Basij, Mata Air Keimanan dan Perjuangan di Masa Sulit
(last modified Sat, 26 Nov 2022 06:05:46 GMT )
Nov 26, 2022 13:05 Asia/Jakarta
  • Basij
    Basij

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam menilai Basij bangkit dari dalam masyarakat dan perwakilan seluruh kelompok yang memiliki semangat tidak pernah lelah, yang siap terjun di berbagai medan untuk menunjukkan potensinya, serta tidak gentar menghadapi segala ancaman.

Basij dibentuk atas instruksi mendiang pendiri Republik Islam Iran, Ayatullah Khomeini pada 26 November  1979, menyusul berbagai ancaman dan serta sensitivitas banyak masalah pasca kemenangan Revolusi Islam.

Dengan pengalaman 44 tahun Revolusi Islam dan pemerintahan Republik Islam Iran, sekarang telah terbukti bahwa Basij adalah sebuah kekayaan abadi dan bernilai tinggi demi stabilitas, kemajuan dan keamanan bangsa Iran. Kekayaan besar ini menambah animo dan semangat Revolusi Islam dan juga gerakan-gerakan revolusioner dan jihad, demi membangun masa depan yang lebih cerah.

Rahbar dalam pertemuan dengan ribuan relawan Basij dari seluruh Iran, menilai kehadiran penuh semangat para pemuda di berbagai sektor khususnya di medan perlawanan terhadap imperialisme global, sebagai salah satu mukjizat Revolusi Islam.  Kehadiran tersebut merefleksikan semangat dan animo para era pertama Revolusi dan juga pertahanan suci.

Beliau mengatakan, musuh semakin meningkatkan permusuhannya dari semua sisi sehingga muqawama (resistensi) yang bersumber dari pemikiran revolusioner dan Islami di kawasan dapat diberantas, akan tetapi para pemuda dan pejuang mukmin, setelah berhasil menghancurkan tumor Takfiri Daesh, berhasil membuat musuh bertekuk lutut dan sekaligus membuktikan kepada semua pihak bahwa "kita bisa".

Pejuang Basij

Basij dengan kriteria tersebut, sekarang menjadi salah satu pilar utama menjaga pemerintahan Republik Islam Iran. Dalam kondisi sulit dan krisis, di mana dibutuhkan gerakan massif dari rakyat, Basij telah membuktikan efektivitasnya.

Perspektif dan teladan Basij yang mencatat berbagai pengalaman sukses di Iran, kini menjadi pusat perhatian gerakan revolusioner di berbagai negara dunia. Salah satu di antara pengaruh Basij adalah pembentukan pasukan relawan rakyat di Irak dalam pertempuran melawan kelompok teroris Takfiri Daesh.

Gerakan-gerakan jihad Hizbullah Lebanon, perjuangan Front Jihad Islam Palestina dan berbagai kelompok muqawama di Suriah dan Yaman mengahdapi kelompok-kelompok teroris dan pasukan penjajah, merupakan contoh nyata kedalaman strategi Basij di tingkat dunia Islam. Peran dan pengaruh signifikan Basij menunjukkan bahwa gerakan ini mampu menyebarkan budaya, prinsip dan nilai-nilai islami dan revolusioner kepada masyarakat dunia.

Bangsa Iran dengan semangat Basij selama bertahun-tahun pasca kemenangan Revolusi Islam, bukan hanya terjun ke medan perang pertahanan suci dan menjaga keamanan Iran, melainkan juga berkiprah di sektor pembangunan, ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Dengan prestasi besar itu, Basij layak untuk mendapat status bahwa dia bangkit dari dalam masyarakat dan sebagaimana yang telah dikemukakan Rahbar, Basij adalah perwakilan dari setiap kelompok masyarakat yang memiliki semangat kerja tanpa lelah dan siap terjun ke segala medan jika diperlukan.

Bangsa Iran dengan semangat Basiji dan berdasarkan komitmen mereka dengan Imam Khomeini, akan melawan segala bentuk makar dan memperjuangkan cita-cita Republik Islam. Kehadiran dan kesiapan tersebut juga bersumber dari peran Rahbar bahwa jika alunan merdu pemikiran Basij dikumandangkan di sebuah negara, maka kerakusan musuh dan para penjajah akan terjauhkan."

Sekarang masyarakat dunia telah menyadari perubahan besar menyusul gerakan revolusioner Basij. Dengan seluruh upaya musuh untuk mempropagandakan citra buruk Republik Islam dan menebar Iranphobia, akan tetapi Iran kini menjadi pusat kebangkitan Islam di antara bangsa-bangsa regional dan fakta ini telah membuat musuh-musuhnya gusar.

Tidak diragukan lagi, gerakan basiji bangsa-bangsa regional akan maju dan akan abadi dan dengan kebangkitan bangsa-bangsa regional, para anasir kaum imperialis akan satu-per-satu keluar dari medan dan ini menunjukkan kekuatan dan kebesaran umat Islam serta bernilainya perspektif basiji.

Salah satu di antara capaian besar di bidang ini adalah partisipasi kokoh pasukan Modafe-e Haram dengan semangat revolusioner dan basiji dalam pertempuran melawan kelompok teroris Takfiri Daesh hingga kehancuran kelompok durjana tersebut di Suriah dan Irak.

Sebagaimana ditekankan Rahbar, "Di sejumlah negara tetangga, tidak ada kepercayaan pada kemampuan untuk menghancurkan Daesh, namun ketika masuk ke medan (tempur), mereka menyaksikan kemenangan dan menerima pesan Revolusi Islam; yaitu kita bisa."

Pejuang Basij

Imam Khomeini menyebut Basij sebagai sajarah thayibah, pohon yang baik. Bapak Revolusi Islam ini berkata, “Masalah Basij, tidak lain dari masalah yang ada sejak awal Islam, dan bukan sesuatu yang baru, dan memiliki [akar] sejarah dalam Islam. Karena tujuan kita adalah Islam, maka setiap pemuda adalah sebuah kekuatan untuk membela Islam dan seluruh rakyat, dan siapapun dengan profesinya masing-masing, demi mencegah serangan kafir dan musuh,”.

Revolusi Islam Iran lahir dari rahim Islam Muhammadi, dan sejak awal kelahirannya menghadapi berbagai konspirasi masif dan terorganisir yang dilancarkan musuh-musuh Islam. Rakyat Iran selama bertahun-tahun menderita demi memperjuangkan tercapainya kemenangan Revolusi Islam. Secara sukarela mereka menjaga dan mempertahankan Revolusi Islam dengan memasuki arena dan melakukan gerakan yang bernilai. Dalam kondisi demikian, Imam Khomeini dengan kecerdasan dan wawasan luasnya yang jauh ke depan secara resmi menginstruksikan pembentukan Basij.

"Republik Islam Iran –dengan bantuan dan petunjuk Allah Swt dan dengan kebangkitan dan kewaspadaan Imam Khomeini ra serta perjuangan rakyat– telah mampu mewujudkan Islam yang menjadi harapan umat Islam dalam bentuk sebuah sistem politik dan meletakkan pondasi awal," imbuhnya.

Ayatullah Khamenei menilai perlawanan di jalan Allah Swt sebagai langkah yang bisa membawa pada pahala akhirat dan juga membawa pahala dunia, yaitu martabat, kekuatan dan kemajuan.

Ditegaskannya, "Selama 38 tahun, Republik Islam Iran terlibat permusuhan dengan kubu arogansi, Zionisme, dan (rezim-rezim) reaksioner, namun hari ini ratusan atau mungkin ribuan kali lipat lebih maju dan lebih kuat dari sejak awal revolusi, dan ini adalah makna pahala dunia dari perlawanan dan ketahanan."