Pernyataan Bersama Kanselir Jerman dan Perdana Menteri India tentang JCPOA
Kesepakatan nuklir Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), yang merupakan hasil dari upaya diplomatik dan negosiasi terperinci oleh Iran dan kelompok 5 +1 sedang berada dalam situasi berisiko tinggi. Hal itu dikarenakan AS menarik diri dari perjanjian ini dan Eropa yang belum juga memenuhi komitmennya, sehingga menghasilkan tanggapan timbal balik Iran dengan melakukan pengurangan bertahap komitmen JCPOA.
Troika Eropa (Jerman, Perancis, dan Inggris) dan Uni Eropa kini berupaya mempertahankan JCPOA. Kanselir Jerman Angela Merkel mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Jumat selama kunjungannya ke India setelah pertemuan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Delhi, menegaskan kembali komitmen kedua negara untuk menerapkan kesepakatan nuklir JCPOA.
Dalam pernyataan ini, Merkel dan Modi menekankan solusi damai perselisihan terkait JCPOA melalui dialog politik dan perlunya Iran untuk mematuhi kewajibannya. Pernyataan itu mengatakan, "Masalah darurat harus diselesaikan secara damai melalui dialog dan langkah-langkah membangun kepercayaan serta upaya untuk mengurangi ketegangan."
Terlepas dari pernyataan dukungan untuk JCPOA ini, pertanyaan besarnya adalah apakah Eropa benar-benar telah mengambil tindakan efektif untuk mempertahankan JCPOA? Troika Eropa dan Uni Eropa telah berjanji pada Mei 2018 setelah Amerika Serikat mengundurkan diri dari JCPOA untuk melindungi kepentingan ekonomi Iran dan mempertahankan perjanjian kunci ini demi menjaga perdamaian dan stabilitas internasional.
Pihak Eropa, meskipun mengkritik pendekatan anti-JCPOA oleh AS, tidak mengambil langkah-langkah efektif untuk memenuhi janji-janji mereka, meskipun banyak janji ke Iran tentang penerapan mekanisme keuangan khusus yang disebut INSTEX. Yang penting, para pejabat AS yang menangani urusan Iran bersikeras bahwa INSTEX tidak efektif terhadap sanksi AS, dan bahwa Eropa dalam hal ini menunjukkan ketidakmampuan mereka.
Brian Hook, utusan khusus pemerintah AS untuk urusan Iran, mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Jumat bahwa pemerintah baru-baru ini mencapai kesepakatan dengan pemerintah Eropa tentang pertukaran resmi melalui INSTEX. "Kami belum melihat adanya transaksi melalui INSTEX atau mekanisme khusus yang dibuat oleh Inggris, Perancis dan Jerman. Kami tidak mengantisipasi kapan pun melalui saluran ini aktivitas apa saja yang terkena sanksi AS."
Hook menekankan bahwa ketiga negara Eropa telah secara eksplisit diberitahu bahwa saluran tersebut dapat menjadi mekanisme untuk memfasilitasi pertukaran makanan, obat-obatan, peralatan medis atau produk pertanian, tetapi tidak dapat dikenai sanksi. Ia mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan Eropa beberapa waktu lalu.
Mengingat sikap pasif Eropa dan kegagalan untuk mengambil tindakan efektif untuk mempertahankan JCPOA, Iran, langkah demi langkah, bersamaan dengan peringatan satu tahun penarikan diri AS dari JCPOA pada 8 Mei 2019, menyusul kelambanan dan ketidakmampuan pihak-pihak Eropa untuk mengamankan kepentingan Tehran di JCPOA, Iran telah telah mengurangi komitmennya di JCPOA langkah demi langkah dalam kerangka perjanjian ini dalam tiga tahapan. Langkah keempat dalam mengurangi komitmen JCPOA Iran akan dimulai pada 6 November 2019.
Pihak Eropa, karena ketergantungan mereka yang luas pada AS, telah benar-benar menunjukkan bahwa mereka tidak dapat mengimplementasikannya meskipun ada beberapa upaya, seperti membuat mekanisme khusus untuk interaksi keuangan dan bisnis dengan Iran (INSTEX). Yang aneh adalah bahwa orang Eropa telah membuat tuntutan yang tidak masuk akal terhadap Tehran dan telah berulang kali menekankan perlunya Iran untuk terus memenuhi kewajiban kesepakatan nuklirnya.
Mungkin mereka tidak bertanya mengapa, tanpa mengambil tindakan apa pun untuk mengurangi dampak negatif dari sanksi AS, mereka ingin Iran tetap berkomitmen secara sepihak terhadap kewajibannya?
Merkel, dalam sebuah pernyataan bersama dengan perdana menteri India, sekali lagi meminta Iran untuk mematuhi ketentuan-ketentuan perjanjian nuklir, tanpa merujuk pada janji-janji Eropa yang berulang kali disampaikan tapi tidak pernah ditunaikan untuk memenuhi komitmennya.