Mengapa Rakyat Ekuador Menentang Pendirian Pangkalan Militer Asing di Negaranya?
https://parstoday.ir/id/news/world-i180686-mengapa_rakyat_ekuador_menentang_pendirian_pangkalan_militer_asing_di_negaranya
Rakyat Ekuador memberikan suara menolak pendirian pangkalan militer asing di negara Amerika Latin tersebut.
(last modified 2025-11-20T03:55:59+00:00 )
Nov 20, 2025 10:52 Asia/Jakarta
  • Mengapa Rakyat Ekuador Menentang Pendirian Pangkalan Militer Asing di Negaranya?

Rakyat Ekuador memberikan suara menolak pendirian pangkalan militer asing di negara Amerika Latin tersebut.

Tehran, Parstoday, rakyat Ekuador dengan mayoritas mutlak menolak usulan-usulan yang diajukan Presiden Daniel Noboa dalam referendum, termasuk pemberian izin bagi keberadaan pangkalan militer asing—sebuah langkah yang bertentangan dengan kehendak Amerika Serikat dan mempertahankan larangan pembangunan pangkalan asing di negara itu.

Daniel Noboa, yang kembali terpilih sebagai presiden hingga tahun 2029 setelah mengalahkan Luisa González, kandidat yang didukung mantan presiden Rafael Correa, menghadapi kekalahan besar dalam referendum tersebut. Dengan 96 persen suara dihitung, pilihan “tidak” mendominasi keempat pertanyaan dalam referendum.

Pekan lalu, Kirsti Noem, Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, untuk kedua kalinya dalam tiga bulan berkunjung ke Ekuador guna meninjau pangkalan-pangkalan militer di Manta dan Salinas di pesisir negara itu, serta menyampaikan ketertarikan pemerintahan Trump untuk beroperasi dan membuka pangkalan militer di lokasi-lokasi tersebut.

Namun, 60,59 persen warga Ekuador memilih mempertahankan larangan dalam konstitusi saat ini—larangan yang pada tahun 2009 memaksa Amerika Serikat meninggalkan pangkalan Manta setelah sepuluh tahun kehadirannya. Usulan tersebut hanya memperoleh 39,41 persen suara “ya”.

Konstitusi Ekuador yang disusun pada tahun 2008 melalui proses majelis konstituante pada masa pemerintahan Rafael Correa (2007–2017) secara tegas menyatakan dalam Pasal 5: “Ekuador adalah wilayah yang cinta damai. Pendirian pangkalan militer asing atau fasilitas asing untuk tujuan militer tidak diperbolehkan. Penyerahan pangkalan militer nasional kepada angkatan bersenjata atau aparat keamanan asing juga dilarang.”

Dengan demikian, dalam referendum 16 November 2025, sekitar dua pertiga pemilih menolak pendirian pangkalan militer asing. Hasil ini merupakan kekalahan besar bagi pemerintahan Noboa yang memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat. Setelah mengetahui kekalahannya, Noboa tidak berpidato di hadapan publik dan hanya mengakui kekalahan melalui media sosial. Selain itu, rakyat juga menolak rencana penulisan ulang konstitusi dan beberapa reformasi politik lainnya. Pesan rakyat Ekuador sangat jelas: mereka ingin mempertahankan kedaulatan dan menolak segala bentuk pengaruh asing.

Berikut sejumlah alasan penolakan rakyat Ekuador terhadap pangkalan militer Amerika Serikat:

Kedaulatan nasional dan independensi politik: Banyak warga Ekuador melihat keberadaan pangkalan militer asing sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negara. Mereka menilai bahwa mengizinkan Amerika Serikat menempatkan pasukannya berarti menyerahkan sebagian kedaulatan nasional. Pandangan ini berakar dari sejarah Amerika Latin yang berkali-kali mengalami intervensi langsung maupun tidak langsung oleh Amerika Serikat.

Pengalaman sejarah pangkalan Manta: Pangkalan militer Amerika di kota pesisir Manta beroperasi dari 1999 hingga 2008 sebagai pusat operasi anti-narkotika. Namun banyak warga menganggap kehadiran tersebut sebagai pengalaman negatif karena selain masalah keamanan, keberadaan pangkalan menimbulkan ketergantungan militer dan politik terhadap Washington. Setelah kontrak berakhir, pemerintah saat itu dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi mengizinkan kehadiran militer asing.

Kekhawatiran akan konflik geopolitik: Penentang berpendapat bahwa kehadiran pangkalan Amerika dapat menjadikan Ekuador arena persaingan kekuatan besar. Di kawasan yang secara historis berada dalam pengaruh Amerika Serikat, kehadiran militer terbuka dapat memicu reaksi negatif dari negara lain seperti Venezuela atau bahkan Cina dan Rusia, serta menyeret Ekuador ke dalam ketegangan internasional.

Kekhawatiran sosial dan budaya: Kehadiran personel militer asing biasanya membawa perubahan sosial, mulai dari meningkatnya biaya hidup di sekitar pangkalan hingga munculnya masalah budaya dan sosial akibat keberadaan pasukan asing. Banyak warga Ekuador khawatir perubahan ini akan merusak struktur sosial dan tradisional negara tersebut.

Ketidakpercayaan terhadap janji keamanan pemerintah: Presiden Daniel Noboa mempromosikan pendirian pangkalan Amerika sebagai cara untuk menghadapi kartel narkoba dan kekerasan terorganisir. Namun mayoritas rakyat dalam referendum tidak menerima argumen ini dan percaya bahwa keamanan negara harus ditegakkan melalui kekuatan internal dan reformasi sosial, bukan melalui kehadiran asing.

Tampak bahwa penolakan rakyat Ekuador terhadap pangkalan militer Amerika merupakan kombinasi dari sensitivitas historis, kepedulian terhadap kedaulatan nasional, kekhawatiran sosial, serta ketakutan terhadap konflik geopolitik. Mereka percaya bahwa keamanan sejati hanya dapat dicapai melalui penguatan kemampuan internal negara, bukan dengan mengandalkan pasukan asing.(PH)