Mengenal Bandar Abbas dan Sanandaj, Kota Kreatif UNESCO
Setelah kota Rasht dan Isfahan, kini giliran kota Bandar Abbas dan Sanandaj berhasil masuk ke Jaringan Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative City Network (UCCN). Kota Rasht berhasil masuk ke jaringan ini karena terkenal makanannya dan Isfahan terkenal dengan industri tangannya.
Sementara itu, kota Sanandaj yang baru bergabung dengan UCCN dikarenakan musik lokal kota ini. Adapun Bandar Abbas berhasil lolos ke penilaian Jaringan kota Kreatif UNESCO berkat kerajinan tangan dan seni warga setempat. Prestasi ini menjadi peluang baru bagi kota-kota Iran untuk mencicipi pengalaman global dan mengenalkan karya serta kekayaannya kepada dunia.
UNESCO Creative City Network (UCCN) dibentuk tahun 2004 untuk menyebarkan kerja sama antar kota khususnya di mana kreatif dimanfaatkan sebagai unsur strategis bagi kemajuan berkesinambungan kota. Puluhan kota membentuk jaringan ini dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama menjadikan kreatifitas dan industri budaya di jantung program pemajuan kota dan kerja sama aktif di tingkat internasional.
Bergabung dengan jaringan ini, berbagai kota berkomitmen saling memberikan pengalaman dan aktivitas positif mereka serta dibentuk kerja sama antara sektor swasta, publik dan masyakarat sipil sehingga kreativitas, produksi, penyebaran aktivitas, produksi dan jasa budaya diperkuat dan pada akhirnya kreativitas dan inovasi akan mengalami kemajuan.
Selain itu, akses ke kehidupan budaya dan partisipasinya khususnya bagi kelompok dan individu terpencil dan rentan akan pulih dan budaya serta kreativitas di rencana kemajuan berkesinambungan akan bergabung secara penuh. Jaringan Kota Kreatif UNESCO menaungi tujuh bidang kreativitas; industri tangan, seni rakyat, seni media, film, desain, keahlian memasak, literatur dan musik.
Jaringan Kota Kreatif UNESCO meningkatkan kemajuan berkesinambungan kota melalui kreativitas di tingkat ekonomi, budaya, sosial dan lingkungan hidup. Serta berbagai kota yang ingin bergabung dengan program ini harus memiliki komitmen aktif untuk bergerak ke arah tujuan Jaringan Kora Kreatif UNESCO. Audrey Azoulay, Dirjen UNESCO mengatakan, "Di seluruh dunia, kota-kota ini masing-masing dengan metodenya menjadikan budaya sebagai tiang strategisnya bukan hasilnya. Ini menguntungkan bagi inovasi politik dan sosial serta memiliki urgensitas istimewa bagi generasi muda."
Di laporan UNESCO 8 Aban (30 Oktober) yang dirilis bertepatan dengan Hari Dunia Perkotaan, dua kota Iran, Sanandaj dan Bandar Abbas terpilih sebagai kota kreatif dunia. Sebelumnya Rasht terpilih sebagai kota kreatif memasak dan Isfahan terpilih sebagai kota kreatif industri kerajinan tangan di UCCN. Kini Iran memiliki empat kota yang tergabung dalam Jaringan Kota Kreatif UNESCO dan menjadi pusat perhatian dunia.
Kurdistan, sebuah wilayah di barat Iran yang penuh dengan keindahan, keajaiban dan seni yang kreatif. Kurdistan juga dikenal sebagai bumi musik. Di berbagai sudut Kurdistan terdengar lantunan musik yang merdu dan indah. Munculnya musik Kurdi sama seperti etnis dan bangsa dunia lainnya, berawal dari legenda serta kepahlawanan etnis ini. Legenda bergabung dengan seni musik Kurdi dan lagu-lagu ini dalam budaya Kurdi dikenal dengan "Lagu-lagu Diwani/ Ilahi".
Warga Kurdi menganggap musik sebagai bagian dari kehidupan mereka dan musik memiliki akar yang sangat kuat di kehidupan mereka. Di sebagain besar acara dan ritual, musik selalu menjadi bagian dan pasti dipentaskan. Banyak yang meyakini bahwa musik diilhami dari alam dan mengingat bahwa alam di daerah Kurdi sangat beragam, maka keragaman ini sangat berpengaruh pada keragaman musik serta musik Kurdistan lebih beragam dari wilayah lain.
Musik daerah pegunungan penuh dengan ritme dan Kurdistan sebagai wilayah pegunungan melalui ritme musiknya cenderung mempengaruhi musik Iran dan ritme yang ada di musik Iran merupakan ritme khusus dari wilayah Kurdi.
Musik Kurdi digunakan dalam sebagian besar ritual tradisional, menunggang kuda, berkabung dan berkabung tradisional..., karena musik dalam kehidupan Kurdi berakar kuat.
Musik Kurdi adalah musik dan lagu yang dinyanyikan dengan bahasa Kurdi serta menjelaskan sejarah, budaya, ideologi dan keyakinan mereka. Isi dari musik Kurdi dapat dibagi menjadi dua bagian: lagu yang diilhami dari legenda dan kisah kepahlawanan serta percintaan.
Legenda Kurdi adalah tempat musik Kurdi dibentuk. Di bagian ini, legenda sering kali merupakan lagu epik Kurdi. Lagu-lagu kisah heroik dan romantis juga dibagi menjadi dua bagian: lagu-lagu heroik tentang kepahlawanan dan perjuangan seorang pahlawan dan lagu-lagu romantis tentang cinta dan kasih sayang dua orang.
Musik Kurdi memiliki bagian lain yaitu musik tanpa instrumen. Seperti namanya, jenis musik ini hanya menggunakan lirik dan kata-kata dan tidak menggunakan instrumentasi apa pun. Jenis musik ini adalah pembacaan marsiya dan ritme ritmis, dan puisi yang digunakan untuk menggambarkan masalah sehari-hari orang, seperti sejarah orang atau deskripsi masalah emosional, artistik, ekonomi dan politik. Puisi-puisi itu juga berhubungan dengan keterikatan orang. Gaya musik ini disebut "hoorah" dan setiap desa memiliki hoorahnya sendiri sesuai dengan tradisi dan tradisinya.
Genre musik Kurdi dibagi menjadi beberapa kategori, termasuk: "Bait" digunakan dalam perang dan epos, "Blackhead", yang disebut dalam gaya Iran kuno di saat-saat kesedihan, "Hoorah" "Lagu yang sangat indah di saat berkabung bercampur dengan epik, dan" Heiran "yang romantis dan menghantui. Tetapi genre musik Kurdi yang paling megah dan terbesar adalah gaya "Gorani", yang termasuk bagian tertua dari literatur musik Kurdi. Secara umum, semua jenis lagu dan lagu-lagu musik Kurdi disebut Gorani.
Instrumen yang digunakan dalam musik Kurdi adalah instrumen perkusi seperti Daf (drum berbingkai besar Persia dan Arab), Circle (Tamborin) dan Dohol (drum silinder besar dengan dua kepala kulit), instrumen perkusi seperti Duzle (jenis seruling terdiri dua tabung tembaga), Shemshal (seruling) dan Sorna (jenis terompet), dan instrumen dawai seperti tanbur, tar dan kamancheh (sejenis rebab).
Shahram Nazeri, Sohrab Pournazeri, Keikhosrow Pournazeri, Nasser Razazi, Hesen Zîrek, Hassan Kamkar dan anak-anaknya, Seyed Khalil Alinezhad dan Kayhan Kalhor adalah musisi dan seniman terkenal di permusikan Iran dan musik Kurdi.
Tradisi kuno kerajinan tangan dan kuno mencapai kembali ke Iran kuno, yang telah entah bagaimana tercermin dalam kelangsungan sejarah dari masa lalu hingga sekarang, dari zaman istana-istana besar dan pasar-pasar untuk setiap periode hingga saat ini. Suasana hati dan emosi yang halus ini terkadang direkam dalam tembikar tanah liat dan terkadang di atas batu. Kilim dan karpet Gabbeh terkenal dan diam-diam diposisikan di antara motif-motif mawar emas atau kain kuas dan telah mulai berbicara kepada manusia menggunakan misteri dan gerakan.
Kerajinan Hormozgan sejak lebih dari 3.500 tahun adalah warisan seni orang selatan dari masa lalu hingga hari ini. Oleh karena itu Provinsi Hormozgan disebut sebagai "surga kerajinan". Cabang seni ini memiliki tempat khusus dalam budaya dan tradisi masyarakat provinsi Hormozgan. Misalnya, sulaman tradisional, yang merupakan salah satu kerajinan paling penting di wilayah tersebut, merupakan bagian integral dari liputan adat wanita dan anak perempuan di wilayah tersebut. Poin ini sangat berharga mengingat situasi perbatasan provinsi dan konfrontasi penghuni sekolah dengan budaya asing, terutama dalam pakaian wanita, yang menunjukkan perhatian orang Hormozgan pada industri seperti itu dan melestarikan simbol tradisional dan asli daerah tersebut.
Hasil dari penelitian antropolog dan peneliti seni menunjukkanbahwa industri tangan Bandar Abbas mengindikasikan tradisi dan adat istiadat serta budaya kaya masyarakat Provinsi Hormozgan yang selain memiliki akar yang banyak, juga mengingat iklim dan cuaca serta posiisnya di pinggir laut dapat disaksikan keragamannya.
Industri kerajinan tangan paling penting Hormozgan mencakup seni yang dihasilkan dari produk laut seperti kerang dan mutiara serta yang lainya. Sebagian lainnya berkaitan dengan industri seperti jaring ikan, pembuatan kapal dan lainnya. Kelompok lain berkaitan dengan menghiasi pakaian tradisional kawasan ini. Kerajinan lain kawasan ini seperti seni menenun karpet.
Produk kerajinan di daerah ini sebagian besar dikonsumsi secara lokal dan lebih dari 90% di antaranya diproduksi oleh wanita Hormozgan. Dari 42 bidang kerajinan aktif, 12 adalah asli daerah tersebut.
Kerajinan tangan sejak lama telah menjadi mata pencaharian keluar pedesaan di Hormozgan. Lebih dari 40 bengkel fokus pada kerajinan tangan dan 68 ribu industri keluarga aktif di provinsi ini. Sementara itu, sekitar 100 ribu orang baik langsung maupun tidak aktif di bidang ini.
Saat ini jurusan kerajinan tangan di Universitas Hormozgan dan dua jurusan seni di kota Minab serta Bandar Abbas siap menerima mahasiswa dan menggelar pendidikan jangka pendek bagi mahasiswa yang berminat di jurusan ini. Lebih dari 30 persen hasil kerajinan tangan provinsi ini diekspor dan disamping kapasitas lapangan kerja di sektor ini, juga ada potensi untuk ekspor serta harapan ini pun terbuka. Tenun gabbeh dan Kilim juga berhasil meraih penghargaan dari UNESCO dan sebanyak 17 karya telah dicatat di lembaga ini.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa alasan terpenting menjaga eksistensi dan kemajuan industri tangan di Provinsi Hormozgan khsususnya kota Bandar Abbas adalah pertahtian publik dan masyarkat terhadap kerajinan tangan dan keterkaitan seni ini dengan kehidupan sehari-hari rakyat. Kehidupan yang diwarnai dengan keindahan seni di setiap sudut wilayah ini.