga di Amerika Serikat – dan meningkatkan migrasi internal, yang berdampak negatif pada tenaga kerja yang bergantung pada imigran.

 

Pada akhirnya pengiriman pasukan Garda Nasional ke Chicago bukan saja bagian dari berlanjutnya teladan sejarah intervensi federal terhadap instabilitas, bahkan sebuah peringatan bagi masa depan politik Amerika yang bergerak ke arah otoritarianisme, ekstremisme, dan kekerasan politik.

 

Kaum konservatif memandang upaya pemerintahan Trump sebagai langkah untuk membangun ketertiban dan keamanan di negara tersebut serta memerangi ekstremisme dan kekerasan politik di Amerika Serikat, sementara kaum liberal yakin bahwa upaya ini mengarahkan negara tersebut ke arah penghancuran fondasi demokrasi, pembentukan pemerintahan diktator, dan juga mengintensifkan ekstremisme dan kekerasan politik.

 

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa hasil pertikaian saat ini antara pendukung dan penentang Trump di Chicago akan membentuk arah politik masa depan Amerika Serikat, terutama karena pertikaian ini terjadi menjelang pemilu paruh waktu 2026, yang hasilnya akan memengaruhi hasil pemilihan presiden 2028. (MF)