Jan 06, 2019 16:38 Asia/Jakarta
  • Nasi Fesenjan Iran
    Nasi Fesenjan Iran

Menurut kesaksian sejarawan dan turis yang pernah berkunjung ke Iran, ramah terhadap tamu merupakan salah satu sifat unggul rakyat Iran. Iran merupakan negara besar dengan peradaban serta budaya yang kaya dan kuno. Di wilayah ini hidup beragam etnis dengan adat istiadatnya yang beragam.

Seluruh etnis Iran, mengingat kesamaan budaya, memiliki karakteristik sosial serupa. Namun begitu mengingat pengaruh kondisi khusus lingkungan dan etnis, ada juga perbedaan di karakteristik mereka, keyakinan dan adat istiadatnya.

 

Sifat ramah terhadap tamu dapat ditemukan di seluruh lapisan masyarakat Iran. Mereka dengan tangan terbuka menyambut tamu dan menjamunya dengan segenap kemampuan yang dimilikinya. Warga Iran berusaha menjamu tamunya dengan jamuan terbaik. Biasanya jamuan terhadap tamu dilakukan waktu makan siang atau malam dengan beragam menu makanan untuk menunjukkan penghormatan mereka kepada tamu. Bahwa warga Iran menganggap dirinya harus menjamu tamu dengan sebaik-baiknya meski terhadap tamu mendadak atau tak diundang.

Sholezard

 

Salah satu kebiasaan warga Iran selain upaya mereka menggelar jamuan adalah basa basi. Basa basi terhadap tamu dan memaksa mereka untuk makan serta menikmati hidangan. Di berbagai kota dan desa Iran, tuan rumah menawarkan makanan kepada tamu dan tamu senantiasa yang pertama mengambil makanan.

 

Tuan rumah berusaha memahami makanan kesukaan tamu. Dengan demikian di jamuan Iran kita menyaksikan beragam makanan yang disajikan, mulai dari makanan berkuah, nasi dan kebab serta makanan pembuka. Meski saat ini jamuan kerap digelar di restoran, namun adat istiadat jamuan di rumah tuan rumah masih tetap eksis.

 

Kali ini kami akan membahas bersama makanan penutup (dessert) khas Iran, Sholezard. Sholezard meski dikenal sebagai hidangan penutup khas Iran, tapi makanan ini juga biasanya dimasak di acara-acara penting dan juga sebagai nazar.

 

Bahan-bahan Sholezard: dua gelas besar wangi, 4-5 sendok gula, seperempat air bunga (golab) 50 gram mentega, safron, sedikit kayu manis dan garam.

Sholezard

 

Cara memasak: masak air hingga medidik, kemudian kecilkan apinya serta masukkan beras hingga masak. Kemudian tambahkan gula dan aduk pelan-pelan supaya beras tidak mengerak. Kemudian campurkan safron di air mendidih (airnya cukup sedikit saja) dan sedikit demi sedikit tambahkan ke Sholezard serta aduk hingga rata sampai masakan menjadi berwarna kuning.

 

Terakhir tambahkan air perasan bunga (golab) dan aduk hingga rata. Tambahkan juga mentega dan kemudian tutup pancinya. Masak dalam api kecil hingga satu jam.

 

Sholezard yang telah matang kemudian taruh di wadah atau piring (terserah selera) dan biarkan dingin. Hiasi Sholezard dengan bubuk kayu manis dan biarkan dingin. Untuk hiasan juga juga digunakan kacang. Terkadang kacang juga dimasak bersama sholezard.

 

Makanan khas lain Iran adalah khoresh (kuah atau sejenis semur).  Khoresh (Persia: خورش) adalah istilah umum untuk hidangan rebusan dalam masakan Iran. Kata ini adalah substantif dari kata kerja khordan (Persia: خوردن) "makan" dan secara harfiah berarti "makan". Kata ini sering salah mengeja Khoresht (Persia: خورشت) secara tertulis baik dalam bahasa Persia maupun Inggris, yang disebabkan oleh hiper koreksi linguistik.

 

Biasanya mengacu pada semur yang berbeda dalam masakan Iran, dan biasanya disajikan di samping polo (nasi). Dalam masakan Iran ada banyak Khoresh berbeda dengan banyak bahan unik. Khoresh Vegetarian adalah hal biasa. Semur Iran menggunakan safron dalam jumlah liberal untuk memberikan rasa yang khas dan harum. Khoreshes yang paling populer adalah Khoresh Gheymeh, Khoresh Ghormeh Sabzi dan Khoresh Fesenjaan.

 

Kali ini mari kita belajar cara memasak khoresh fesenjaan. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk hidangan 6-7 orang. Satu kilo dada dan paha ayam yang dipotong-potong. Setengah kilo kacang kenari cincang, dua butir bawang cindang, 2-3 cangkir air delima, 2-3 sendok gula, safron cincang, minyak dan garam secukupnya.

Cara memasak: pertama-tama goreng ayam dengan minyak sedikit dan kemudian sisihkan. Kemudian goreng bawang dan tambahkan kacang kenari. Panaskan selama 5-6 menit hingga baunya hilang. Kemudian tambahkan air delima, gula dan sedikit air safron serta garam secukupnya.

 

Setelah bumbu fesenjaan mendidih, cicipi rasanya. Tutup pancinya dan biarkan selama 30 menit. Kemudian masukkan potongan ayam di bumbu fesenjaan yang mendidih serta biarkan hingga setengah jam dengan api kecil. Untuk mengetahui fesenjaan siap, kita harus pastikan bumbunya sangat kental.

Fesenjan

 

Di masakan fesenjaan selain air delima juga bisa digunakan saus delima, prun atau air jeruk serta gula. Acar juga dapat ditambahkan sesuai dengan selera.

 

Di fesenjaan, ayam juga dapat digantikan dengan daging atau daging giling. Sementara di kota utara Iran khususnya Provinsi Gilan yang kaya ikan, fesenjaan ikan juga sangat digemari serta sangat lezat. Cara memasak fesenjaan ikan tak beda jauh dengan fesenjaan ayam. Setelah bumbu fesenjaan mendidih, filllet ikan dipotong-potong dan kemudian digoreng dan dimasukkan ke adonan fesenjaan. Setelah beberapa menit, fesenjaan ikan siap untuk disantap.