Hujan dan Tanah Longsor Melanda Jepang
Pengaruh Musim Hujan Asia Timur menjadikan rekor hujan lebat dari tanggal 2 Juli hingga tanggal 3 Juli ini di sisi Pasifik wilayah Kanto dan Tokai, Jepang.
Akibat hujan lebat berhari-hari itu, Jepang dilanda tanah longsor yang menyapu banyak rumah serta sedikitnya 2 orang tewas dan 20 orang hilang di wilayah Shizuoka.
Rekaman media televisi menunjukkan semburan lumpur dari lereng bukit menyapu sejumlah rumah di sekitarnya dan mengubur infrastruktur lainnya di kota Atami. Lalu, orang-orang di sekitar lokasi berhamburan melarikan diri.
Prefektur Shizuoka mendirikan markas tanggap bencana darurat pada siang hari dan meminta Pasukan Bela Diri (SDF) untuk mengirimkan bantuan pasukan anti bencana.
Polisi dan petugas pemadam kebakaran telah membatasi lalu lintas di sekitarnya dan meminta masyarakat untuk menjauh.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengadakan pembicaraan dengan menteri bencana Yasufumi Tanahashi mengenai tanah longsor dan bencana lain yang terkait dengan hujan.
Badan Meteorologi Jepang mendesak kewaspadaan maksimum dan meminta orang-orang untuk waspada terhadap tanah longsor, banjir, dan sungai yang meluap.
Hujan deras juga mengganggu sistem transportasi umum. Kereta peluru Shinkansen untuk sementara dihentikan di bagian antara Tokyo dan Shin-Osaka, menurut operator Central Japan Railway Co.
Surat kabar Nikkan Sports melaporkan bahwa hujan deras telah menyebabkan banjir karena naiknya sungai di tempat lain di Jepang. Satu keluarga diselamatkan di Numazu, Shizuoka setelah tanah longsor menyapu rumah mereka. Di Prefektur Kanagawa, seorang pengemudi diselamatkan setelah mobilnya terendam banjir.
Peringatan tingkat tertinggi telah diumumkan di Atami untuk lebih dari 35.600 orang di hampir 21.000 rumah tangga. Perintah evakuasi dikeluarkan untuk penduduk prefektur Shizuoka dan Aichi, serta daerah sekitar Tokyo.