Kedok Kemanusiaan Trump; Upaya Tutupi Pendekatan Anti Iran
(last modified 2020-03-01T21:24:42+00:00 )
Mar 02, 2020 04:24 Asia/Jakarta

Pemerintahan Donal Trump setelah keluar dari Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) pada Mei 2018 mulai mengadopsi pendekatan represi maksimun terhadap Republik Islam Iran.

Demi mensukseskan pendekatannya ini, Amerika tak segan-segan menjatuhkan sanksi terhadap Iran, bahkan bidang kemanusiaan pun tak luput dari sanksi ini. Meski ada pendekatan seperti ini oleh Gedung Putih, namun kini Donald Trump, presiden AS dengan kedok bersimpati kepada bangsa Iran mengklaim siap memberi bantuan kepada Tehran.

Trump Sabtu (29/02) mengkonfirmasi kesiapan negaranya untuk membantu Iran melawan virus Corona. Trump di konferensi tahunan kebijakan kubu Konservatif Amerika mengatakan, "Kita dapat membantu Iran dalam memerangi virus Corona. Yang dibutuhkan adalah petinggi Iran mengajukan permohonan kepada kita."

Penanggulangan Corona di Iran

Lebih lanjut Trump mengklaim,"Kami memiliki tenaga ahli di dunia dan kami berminat membantu bangsa Iran melawan virus Corona. Tapi ini dengan syarat mereka mengajukan permohonan resmi kepada kita." Trump menambahkan, "Kami melarang individi yang bernah berkunjung ke Iran selama 14 hari lalu untuk datang ke wilayah Amerika."

Isyarat Trump ini merujuk pada instruksi yang dirilis Wakil Presiden Mike Pence Sabtu (29/02) yang melarang masuknya individu yang berkunjung ke Iran dalam dua pekan lalu ke Amerika. Di instruksi ini tidak mencakup mereka yang datang dari kunjungan ke Cina, Korea Selatan, Jepang dan Italia. Padahal penyebaran virus Corona di negara-negara tersebut lebih parah dari Iran.

Presiden Amerika ketika mengklaim kesiapan Getung Putih membantu Iran melawan virus Corona, sanksi total yang dijatuhkan pemerintahannya sangat menekan rakyat Iran. Elizabeth Warren, senator Amerika dari negara bagian Massachusetts dan bakal kandidat pilpres AS mengakui bahwa sanksi Washington terhadap Iran telah menekan pasien dan mempengaruhi upaya melawan virus Corona.

Pemerintah Amerika meningkatkan sanksi terhadap Iran untuk membuat Tehran bertekuk lutut dan menyerah terhadap tuntutan ilegal dan ketamakan Washington. Amerika sesekali menjatuhkan sanksi baru terhadap petinggi dan berbagai sektor ekonomi Iran sehingga kini hanya tinggal sedikit sektor yang belum disanksi Washington.

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Mohammad Javad Zarif terkait hal ini mengatakan, "Presiden AS berbicara mengenai perang ekonomi, namun Saya menyebutnya terorisme ekonomi karena ini menarget warga biasa."

Menlu Iran Mohammad Javad Zarif

Washington bahkan bersedia mengabaikan klaim sebelumnya terkait memperhatikan sisi kemanusiaan di sanksi dan secara terang-terangan membatasi suplai makanan dan obat-obatan demi meningkatkan tekanan terhadap rakyat Iran.

Salah satu sisi nyata anti kemanusiaan sanksi Amerika terhadap Iran adalah pembatasan yang disengaja untuk mencegah akses rakyat Iran terhadap obat-obatan sensitif dan vital khususnya bagi pasien yang menderita penyakit khusus.

Menurut laman SRF Swiss, Amerika untuk menekan Iran tak segan-segan menjatuhkan sanksi kepada Tehran dan pihak-pihak yang terlibat transaksi dengan negara ini. Langkah ini memicu kelangkaan obat-obatan dan makanan di Iran serta mengancam banyak nyawa warga biasa khususnya para penderita penyakit kanker.

Kini Trump yang kinerja jahatnya terhadap bangsa Iran sangat mencolok tak ubahnya siang hari yang terang benderang mengklaim siap membantu rakyat Iran untuk melawan virus Corona. Sebuah klaim yang sekedar dirilis untuk menunjukkan citra kemanusiaan pemerintah Trump dan pada dasarnya tidak memiliki kebenaran. (MF)

 

Tags