Perspektif Revolusi Islam di Era Globalisasi
Menyusul kemenangan Revolusi Islam Iran, dimulailah gerakan melawan kekuatan adidaya dunia. Gerakan tersebut secara gradual berubah menjadi kebangkitan Islam disusul kemunculan lonjakan di berbagai wilayah dunia Islam, khususnya di tengah masyarakat tertindas. Salah Satu pengaruh dari gerakan tersebut adalah perubahan perimbangan di Timur Tengah (Asia Barat).
Kemenangan Revolusi Islam mematahkan monopoli di kancah hubungan internasional serta mengubah total perimbangan global dan regional. Kemenangan Revolusi Islam Iran melahirkan kepercayaan diri bangsa-bangsa memperkokoh upaya menciptakan semangat dan harapan besar di hati jutaan Muslim dan kaum papa dunia. Oleh karena itu, kemenangan Revolusi Islam merupakan titik awal pembentukan kekuatan lunak Revolusi Islam, dan dampaknya bagi transformasi regioanl maupun global.
Sejak awal tujuan dan cita-cita Revolusi Islam Iran sudah jelas dan dapat dicerna banyak bangsa yang menderita akibat penjajahan kekuatan adidaya. Oleh sebab itu, mengenal dampak regional dan global Revolusi Islam, bukan hal yang sulit. Revolusi ini berhasil mengangkat kembali identitas sejati umat Islam dan menjadi pembuka jalan bangsa-bangsa Muslim untuk menciptakan gerakan kebangkitan Islam. Dengan memanfaatkan solidaritas rakyat sebagai bekal politik, Revolusi Islam mampu mewujudkan persatuan dan keselarasan nasional serta melalui pemanfaatan kemufakatan sosial, mampu menampilkan kekuatan politik Islam.
Revolusi Islam Iran sangat memperhatikan inovasi dan pemikiran politik baru sebagai prioritasnya. Titik tekannya pada kepercayaan diri, optimisme, pengandalan kemampuan internal serta penghindaran munculnya perasaan kerdil di hadapan Barat. Gerakan determinan ini sangat membantu menumbuhkan perspektif politik riil di antara negara Islam serta memperjelas peran dan kapasitas politik dunia Islam.
Para pengamat dan analis Revolusi Islam berpendapat bahwa Revolusi Islam mampu meningkatkan wawasan dan kesadaran bangsa-bangsa tertindas dunia Islam serta menumbuhkan semangat dan keberanian mereka untuk bangkit berjuang. Pengaruh ini merupakan pesan pemersatu dunia Islam, di samping menciptakan kepercayaan diri, semangat perjuangan dan perlawanan umat Islam atas kezaliman. Proses ini, pasca kemenangan Revolusi Islam dan pembentukan pemerintah Republik Islam telah berubah menjadi sebuah perspektif yang telah terbukti. ini sekaligus membuktikan bahwa agama Islam mampu memainkan peran determinan di kancah global dan dalam pengambilan keputusan tingkat dunia.
Apalagi Islam menawarkan perspektif yang berbeda dari terori Barat. Revolusi Islam telah melahirkan kepercayaan diri dan dengan pengenalan proporsional kapasitas faktual Islam, mampu mewujudkan banyak tujuan termasuk independensi, kebebasan, kehormatan dan keadilan. Revolusi Islam juga telah mengeluarkan dunia Islam dari keterkucilan di tingkat internasional.
Pengaruh tersebut menghidupkan kembali perspektif Islam dalam wacarana Islam, dan bahwa Revolusi Islam mampu menempatkan agama sebagai poros pengambilan keputusan baik di tingkat regional maupun global. Dunia Islam dengan seluruh kapasitas politik yang dimiliki di semua tingkat baik hak asasi manusia, penghormatan etnis dan budaya, maupuan penghormatan nilai-nilai etika, kemanusiaan dan struktur sosial berbagai bangsa, menyodorkan banyak tawaran. Secara potensial, dunia Islam memiliki kapasitas untuk berpartisipasi menciptakan struktur sosial dan politik proporsional serta memperkokoh kehidupan rukun, damai dan aman.
Menurut pandangan ini, Republik Islam mampu menjadi teladan, yang dapat menjelaskan peran konstruktif agama dan politik dan kapabilitasnya mengelola pemerintah. Dengan kapasitas yang ada, Republik Islam memainkan peran konstruktif dalam mengidentifikasi kepentingan politik dan budaya. Peran itu tercipta dengan penekankan stabilitas regional berdasarkan keamanan bersama. Akan tetapi akan muncul berbagai halangan eksternal pada proses implementasinya. Sejumlah kekuatan intervensif tidak ingin menyaksikan terciptanya sebuah hubungan kompak dan selaras antarnegara regional, sementara kawasan sangat memerlukannya.
Pendapat Republik Islam iran yang berdasarkan tujuan dan cita-cita Revolusi Islam, adalah memperkuat peran agama di puncak pengambilan keputusan, pengokohan strategi multilateral, penolakan politik unilateral kekuatan adidaya dunia dan penentuan nasib bangsa-bangsa di tangan mereka sendiri. Republik Islam meyakini prinsip mencitakan asas kepercayaan melalui pengokohan gerakan regional guna menjamin kerjasama antarnegara Islam, serta pemanfaatan dukungan opini publik regional dan global guna mematahkan perang urat syaraf musuh terhadap umat Islam.
Kerjasama tersebut dapat berujung pada pengokohan dan perulasan peran negara-negara Islam di pusat-pusat pengambilan keputusan regional global, serta peningkatan hubungan regional dan trans-regional berdasarkan ide regionalisme baru dan juga peningkatan kesadaran bangsa-bangsa kawasan. Pola ini akan membantu proses universalisasi politik Islam ayng menjadi landasan Revolusi Islam.
Atas dasar itu pula, Republik Islam di sektor kerjasama politik, menawarkan berbagai strategi serta mekanisme invovatif dan konstruktif untuk mengubah ancaman yang ada menjadi peluang. Dalam hal ini, Iran senantiasa berusaha menunjukkan kerjasama yang akan membatu mendorong kecenderungan bersama untuk bergerak di jalan ini dan dengan harapan akan terwujud stabilitas regional. Pada hakikatnya Republik Islam sangat menekankan hubungan adil dan penghormatan timbal balik atas hak –bangsa-bangsa. Karena kerjasama dengan prinsip tersebut menguatkan kinerja kolektif dan juga meningktatkan kemampuan bangsa-bangsa dalam menghadapi segala bentuk tantangan.
Penghormatan nilai-nilai kolektif budaya dan pengokohan kerjasama antarnegara Muslim dan non-Muslim, serta penjelasan perspektif “aliansi untuk perdamaian” menggeser “koalisi untuk perang”, juga penekankan hubungan bernuansa keadilan, semuanya adalah prinsip-prinsip yang ditekankan Republik Islam dalam manajemen transformasi di era globalisasi.
Untuk itu, Revolusi Islam Iran sangat fokus pada sejumlah prinsip seperti keadilan, non-diskriminasi dan penjelasan esensi rezim-rezim penjajah serta pentingnya mekanisme hubungan internasional. Ini dalam rangka menciptakan kesetaraan dan keadilan sosial. Republik Islam Iran telah menjadi teladan dalam perlawanan di hadapan kekuatan arogan dunia serta berbagi semangat perjuangan dengan banyak bangsa dalam melawan imperialisme, khususnya bagi umat Islam.
Revolusi Islam yang hingga kini tetap menekankan prinsip “tidak Timur dan Barat” selain mampu mematahkan monopoli kekuatan imperilis, juga menggagalkan intervensi asing dalam urusan negara-negara tertindas. Revolusi Islam telah menunjukkan kepada dunia bahwa tujuan utama adalah terbebas dari hegemoni kekuatan imperialis.
Dengan mengandalkan kekuatan lunak, Revolusi Islam Iran mampu mendorong dunia Islam berupaya keluar dari sikap reaktif ketika berurusan dengan nasib mereka. Melalui peningkatan kesadaran opini publik terkait rezim-rezim imperialis, Revolusi Islam Iran juga memperjelas posisi Islam dalam analisa dan wacana yang berkembang di antara elit politik dunia. Tidak diragukan lagi, transformasi global dan penyeimbangan kekuatan dunia sangat menguntungkan kepentingan semua negara. Namun itu semua memerlukan langkah tegas dan dukungan politik sehingga dapat sukses menghadapi kekuatan imperialis.
Untuk itu, Revolusi Islam mengaktualisasikan kapasitas Islam di sektor politik yang sekaligus meningkatkan semangat untuk hidup terhormat dan bertanggungjawab dan demi menikmati independensi serta kebebasan bangsa-bangsa. Transformasi revolusioner ini mengakibatkan perkembangan perspektif politik di masyarakat Islam dan gerakan politik sosial di kawasan, semakin dinamis dan terarah.