Persatuan, Kunci Kemenangan Umat Islam
(last modified Thu, 29 Oct 2020 07:08:49 GMT )
Okt 29, 2020 14:08 Asia/Jakarta
  • Persatuan, Kunci Kemenangan Umat Islam

Islam adalah agama persatuan, empati, welas asing dan cinta damai, serta penolakan terhadap kekerasan. Persatuan menjadi salah satu fondasi utama dunia Islam untuk mengatasi berbagai masalah yang merintanginya. Tetapi mengapa faktanya terjadi perpecahan di dunia Islam hari ini?

Untuk menjawab pertanyaan ini, seseorang tidak dapat mengabaikan fakta bahwa akar dari perpecahan tersebut karena menjauhkan diri dari kebenaran Islam dan mengabaikan elemen vital persatuan Islam. Sayangnya, terlepas dari kapasitas Islam untuk mempromosikan wacana persatuan, dunia Islam belum bisa menikmati persatuan dan kohesi politik yang layak diterimanya.

Kekurangan ini telah menciptakan ruang bagi kemunculan dan penyebaran gagasan ekstremisme dan jahiliyah modern. Ironisnya, para penguasa segelintir negara Muslim seperti Arab Saudi justru menjadi pelopor perpecahan dan menodai wajah Islam yang sebenarnya.

Dalam hal ini, musuh Islam, yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Israel, dengan bantuan beberapa pemerintahan Arab yang reaksioner, tidak berhenti merencanakan perpecahan di negara-negara Muslim. Tren ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari kebijakan yang sama pada periode kolonialisme yang menerapkan slogal kolonial Inggris, "Pecah belah dan kuasai".

Rezim Zionis dan Amerika Serikat adalah penyebab utama perpecahan di tubuh umat Islam. Kecenderungan menyimpang ini telah terjadi selama satu abad terakhir, terutama dalam dua dekade milenium ketiga yang  menyingkirkan kebajikan dan nilai moral,serta menggantinya  dengan perilaku jahat.

Pengaruh arus menyimpang ini dapat dilihat pada masalah sosial, ekonomi dan politik dunia Islam. Kita menyaksikan pergolakan politik minus moral di banyak negara kawasan dengan berbagai peristiwa getirnya. Penggunaan perang dan kekerasan terhadap negara-negara Muslim telah digunakan dengan tujuan untuk mengganggu persatuan umat Islam.

 

 

 

"Perbedaan perdapat wajar terjadi di antara sesama umat Islam, tetapi persatuan dan persaudaraan sangat penting dan harus diprioritaskan untuk menghadapi musuh," kata Ali Akbar Velayati, sekretaris jenderal Dewan Kebangkitan Islam Sedunia.

Musuh-musuh Islam sangat menyadari bahwa perpecahan sengaja disulut untuk mematahkan perlawanan Islam dan menghilangkan rintangan ekspansionisme Amerika dan Israel di kawasan. Musuh menyulut perpecahan dan mempromosikan terorisme di bawah panji kelompok-kelompok teroris seperti Daesh dan Jabhat al-Nusra dan lainnya

Kebijakan utama Amerika melawan Islam dan Muslim adalah menghasut perang, dan keinginan jahatnya adalah membunuh Muslim di tangan satu sama lain.

Tidak diragukan lagi, apa yang telah kita saksikan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk di Afghanistan, Suriah, Irak dan di Gaza, Yaman, Bahrain dan negeri-negeri Islam lainnya di Afrika sebagai kelanjutan dari proses konspirasi musuh untuk melemahkan umat Islam.

Dalam situasi seperti itu, kembali ke nilai dan prinsip persatuan Islam dengan berpijak pada Al-Quran dan Nabi Muhammad Saw  menjadi satu-satunya cara untuk mengatasi masalah dunia Islam dewasa ini. Sebab, persatuan Islam bertentangan dengan keinginan musuh-musuh Islam yang di semua era, dan terutama di periode ini yang terus menerus berupaya melemahkan umat Islam. 

 

Ayatullah Khamenei

 

Ancaman yang dihadapi umat Islam dan nilai-nilai agama saat ini adalah kekerasan dan perpecahan atas nama Islam. Aparat propaganda Barat mencoba melemahkan Umat Islam dengan mendiskreditkan Islam dan menghancurkan bangsa. Tidak diragukan lagi, mengungkap konspirasi ini dan menggagalkannya merupakan tanggung jawab yang besar. Bertindak atas tanggung jawab ini dalam situasi kritis dapat mengalahkan banyak konspirasi musuh.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei dalam pidatonya yang disampaikan dalam acara Maulid Nabi Muhammad Saw, dan kelahiran Imam Ja'far Sadiq  yang dihadiri para pejabat tinggi Iran dan duta besar negara-negara Muslim mengatakan, "Amerika, rezim Zionis, rezim reaksioner dan pengekornya sebagai Firaun dunia modern". Mengenai sepak terjang  AS dalam menciptakan perselisihan dan perang di tubuh Umat Islam, Rahbar menegaskan, "Beberapa politisi Amerika suka atau tidak mengakui  harus ada perang dan konflik di kawasan Asia Barat sehingga rezim Zionis berada di zona aman dan tubuh berdarah dunia Islam tidak akan bisa meraih kemajuan,".

Di bagian lain pernyataannnya, Ayatullah Khamenei menyinggung masalah Palestina dengan menekankan, "Masalah Palestina saat ini berada di puncak masalah politik Umat Muslim dan setiap orang berkewajiban untuk bekerja dan berjuang untuk kebebasan dan keselamatan rakyat Palestina."

Tidak diragukan lagi, kehormatan dunia Islam adalah perlawanan menghadapi penindas dan kubu imperialis.Poin penting di bidang ini mengenai pendekatan pada fondasi berharga persatuan Islam dan kembalinya identitas Islam yang sebenarnya. Persatuan memiliki peran mendasar dalam proses transformasi dan perubahan masyarakat Islam dan negara-negara tertindas di manapun di dunia, dan merawatnya memiliki dampak yang besar dalam membebaskan dunia Islam dari dominasi dan pengaruh sistem hegemonik dunia.

Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani, menekankan urgensi persatuan umat Islam pada Konferensi Internasional ke-31 tentang Persatuan Islam dengan mengatakan, "Tugas besar kita adalah menyembuhkan luka-luka di tahun-tahun terakhir yang telah diciptakan oleh kolonialisme, imperialis dan hegemon global, dan kini hal ini menjadi misi dan tugas kami yang harus diproritaskan."(PH)