Lintasan Sejarah 17 April 2022
Hari ini Ahad, 17 April 2022 bertepatan dengan 15 Ramadhan 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 28 Farvardin 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Imam Hasan as Lahir
1446 tahun yang lalu, tanggal 15 Ramadan tahun ketiga Hijriah, Imam Hasan al-Mujtaba, cucu pertama Rasul Saw lahir ke dunia.
Imam Hasan as hidup di bawah bimbingan Nabi, ibunya Sayidah Fatimah dan ayahnya Imam Ali bin Abi Thalib as. Setelah ayahnya syahid pada bulan Ramadhan tahun 40 Hijriah, Imam Hasan as memegang amanat imamah dan kepemimpinan atas umat. Beliau sempat menjabat sebagai khalifah setelah dibaiat oleh para pengikut ayahnya. Saat itu, permusuhan Muawiyah dengan Ali dan keluarganya masih tetap membara.
Imam Hasan telah mengerahkan pasukannya untuk berperang melawan Muawiyah. Namun makar busuk dan politik jahat yang dimainkan oleh Muawiyah telah berhasil membuat sejumlah besar pasukan dan komandan militer Imam Hasan meninggalkan beliau seorang diri.
Akhirnya putra Ali ini terpaksa menandatangani perjanjian damai dengan Muawiyah. Perjanjian itu sekaligus mengakhiri khilafah beliau.
Manusia suci ini pernah mengatakan, "Aku heran dengan orang yang memikirkan makanan jasmaninya tetapi melalaikan makanan ruhaninya."
Mohammad Amin Mukri, Penyair Kurdi Wafat
35 tahun yang lalu, tanggal 28 Farvardin 1365 HS, Mohammad Amin Mukri, penyair Kurdi meninggal dunia diusia 65 tahun.
Mohammad Amin Shaikholislami Mukri, lahir pada tahun 1300 HS di sebuah desa di Iran bagian Barat. Di masa pendidikannya, ia bertemu dengan penyair besar Kurdi, Abdurrahman Sharafkandi dan kemudian keduan menjadi akrab dan pertemanan ini berlanjut hingga akhir hayatnya.
Shaikholislami Mukri menjadi anggota dewan penulis harian Nishmatan pada usia 21 tahun. Surat kabar Nishmatan melakukan aktivitas bawah tanahnya melawan rezim Shah Pahlevi dan berusaha membongkar penyelewengan dan pengkhianatan rezim ini.
Penulis dan sastrawan Kurdi ini meninggal banyak karya seperti surat perpisahan dalam bentuk puisi dan prosa.
Abdul Aziz Rantisi gugur syahid
18 tahun yang lalu, tanggal 17 April 2004, helikopter Rezim Zionis yang dilengkapi senjata rudal menembaki kendaraan yang dipakai oleh Dr. Abdul Aziz Rantisi, pejuang terkenal Palestina dan pemimpin Hamas. Beliau gugur syahid dalam peristiwa ini.
Rantisi telah dipilih sebagai pemimpin Hamas kurang dari sebulan sebelum Syeikh Ahmad Yasin, mantan pemimpin Hamas diteror.
Rantisi dilahirkan pada tahun 1947 di kota Yafa Palestina. Kecerdaannya menyebabkan beliau berhasil menamatkan pelajaran dalam bidang kedokteran di Universitas Iskandariah pada tahun 1967. Doktor Rantisi sejak usia muda telah melakukan perjuangan melawan Zionis dan akibatnya dia berkali-kali dipenjara. Selepas pembentukkan gerakan Hamas, beliau bergabung dengan kelompok ini dan pada akhirnya menjadi pemimpinnya.
Pada hari ini tahun 2004 beliau gugur syahid setelah diteror oleh antek-antek Rezim Zionis.