Jelang Pilpres, Brasil Peringatkan Inervensi Asing dan Ancaman Kejahatan Terorganisir
-
Badan Intelijen Brasil
Pars Today - Badan Intelijen Brasil (Abin) melaporkan bahwa campur tangan asing dan aksi kejahatan terorganisir telah diidentifikasi sebagai ancaman utama bagi jalannya pemilu 2026.
Menurut laporan hari Rabu (03/12/2025) dari IRNA yang mengutip harian Folha de S. Paulo, dokumen berjudul “Tantangan Intelijen – Edisi 2026” juga menyebut penggunaan kecerdasan buatan untuk penyebaran informasi keliru serta meningkatnya radikalisme agama sebagai faktor yang mengancam legitimasi lembaga-lembaga demokratis.
Abin menilai bahwa kemungkinan intervensi asing merupakan faktor berisiko yang tidak boleh diremehkan. Campur tangan tersebut dapat dilakukan melalui kampanye kompleks penyebaran disinformasi, serangan siber terhadap infrastruktur pemilu, atau pendanaan tersembunyi bagi kelompok anti-demokratis.
Meski laporan itu tidak menyebutkan nama negara tertentu, para pembantu Luiz Inácio Lula da Silva, Presiden Brasil, secara khusus menyatakan kekhawatiran terhadap Amerika Serikat.
Laporan ini menambahkan bahwa ancaman lain adalah peran milisi dan kelompok kriminal yang menguasai wilayah tertentu dan memengaruhi proses pemungutan suara di masyarakat. Pengaruh ini tampak dalam pendanaan kampanye, pemaksaan terhadap pemilih, atau penghapusan pesaing politik.
Penyebaran disinformasi yang semakin marak dengan teknologi baru seperti kecerdasan buatan generatif dan deepfake menjadi faktor utama dalam upaya sistematis mendiskreditkan lembaga demokratis. Teknologi ini memungkinkan pembuatan konten audio dan visual buatan tapi meyakinkan untuk memalsukan pernyataan para kandidat.
Abin juga menekankan bahwa penyebaran berkelanjutan informasi menyesatkan semacam ini, yang telah terlihat sejak tahun 2018, berujung pada serangan 8 Januari 2023.
Sebelumnya, Lula da Silva telah menyatakan bahwa ia akan mencalonkan diri dalam pemilu 2026 untuk memperjuangkan masa jabatan keempat sebagai Presiden Brasil.(sl)