Israel Berupaya Menerapkan “Model Lebanon” di Gaza
https://parstoday.ir/id/news/world-i180994-israel_berupaya_menerapkan_model_lebanon_di_gaza
Sebuah surat kabar Israel pada hari Senin melaporkan bahwa rezim Israel berupaya menerapkan “Model Lebanon” di Jalur Gaza.
(last modified 2025-11-25T06:51:14+00:00 )
Nov 25, 2025 12:55 Asia/Jakarta
  • Israel Berupaya Menerapkan “Model Lebanon” di Gaza

Sebuah surat kabar Israel pada hari Senin melaporkan bahwa rezim Israel berupaya menerapkan “Model Lebanon” di Jalur Gaza.

Tehran, Parstoday, Harian Israel Yedioth Ahronoth menulis bahwa militer Israel, di tengah meningkatnya tekanan untuk melaksanakan tahap kedua perjanjian gencatan senjata yang mencakup penempatan pasukan internasional, berusaha mengubah kondisi di lapangan dan menerapkan model Lebanon. Hal ini karena penempatan pasukan internasional akan membatasi setiap respons militer Israel hanya terhadap aksi-aksi Hamas.

Berdasarkan laporan tersebut, militer Israel kini berupaya menciptakan realitas baru di medan pertempuran sebelum kehadiran pasukan internasional di Gaza, agar dapat mempertahankan ruang gerak yang lebih luas.

Yedioth Ahronoth menambahkan bahwa tekanan Amerika Serikat untuk melaksanakan tahap kedua gencatan senjata terus meningkat, namun Israel menolak dengan alasan bahwa Hamas belum mengembalikan jenazah tiga tawanan perang.

Sementara itu, Hamas sejauh ini telah membebaskan 20 tawanan Israel yang masih hidup dan menyerahkan jenazah 27 sandera lainnya.

Menurut isi laporan, tahap kedua gencatan senjata mengharuskan langkah-langkah untuk memperbaiki kondisi di Gaza, termasuk pembukaan kembali perlintasan Rafah, peningkatan bantuan kemanusiaan, pemberian izin keluar-masuk wilayah, dan pada akhirnya penarikan pasukan Israel ke garis baru setelah terbentuknya otoritas pengelola baru yang mampu memerintah wilayah tersebut.

Yedioth Ahronoth juga menegaskan bahwa rezim Israel menerapkan kebijakan “respons keras” terhadap setiap tindakan di Gaza guna mencegah pemulihan kembali kemampuan kelompok Palestina.

Semua ini terjadi sementara sejak diberlakukannya gencatan senjata pada Oktober 2025, militer Israel tetap melanggar perjanjian tersebut, menewaskan ratusan warga Palestina dan melukai ribuan lainnya.

Dalam ranah internasional, rezim Israel kini berhadapan dengan gugatan genosida di Mahkamah Internasional, dan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, serta mantan Menteri Perang Yoav Gallant telah diterbitkan atas tuduhan kejahatan perang.(PH)