Revolusi Rakyat dan Rakyat Revolusioner, Refleksi Kemenangan Revolusi Islam ke-45
Dinamika politik dan sosial di berbagai negara di dunia menunjukkan bahwa tanpa berlebihan atau keraguan dapat dikatakan bahwa Revolusi Islam Iran adalah revolusi di mana rakyat memainkan peran yang paling penting di dalamnya.
Sebelum terjadinya revolusi Islam, tidak ada satupun mazhab pemikiran yang mampu memadukan secara jelas tatanan revolusi dan spiritualitas agama dalam suatu masyarakat, sehingga akan menghasilkan terbentuknya revolusi yang gemilang dengan hadirnya revolusi Islam yang membawa masyarakat di bawah pimpinan seorang faqih
Meskipun Revolusi Islam sejak awal mengusung budaya politik dan agama, namun di sisi lain, hal tersebut bukan hanya merupakan hasil dari upaya kelompok elit dalam memobilisasi rakyat, tetapi juga merupakan hasil dari jalur yang dilakukan oleh kelompok elit, kelompok menengah, dan berbagai lapisan masyarakat menuju tujuan tertentu. Oleh karena itu, Revolusi Islam tanpa diragukan lagi dapat disebut sebagai revolusi paling merakyat dalam perkembangan politik dan sosial dunia, yang mengubah seluruh elemen masyarakatnya sekaligus dengan partisipasi maksimal.
Sejak tahun 1963, Imam Khomeini telah mempromosikan dan menjelaskan pemikiran ini dalam masyarakat Iran untuk mengintegrasikan masyarakat, serta menghubungkan elit dan rakyat. Dengan demikian, persiapan mental masyarakat dan pengaruh metode kerakyatan yang diusung Imam selama perjuangan mampu menggerakkan seluruh bangsa untuk melawan sistem kekuasaan dan menjatuhkan pemerintahan despotik Pahlavi yang berada di puncak kekuasaan dan kekuatan historisnya.
Ketika itu, tidak ada kelompok politik atau non-politik yang dapat mengklaim bahwa gerakan atau program mereka saat ini mampu meruntuhkan sistem otoriter Shah di Iran.
Semua analis domestik dan internasional sepakat bahwa Revolusi Islam adalah hasil dari pertemuan dan kemauan semua pihak dalam masyarakat Iran di bawah kepemimpinan Imam Khomeini.
Namun melihat sejarah Revolusi Islam menunjukkan bahwa kebijakan pencarian kemerdekaan dan keadilan dalam sistem Islam tidak disukai oleh banyak kekuatan besar dan kecil di kawasan dan dunia. banyak konspirasi.
Pemerintahan rakyat di Iran dihadapkan dengan konspirasi besar dan kecil sejak hari pertama setelah pendiriannya. Pembunuhan membabi buta dan tekanan politik di kancah internasional dan serangan kelompok teroris seperti MKO berhasil digagalkan karena kehadiran orang-orang yang mendukung Revolusi Islam. Kemudian, musuh mengerahkan semua sumber dayanya untuk mendukung rezim Baath Irak yang dipimpin diktator Saddam Hussein untuk menyerang Iran, tapi konspirasi mereka juga gagal.
Dalam ujian besar tersebut, rahasia kemenangan Revolusi Islam menjadi benang merah yang kuat untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Rakyat revolusioner di seluruh Iran, dengan mengerahkan segenap sumber dayanya dan kehadiran para pemuda yang penuh semangat dan beriman di garis depan perjuangan melawan musuh, telah mencetak lembaran emas yang tak tergantikan dalam sejarah Revolusi Islam, yang menjadi sejarah epik pertahanan nasional.
Kisah epik sebuah bangsa revolusioner yang mendengarkan seruan pemimpin revolusionernya, menginjakkan kaki di medan perang melawan musuh untuk mempertahankan kelangsungan hidup revolusi dan negaranya, yang menjadikan salah satu epos terbesar dalam sejarah negeri ini.
Delapan tahun Perang Pertahanan Suci penuh dengan hari-hari epik dan membanggakan yang diciptakan oleh para pejuang pemberani bangsa Iran. Hasilnya adalah keunggulan budaya bela negara serta munculnya budaya luhur dan membangun kemanusiaan atas nama Ibudaya pertahanan suci Iran yang airnya darah ribuan syuhada. Mereka mewariskan yang namanya budaya pertahanan luhur dengan dukungan keikhlasan dan pengorbanan, agar keberlangsungan Revolusi Islam di bawah kepemimpinan Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam, terus melanjutkan perjalanannya dengan lebih tegas dari sebelumnya.
Rahasia kemenangan Revolusi Islam dalam segala tahapan dan menghadapi berbagai ancaman terletak pada kehadiran rakyatnya. Rahasia menuju perwujudan cita-citanya secara penuh juga terletak pada kehadiran dan dukungan rakyat dan pimpinan. Oleh karena itu persatuan dan integrasi nasional adalah modal terbesar dan terpenting Revolusi Islam untuk bergerak menuju tujuan besar bangsa Iran, yang dipimpin oleh arsitek besar revolusi, menghilangkan akar sistem otoriter dari negeri ini untuk mencapainya, dan melanjutkannya dengan arahan bijak dari pemimpin Besar Revolusi Islam, dan hasilnya adalah Iran yang membanggakan di dunia.(PH)