Feb 15, 2022 15:12 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 15 Februari 2022

Imam Ali bin Abi Thalib as Lahir

1466 tahun yang lalu, tanggal 13 Rajab 23 Sebelum HQ, Ali bin Abi Thalib, kemenakan Rasulullah, menantu, dan pemimpin kaum Muslimin sepeninggal Nabi, terlahir ke dunia.

 

Ali bin Abi Thalib dilahirkan di dalam Ka'bah oleh ibundanya yang bernama Fathimah binti Asad. Ayah beliau adalah Abu Thalib, paman Rasulullah. Sejak kecil, Ali as telah berada dalam asuhan dan didikan Rasulullah dan dia menjadi laki-laki pertama yang menerima ajaran Islam.

 

Pada akhir tahun ke-2 HQ, Ali as menikahi purti Rasulullah, Fathimah az-Zahra as. Beliau selalu mendampingi Rasulullah dalam segala duka dan kesulitan dalam menyebarkan Islam dan ikut dalam semua peperangan yang dihadiri Rasululllah, kecuali dalam Perang Tabuk. Imam Ali as selain dikenal karena keberaniannya, juga amat terkenal kedermawanan dan kelembutan hatinya.

 

Beliau selalu membantu dan melindungi fakir miskin, kaum tertindas, dan anak yatim. Ketika menjadi khalifah kaum Muslimin, beliau menjalankan pemerintahan dengan sangat adil. Dalam beribadah kepada Allah, beliau dikenal sangat tekun dan khusyuk, sampai-sampai, beliau tidak merasakan ada anak panah menancap di tubuhnya pada saat sedang shalat.  Imam Ali as gugur syahid akibat dibunuh oleh musuhnya ketika beliau sedang shalat pada usia ke 63 tahun.

 

Salah satu hadis dari Imam Ali adalah, "Berperilakulah dengan baik kepada masyarakat, sehingga ketika engkau mati, mereka akan menangisimu dan ketika engkau hidup mereka akan baik kepadamu."

 

Wafatnya Sayid Ali Nasr, Bapak Teater Iran

 

60 tahun yang lalu, tanggal 26 Bahman 1340 HS (15 Februari 1962), Sayid Ali Nasr, bapak teater Iran meninggal dunia pada  dalam usia 70 tahun dan dimakamkan di Tehran di komplek suci Imam Zadeh Abdullah.

 

Sayid Ali Nasr adalah anak Sayid Ahmad Nasr al-Atibba. Ia lahir di Tehran tahun 1270 HS. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menguasai bahasa Perancis, Sayid Ali Nasr mulai mengajar bahasa Perancis dan matematika. Beberapa waktu setelah itu, ia diterima sebagai karyawan pemerintah. Ia sempat menjabat menteri pos dan telegrap, duta besar Iran di Cina dan Indoa serta wakil tetap Iran di PBB.

 

Di era Revolusi Konstitusi, Sayid Ali Nasr mulai memasuki dunia teater dan dengan segera ia membentuk lembaga teater nasional. Tidak tanggung-tanggung, untuk mengasah kemampuan teaternya, Sayid Ali Nasr pergi ke Eropa dan setelah kembali ia mengajar sejarah seni.

 

Sayid Ali Nasr banyak meninggalkan karya ilmiah seperti Syarh al-Asya' dalam enam jilid, Sejarah Iran dan Dunia, Sejarah Umum dan Sejarah Ringkas Iran.

 

Tentara Uni Soviet Angkat Kaki dari Afghanistan

33 tahun yang lalu, tanggal 15 Februari 1989, tentara merah Uni Soviet berhasil diusir oleh para pejuang Mujahidin Afghanistan.

 

Keberhasilan ini berhasil diraih para pejuang Mujahidin setelah sekitar 10 tahun melakukan perlawanan terhadap tentara Uni Soviet yang bercokol di negaranya.

 

Awalnya, tentara Uni Soviet menyerbu ke Afghanistan dengan tujuan untuk mendirikan pemerintahan boneka di negara itu. AS yang merasa kepentingannya terancam di kawasan Asia selatan memberikan reaksi yang sangat keras, termasuk di antaranya membantu pembentukan kelompok-kelompok perjuangan Afghanistan.

 

Di sisi lain, rakyat muslim Afghanistan sendiri memang sangat tidak menyukai kehadiran Uni Soviet sehingga mereka terus menerus melakukan perlawanan bergerilya mengusir tentara uni Soviet. Kemudian, akhir tahun 80-an, terjadi perubahan mendasar pada politik luar negeri Uni Soviet sehingga Moskow tidak lagi banyak memberikan perhatian terhadap kehadiran tentaranya di Afghanistan. Akhirnya, pada tahun 1989, Moskow memerintahkan penarikan pasukannya dari seluruh kawasan Afghanistan.