Lintasan Sejarah 29 Desember 2021
Hari ini Rabu, 29 Desember 2021 bertepatan dengan 24 Jumadil Awal 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 8 Dey 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Mirza Nasrullah Malikul Mutakallimin Ditangkap
117 tahun yang lalu, tanggal 24 Jumadil Awal 1326 HQ, Mirza Nashrullah Malikul Mutakallimin, penulis dan pejuang dalam melawan despotisme kerajaan di Iran, ditangkap oleh antek-antek Raja Shah Mohamad Ali Qajar.
Beberapa waktu kemudian, dia pun tewas dibunuh. Malikul Mutakklimin terlahir ke dunia pada tahun 1277 Hijriah di Isfahan, Iran.
Pada usia ke-22 tahun, dia melakukan perjalanan ke India. Penderitaan rakyat India yang dijajah oleh Inggris menimbulkan pengaruh besar dalam jiwanya sehingga ia kemudian menulis buku pertamanya yang berjudul Minal Khalq ilal Haq.
Buku ini mendapat sambutan luas dari rakyat dan ulama India, namun menimbulkan kemarahan dari pemerintah India dan kolonialis Inggris. Akibatnya, Malikul Mutakallimin pun diusir kembali ke Iran. Dia kemudian aktif memberikan pidato-pidato yang menentang pemerintahan Shah Mohammad Ali Qajar, sehingga akhirnya ditangkap dan dibunuh.
UUD Periode Konstitusional Iran Ditandatangani
115 tahun yang lalu, tanggal 8 Dey 1285 HS, UUD Periode Konstitusional Iran yang disusun oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat pertama Iran, ditandatangani oleh raja Iran waktu itu, Shah Mozaffaruddin Qajar.
UUD ini awalnya memiliki 51 pasal, namun kemudian secara bertahap bertambah menjadi 107 pasal. UUD ini merupakan hasil dari perjuangan revolusi konstitusional rakyat Iran yang dipimpin oleh para ulama.
Pada tahun-tahun berikutnya, terutama dalam masa pemerintahan rezim Shah Pahlevi, UUD Iran itu mengalami pengurangan, penambahan, atau pengubahan. Umumnya pasal-pasal yang dihapuskan adalah pasal-pasal yang menguntungkan Islam dan rakyat. Sedangkan pasal-pasal yang ditambahkan adalah pasal-pasal yang menguntungkan penguasa.
Jerman Serbu London
81 tahun yang lalu, tanggal 29 Desember 1940, pesawat-pesawat Jerman menyerbu London, menghancurkan bangunan-bangunan di sana, termasuk dua bendungan Sungai Thames, serta membunuh hampir 3.600 penduduk.
London dijadikan target amuk pasukan Jerman sejak Agustus, sebagai balasan serangan pasukan Inggris ke Berlin. Gedung-gedung yang dihancurkan bukan hanya bangunan biasa, melainkan juga bangunan-bangunan historis.
Penyerbuan dengan hasil sebanyak 15 ribu titik api tercipta itu di antaranya gedung administrasi Guildhall dan delapan gereja Christopher Wren. Katedral St Paul juga sempat terbakar, tapi bisa diselamatkan oleh regu pemadam sebelum kobaran api meratakannya. Westminster Abbey, Istana Buckingham, dan Chamber of the House of Commons juga terkena serangan Jerman, tapi kerusakan tidak terlalu parah.
Serangan udara Jerman itu merupakan lanjutan serangan ke London pada September yang dikenal dengan 'London Blitz', yang juga menewaskan ribuan penduduk sipil.