Ajak Serbia Bergabung, NATO Diprotes Rusia
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia memprotes upaya Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO untuk mengajak Serbia bergabung dan menyebut langkah itu sebagai pelecehan terhadap Beograd.
IRNA (22/2) melaporkan, Maria Zakharova, Jubir Kemenlu Rusia, Senin (22/2) mengatakan, upaya NATO menarik Serbia bergabung dengan organisasi itu, pasca tewasnya dua diplomat Serbia di Libya akibat serangan Amerika Serikat, adalah penghinaan terhadap Beograd.
Dua diplomat Serbia di Libya yang disandera ISIS, Sabtu lalu tewas akibat ledakan bom jet-jet tempur Amerika yang menggempur markas teroris.
Jubir Kemenlu Rusia menyebut perilaku NATO terhadap Serbia sebagai gejala "sindrom Stockholm".
"Langkah-langkah NATO setelah seluruh perbuatan atas Serbia, memaksa negara itu untuk jatuh hati pada NATO, ini adalah contoh nyata sindrom Stockholm," ujarnya.
Serbia, sekalipun terus menjadi sasaran serangan Amerika dan NATO, sejak tahun 1999, namun setahun terakhir justru mengambil langkah-langkah untuk bergabung dengan NATO.
PM Serbia baru-baru ini berbicara soal kerja sama dengan NATO dan parlemen negara itu juga mengesahkan sebuah nota kesepahaman yang memberikan kekebalan diplomatik kepada para pejabat NATO di negara itu. (HS)