Lintasan Sejarah 17 Januari 2022
Hari ini Senin, 17 Januari 2022 bertepatan dengan 14 Jumadil Tsani 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 27 Dey 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Imam Ghazali Al-Thusi Wafat
938 tahun yang lalu, tanggal 14 Jumadil Tsani 505 HQ, Abu Hamid Muhammad Ghazali Thusi, yang terkenal dengan nama Imam Muhammad Ghazali, ilmuwan dan ahli fiqih besar Iran, meninggal dunia.
Ghazali mempelajari ilmu fiqih dari Abu Nasr Ismail dan dalam waktu singkat ia berhasil menguasai ilmu tersebut. Pada usianya ke-28 tahun, Ghazali telah masuk ke jajaran ulama besar muslim.
Kemasyhuran Ghazali membuatnya diundang oleh kerajaan Maliki untuk mengajar di Baghdad. Pada tahun 488 Hijriah, Imam Muhammad Ghazali pergi ke Mekah untuk menunaikan haji dan setelah itu, ia tinggal di Baitul Maqdis. Di akhir usianya, ia kembali ke Iran dan mengajar di negeri kelahirannya itu. Di antara karya-karya Imam Muhammad Gazali adalah "Ihya-u Ulumid-Din" dan "Nasihatul-Muluk".
Pesan Imam Khomeini ra Pasca Larinya Shah dari Iran
43 tahun yang lalu, tanggal 27 Dey 1357 HS, Imam Khomeini ra setelah larinya Mohammad Reza Shah Pahlevi dari Iran mengeluarkan pesan kepada bangsa Iran.
Isi pesan Imam Khomeini ra berbunyi, “Saya mengucapkan selamat kepada kalian, bangsa yang berani berkorban atas larinya Mohammad Reza Pahlevi. Karena ini menjadi fajar kemenangan bangsa dan pondasi kebahagiaan demi mencapai kebebasan dan kemerdekaan.”
Di bagian lain dari pesan beliau, selain meminta bangsa Iran untuk tetap melanjutkan demonstrasinya melawan rezim Shah dan pemerintah ilegal Bakhtiari, Imam kembali meminta kekuatan militer dan polisi untuk bergabung dengan rakyat. Di sisi lain, dengan larinya Shah dari Iran, rakyat meruntuhkan patung Shah dari pelbagai kota. Di kota Amol, Nahavand, Aligoudarz dan Ilam, para kaki tangan rezim Shah menyerang rakyat yang berujung pada gugur syahidnya warga dan banyak yang cedera.
Tragedi Gempa Bumi di Kobe
27 tahun yang lalu, tanggal 17 Januari 1995, gempa bumi dahsyat mengguncang kota pelabuhan Kobe di selatan Jepang dan merenggut nyawa ribuan orang.
Gempa berkekuatan 7,2 pada Skala Richter (SR) tersebut adalah yang terbesar di Jepang saat itu dalam kurun 47 tahun. Total jumlah korban tewas akibat gempa bumi itu sebanyak 6.433 jiwa, 27.000 orang lainnya terluka, dan lebih dari 45.000 rumah hancur.
Jepang merupakan salah satu negara di dunia yang kerap dilanda gempa. Bencana Kobe merupakan salah satu gempa terparah yang pernah menimpa Jepang.
Hanya dalam waktu 20 detik, kota berpenduduk 1,5 juta jiwa tersebut luluh lantak. Ribuan gedung, apartemen, rumah, dan jalan layang di kota tersebut hancur. Sejumlah kereta api keluar dari jalurnya dan aliran listrik kota terputus di sejumlah tempat.
Getaran gempa juga dirasakan hingga ke kota Osaka dan Kyoto. Total kerugian akibat gempa Kobe mencapai 100 miliar dolar. Lebih dari 50 ribu orang penduduk Kobe pindah ke kota lain pasca terjadinya gempa.