Pars Today

Indonesian
  • Beranda
  • Radio
  • Albanian shqip
  • Armenian Հայերեն
  • Assyrian ܐܬܘܪ̈ܝܐ
  • Azeri Azəri
  • Bangla বাংলা
  • Chinese 中文
  • Dari دری
  • English English
  • French français
  • German Deutsch
  • Hausa Hausa
  • Hebrew עברית
  • Hindi हिन्दी
  • Indonesian Bahasa Indonesia
  • Italian Italiano
  • Japanese 日本語
  • Kazakh қазақ тілі
  • Kiswahili Kiswahili
  • Pashto پښتو
  • Persian فارسی
  • Russian Русский
  • Spanish Español
  • Tajik Тоҷик
  • Taleshi Tolışə
  • Turkish Türkçe
  • Turkmen Türkmen
  • Uzbek узбек
  • Program
  • Episode Terbaru
  • Tafsir Al-Quran
  • Situs Lama

Seni Kuliner Iran

Des 23, 2018 19:13 Asia/Jakarta
Program Lain
  • Hollywood dan Perannya dalam Perluasan Islamphobia
    Hollywood dan Perannya dalam Perluasan Islamphobia
  • Tujuan AS Menduduki Afghanistan
    Tujuan AS Menduduki Afghanistan
  • Lintasan Sejarah 1394
    Lintasan Sejarah 1394
  • Mengungkap Kejahatan AS di Afghanistan
    Mengungkap Kejahatan AS di Afghanistan
  • Sosial Media
    Sosial Media
  • Jalan Menuju Cahaya
    Jalan Menuju Cahaya
  • Syahid Soleimani
    Syahid Soleimani

  • 10
    Seni Kuliner Iran (10)
    Kali ini kami akan membahas manfaat Bamieh (Gumbo-Okra). Okra/ Bendi (Abelmoschus esculentus Moench, (bahasa Inggris: lady's fingers, okra, atau gumbo) adalah sejenis tumbuhan berbunga dalam suku Malvaceae yang berasal dari kawasan di sekitar Ethiopia kini.
  • 9
    Seni Kuliner Iran (9)
    Wilayah Iran Selatan yang berbatasan dengan Teluk Persia dan Laut Oman, banyak ditemukan makanan yang terbuat dari bahan dasar ikan dan udang. Pada kesempatan ini, kami akan memperkenalkan kuliner lain yang populer di Selatan Iran yaitu: Ghalieh Mahi.
  • 8
    Seni Kuliner Iran (8)
    Iran adalah negara empat musim dengan kondisi cuaca yang variatif. Pada musim dingin, kota-kota di wilayah tengah dan utara Iran menggunakan alat pemanas karena udara yang membeku, sementara daerah selatan Iran dan pantai Teluk Persia memiliki cuaca sejuk.
  • 7
    Seni Kuliner Iran (7)
    Hidangan utama Iran yang khas adalah kombinasi nasi dengan daging, sayuran, dan kacang-kacangan. Buah-buahan seperti plum, delima, quince, aprikot, berberis, dan kismis juga sering dipakai sebagai bahan utama atau pelengkap masakan. Citarasa khas masakan Iran berasal dari bunga saffron, jeruk nipis kering, dan sumber asam lainnya. Kayu manis, kunyit, dan peterseli juga digunakan untuk melezatkan masakan.
  • 6
    Seni Kuliner Iran (6)
    Shirin Polow (Sweet Rice)
  • 5
    Seni Kuliner Iran (5)
    Safron sering dipakai sebagai bumbu untuk menambah kelezatan dan keharuman masakan. Rempah-rempah yang sangat mahal ini dijuluki sebagai emas merah. Safron yang juga dikenal sebagai bunga keselamatan dan raja rempah ini merupakan salah satu tanaman yang paling banyak tumbuh di wilayah Iran.
  • 4
    Seni Kuliner Iran (4)
    Makanan paling lezat sekalipun jika kita makan sendirian, mungkin akan terasa asam. Untuk membuat makanan kita selezat mungkin, kita membutuhkan teman makan. Tapi ini bukan berarti setiap kita makan bersama, maka kita akan merasakan kelezatan makanan.
  • 3
    Seni Kuliner Iran (3)
    Menurut kesaksian sejarawan dan turis yang pernah berkunjung ke Iran, ramah terhadap tamu merupakan salah satu sifat unggul rakyat Iran. Iran merupakan negara besar dengan peradaban serta budaya yang kaya dan kuno. Di wilayah ini hidup beragam etnis dengan adat istiadatnya yang beragam.
  • 2
    Seni Kuliner Iran (2)
    Kuliner Iran selain seni yang anggun juga pemanfaatan artistik dari beragam sayuran dan protein di seni memasak. Poin utama adalah kuliner Iran tidak susah. Prinsipnya sangat sederhana dan teladannya pasti. Ketika kita telah mempelajari prinsip-prinsip dasarnya, dengan mudah kita dapat membuat masakan kita semakin beragam. Oleh karena itu, tepat jika beragam nasi dan kuah Iran dimasak sesuai dengan iklim wilayah ini. Kali ini kita akan mengenal bersama masakan Iran, Nasi Kebab (Chelo Kebab).
  • 1
    Seni Kuliner Iran (1)
    "Katakan apa yang Kamu makan, dan Aku akan memberitahumu siapa Kamu." Ini perkataan terkenal Jean Anthelme Brillat-Savarin, pengacara Perancis sekitar 180 tahun lalu di bukunya "The Physiology of Taste" yang saat ini mendapat perhatian luas dari antropolog modern.
Pars Today

© 2025 PARS TODAY. All Rights Reserved.

Berita
    Dunia
    Asia Barat
    Iran
    Agama
    Parspedia
    Disinformasi
Pars Today
    Tentang kami
    Kontak kami
    Rss