Maduro Memberi Ultimatum kepada Amerika Serikat / Trump: Berikan Pengampunan kepada Netanyahu
https://parstoday.ir/id/news/world-i180236-maduro_memberi_ultimatum_kepada_amerika_serikat_trump_berikan_pengampunan_kepada_netanyahu
Nicolás Maduro, Presiden Venezuela, dalam menanggapi pengerahan kapal induk terbesar Amerika Serikat di lepas pantai negaranya, memperingatkan bahwa setiap tindakan militer atau kudeta yang didukung oleh Washington akan dijawab dengan pemogokan umum bersifat pemberontakan oleh kelas pekerja.
(last modified 2025-11-13T05:38:22+00:00 )
Nov 13, 2025 12:28 Asia/Jakarta
  • Maduro Memberi Ultimatum kepada Amerika Serikat / Trump: Berikan Pengampunan kepada Netanyahu

Nicolás Maduro, Presiden Venezuela, dalam menanggapi pengerahan kapal induk terbesar Amerika Serikat di lepas pantai negaranya, memperingatkan bahwa setiap tindakan militer atau kudeta yang didukung oleh Washington akan dijawab dengan pemogokan umum bersifat pemberontakan oleh kelas pekerja.

Tehran, Parstoday- Nicolás Maduro, Presiden Venezuela, dalam reaksi tegas terhadap pengerahan kapal induk terbesar Amerika Serikat di pantai negaranya, memperingatkan bahwa apabila imperialisme Amerika berupaya melakukan kudeta atau membahayakan Venezuela, maka sejak saat itu pula perintah mobilisasi dan perlawanan bagi seluruh rakyat akan dikeluarkan.

Amerika Serikat, dengan mengerahkan satu armada ofensif besar yang mencakup kapal induk terbesar di dunia atas alasan “memerangi penyelundupan narkotika”, telah meningkatkan kehadiran militernya di dekat Venezuela ke tingkat tertinggi. Caracas menilai langkah ini sebagai “ancaman langsung” terhadap kedaulatannya. Maduro, tanpa menghiraukan demonstrasi kekuatan militer ini, menegaskan bahwa tidak ada negara asing yang berhak memaksakan kehendaknya atas bangsa-bangsa merdeka. Pada saat yang sama, Venezuela mengumumkan pengerahan luas pasukan militernya di seluruh negeri untuk menghadapi keberadaan angkatan laut Amerika Serikat di pesisirnya.

Campur Tangan Langsung Trump dalam Kasus Benjamin Netanyahu

Sementara itu, Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, melalui surat resmi yang ditujukan kepada Isaac Herzog, Presiden rezim Zionis, meminta agar Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri rezim tersebut, diberikan pengampunan dari tuduhan-tuduhannya. Trump, dalam surat resmi dari Gedung Putih yang dikirim kepada Isaac Herzog, dengan mengingatkan pidatonya di Knesset saat kunjungan ke wilayah pendudukan sebelum tercapainya gencatan senjata dengan Hamas, menulis:“Ketika Israel melewati masa yang sangat sulit selama tiga tahun terakhir, saya meminta Anda untuk memberikan pengampunan penuh kepada Benjamin Netanyahu.”

Surat ini dikirimkan sementara persidangan Netanyahu terkait korupsi keuangan telah beberapa kali digelar, dan para lawan politiknya meyakini bahwa Perdana Menteri Israel tersebut, dengan melancarkan perang dan menciptakan krisis, berupaya menunda proses persidangan dan kemungkinan vonis terhadap dirinya. Netanyahu, sejak 2020, diadili dalam tiga kasus atas tuduhan suap dan penipuan, dan hingga kini belum ada putusan yang dikeluarkan. Ia juga sedang diburu oleh lembaga-lembaga peradilan internasional atas kejahatan perang yang dilakukan di Gaza.(PH)