Pengguna X Tanggapi Plot Intervensi Barat dan Israel di Sudan
https://parstoday.ir/id/news/world-i180182-pengguna_x_tanggapi_plot_intervensi_barat_dan_israel_di_sudan
Para pengguna platform media sosial X (Twitter) menyebut Sudan sebagai korban proyek “Israel Raya.”
(last modified 2025-11-12T07:48:45+00:00 )
Nov 12, 2025 14:44 Asia/Jakarta
  • Pengguna X Tanggapi Plot Intervensi Barat dan Israel di Sudan

Para pengguna platform media sosial X (Twitter) menyebut Sudan sebagai korban proyek “Israel Raya.”

Pembantaian mengerikan yang dilakukan oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) setelah mereka menguasai kota-kota besar di wilayah Darfur, khususnya di El-Fasher, mengingatkan pada kekerasan yang dilakukan oleh militer Israel di Gaza serta sikap ganda Amerika Serikat dan komunitas internasional yang, dengan dalih netralitas dan seruan damai, justru memberikan dukungan terselubung terhadap kekerasan dan berupaya membatasi kemampuan bersenjata pemerintah Sudan.

Menurut laporan Pars Today, banyak pengguna X menilai bahwa situasi Sudan merupakan hasil upaya Israel dan Amerika untuk memecah-belah negara tersebut, dan menegaskan bahwa Sudan adalah korban proyek “Israel Raya.”

Seorang pengguna asal Iran bernama Mohammad Mehdi Imanpour menulis:

“Kekayaan sumber daya alam dan posisi geopolitik Sudan telah menjadikan negara ini sasaran kerakusan rezim Zionis dan Amerika Serikat. Peta pemecahan berulang Sudan terus dibahas di ruang-ruang pikir Barat dan Tel Aviv, dan diamnya dunia Islam terhadap konspirasi ini tidak dapat dibenarkan.”

Pengguna lain bernama Saber menambahkan:

“Peristiwa di Sudan mengajarkan kita bahwa setiap kali perpecahan muncul di antara rakyat, musuh akan memanfaatkannya untuk masuk. Ketika saudara berhadapan dengan saudara, pihak asing melaksanakan rencana pemecahan. Negara bukan hancur oleh meriam dan tank, tetapi oleh perpecahan. Jalan keselamatan hanya ada dalam persatuan menghadapi musuh—sebelum semuanya terlambat.”

Sementara itu, Golbanoo, pengguna Iran lainnya, berpendapat:

“Sudan hari ini menjadi korban dari skenario klasik Barat; emas hanyalah alasan, sedangkan tujuan Amerika dan Israel adalah perpecahan dan kekacauan. Dengan api intervensi, mereka menumpahkan darah rakyat tak bersalah demi kepentingan sendiri. Sudan adalah korban proyek ‘Israel Raya’, tetapi rakyat Sudan telah sadar, dan sejarah kolonial tidak akan terulang kembali.”

Pengguna asal Turki bernama Narges menulis:

“Sebagian wilayah Sudan berada di kawasan yang oleh Israel disebut sebagai Tanah yang Dijanjikan. Siapa pun yang menyerang Palestina, adalah orang yang sama yang menyerang Sudan.”

Pengguna berbahasa Inggris bernama Noha menulis:

“Israel mendapatkan keuntungan dari akses ke pelabuhan Sudan. Sudan hanya terpecah menjadi Sudan dan Sudan Selatan setelah mulai menormalisasi hubungan dengan Israel. Sudan adalah Gaza kedua.”

Sementara Susan, pengguna berbahasa Inggris lainnya, menekankan:

“Amerika Serikat ingin Darfur terpecah agar Sudan tetap lemah selamanya dan tidak menjadi ancaman bagi Israel. Seluruh perang ini adalah konspirasi terhadap negara-negara Muslim.”

Pengguna Arab bernama Mohammad mengkritik sikap pasif PBB terhadap pembantaian di Sudan:

“Kita tahu bahwa Israel siap memaksakan perang terhadap Sudan dan rakyatnya. Mengapa PBB hanya diam?”

Akhirnya, Alexander, pengguna berbahasa Rusia, menulis:

“Israel adalah anak iblis, dan kaum Zionis berusaha memecah-belah Sudan. Dunia hanya menonton. Seakan-akan genosida kini telah menjadi tren.”(PH)