Motif Turki Ajak Azerbaijan Gelar Manuver Militer Gabungan
Republik Azerbaijan dan Turki kembali akan menggelar manuver militer bersama meskipun sebelumnya sudah melakukan tindakan serupa.
Media Azerbaijan memberitakan bahwa pasukan negaranya akan menggelar manuver militer bersama Turki di Pusat Pelatihan Penanggulangan Terorisme yang akan digelar di kota Sparta Turki. Meskipun demikian, media tidak merilis tentang waktu dan jumlah tentara yang berpartisipasi dalam latihan militer tersebut.
Latihan bersama Republik Azerbaijan dan Turki akan memberikan dasar untuk provokasi lebih lanjut bagi Armenia yang berseteru dengan Azerbaijan.
Tentu saja, penyelenggaraan manuver militer berturut-turut yang digelar Republik Azerbaijan dan Turki akan memicu reaksi dari Yeravan, dan tensi ketegangan kedua negara berpotensi akan meningkat kembali.
Dalam hal ini, seorang analis politik Armenia, Khachatourian mengatakan, "Fakta bahwa latihan militer diadakan di sekolah militer di kota selatan Turki yang berdekatan dengan perbatasan Armenia dan pangkalan militer Rusia menunjukkan pesan yang jelas dari tujuan utama latihan tersebut,".
Alexander Kirillov, pakar hubungan internasional dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, menjelaskan bahwa orientasi latihan bersama Turki dan Republik Azerbaijan melawan Armenia, tetapi tujuan latihan ini tidak terbatas pada masalah itu saja.
Sehubungan dengan itu, kita tidak boleh mengabaikan fakta bahwa salah satu pihak yang bertikai di kawasan Kaukasus melakukan manuver militer, maka pihak lain akan berusaha mempersiapkan latihan perang serupa untuk menunjukkan kesiapan militernya.
Dalam situasi ini, Republik Azerbaijan berada pada tingkat yang sangat baik dalam hal kekuatan militernya. Kerja sama angkatan bersenjata negara ini dengan Turki tentunya akan meningkatkan kemampuan tempur dan pasukannya. Masalahnya, manuver militer ini dilakukan di saat Republik Azerbaijan dan Armenia telah menandatangani perjanjian damai, dan kedua negara diharapkan tidak melakukan tindakan provokasi terhadap pihak lain yang akan menyulut konflik baru.
Tinjauan terhadap beberapa peristiwa militer di Kaukasus Selatan mengindikasikan bahwa latihan perang bersama di kawasan tersebut merupakan penyalahgunaan status quo secara tidak langsung, dan beberapa negara asing tampaknya berupaya menghasut perang baru.
Dengan kata lain, tindakan ini merupakan penyalahgunaan kondisi yang ada antara Republik Azerbaijan dan Armenia. Di sisi lain fakta ini menunjukkan bahwa musuh negara-negara di kawasan itu berupaya mengobarkan perlombaan senjata antarnegara-negara di kawasan Kaukasus Selatan demi mengeruk keuntungannya sendiri.
Pasalnya, dengan memprovokasi Baku dan Yerevan, negara ketiga akan mendorong kedua belah pihak untuk membeli senjata dan menimbunnya.
Dalam situasi saat ini, pemerintah Turki yang berniat menjual senjata kepada Republik Azerbaijan yang berusaha membujuk Baku untuk membeli senjata-senjata tersebut pada saat latihan bersama, sambil menunjukkan keefektifan senjatanya.
Dengan demikian, Ankara memiliki kepentingan sangat besar dalam latihan bersama antara Republik Azerbaijan dan Turki demi meraih tujuannya. Sebab situasi memanas di kawasan akan mempersiapkan landasan untuk krisis dan perang lain antara Azerbaijan dan Armenia.(PH)