Islamofobia, Realita Sosial atau Proyek Politik?
Pars Today – Pengguna platform X menyebut arus Islamofobia di Barat sebagai sesuatu yang dibuat-buat dan tidak nyata.
Dalam ruang riuh media sosial X, muncul pandangan yang mempertanyakan sepenuhnya keberadaan arus Islamofobia yang terorganisasi di Barat. Sejumlah pengguna aktif di platform ini meyakini bahwa fenomena yang disebut 'Islamofobia' lebih merupakan konstruksi media dan politik daripada cerminan nyata dari sebuah realitas sosial yang luas. Mereka berpendapat istilah tersebut kerap digunakan untuk membungkam kritik atau diskusi sah terkait ide dan praktik yang berhubungan dengan Islam. Artikel Pars Today ini menyoroti pandangan pengguna Iran maupun asing di media sosial X mengenai isu tersebut.
Seorang pengguna bernama Parsa Sedighi menulis: sejak akhir abad ke-20, orang Barat mengarahkan arus Islamofobia dan melalui pengelolaannya meraih banyak keuntungan.
Ario, pengguna lain X, menambahkan: Trump menjarah dunia dengan dalih Islamofobia, maka ia harus mempertahankannya agar penjarahan terus berlanjut.
Pengguna dengan nama MyMission menulis: Islamofobia adalah operasi psikologis Israel sejak dekade 1980-an dan 1990-an.
Rohit, pengguna lain X, mengatakan: tidak ada yang disebut Islamofobia. Itu hanyalah kata buatan yang digunakan setiap kali seorang teroris ditangkap untuk bersembunyi di baliknya.
Pengguna lain dengan nama Sports_Account berkata: Islamofobia tidak ada. Itu adalah konsep yang diciptakan oleh organisasi teroris untuk meragukan kaum Muslim.
Harambae juga menulis: Islamofobia adalah istilah yang tidak bermakna. Ketakutan terhadap Islam sepenuhnya tidak logis. (MF)