Aleppo Bebas, Barat Gelar Perang Psikologis terhadap Suriah
(last modified 2016-12-14T06:15:57+00:00 )
Des 14, 2016 13:15 Asia/Jakarta
  • Aleppo Bebas, Barat Gelar Perang Psikologis terhadap Suriah

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini mendesak perlindungan terhadap warga sipil selama pembebasan kota Aleppo, Suriah.

Dalam pidato di Parlemen Eropa, Selasa (13/12/2016), Mogherini menggarisbawahi kewajiban semua pihak di lapangan untuk melindungi warga sipil dan mematuhi hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia.

"Prioritas Eropa saat ini adalah untuk melindungi warga sipil dan merelokasi mereka ke tempat yang aman," katanya.

Mogherini menyebut situasi kemanusiaan di Suriah terutama di kota Aleppo benar-benar kritis.

Menurutnya, solusi politi  merupakan satu-satunya jalan untuk mengakhiri krisis Suriah. Oleh karena itu, lanjutnya, kami berupaya bersama sekutu regional kami untuk mencapai kesepakatan tentang solusi politik.

Sementara itu, para perwakilan Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris pada Selasa malam, menghadiri sidang darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas situasi di Aleppo setelah kota itu dibebaskan dari pendudukan teroris.

Mereka mengklaim bahwa eksekusi terjadi di jalan-jalan kota dan warga sipil terbunuh setelah Aleppo bebas.

Dalam pertemuan itu, Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar al-Jaafari mengatakan, beberapa anggota Dewan Keamanan sudah terbiasa menggelar sidang darurat sejak awal krisis Suriah. Mereka mengundang negara lain untuk membahas laporan-laporan yang tidak valid dan dokumen palsu.

Pasca pembebasan Aleppo, negara-negara Barat pendukung teroris di Suriah memulai perang psikologis terhadap pemerintah dan militer Suriah.

Warga Aleppo sendiri bersuka cita setelah kota mereka dibebaskan oleh militer Suriah dari pendudukan teroris. Mereka berbagi ucapan selamat atas kemenangan besar itu. (RM)

Tags