May 19, 2022 12:20 Asia/Jakarta

Perubahan yang benar membutuhkan dukungan intelektual, artinya semua gerakan yang tidak memiliki landasan pemikiran, tidak dapat disebut perubahan. Gerakan-gerakan yang ringan dan dangkal tidak dapat dianggap sebagai perubahan. Sebuah perubahan membutuhkan dukungan intelektual.

Katakanlah bahwa salah satu masalah yang harus diubah saat ini adalah masalah keadilan. Kita harus melakukan perubahan di bidang keadilan, dan ini harus berdiri di atas sebuah landasan intelektual yang menentukan pemikiran kokoh dan sinergis kita bersandar pada apa. Kemudian kita mulai melakukan perubahan berdasarkan itu. Artinya, dukungan intelektual adalah hal yang diperlukan, dan merupakan salah satu aset spiritual kita.

Artinya, kita harus menggunakan aset spiritual kita di bidang hukum dan aturan Islam, ayat-ayat al-Quran dan perkataan Ahlulbait as. Kita harus menciptakan perubahan berdasarkan hal ini.

Semua pekerjaan yang dilakukan Imam Khomeini, yang berada dalam kerangka perubahan, bersandar pada gerakan Islam, dan sumber-sumber pengetahuan Islam. Imam Khomeini bergerak dalam kerangka ini.

Jika tidak ada dukungan intelektual semacam itu, maka perubahan yang diciptakan manusia akan salah, dan kemungkinan manusia akan mengambil langkah yang tidak tepat. Hasilnya ia tidak akan berusaha keras untuk perubahan ini. Artinya, ia tidak akan teguh pendirian di jalan perubahan ini.

Manusia akan mengingat beberapa hal, dalam revolusi kita, kita menemukan beberapa orang revolusioner dan simpatisan, namun karena fondasi intelektual mereka tidak kokoh, landasan iman mereka tidak memiliki asas yang kuat, serta tidak memiliki sandaran argumentasi dan dalil yang kokoh, maka setelah beberapa lama berlalu, dan setelah usia muda berlalu sedikit, mereka berubah menjadi fosil yang justru dilawan oleh revolusi.

Artinya, Revolusi Islam justru menyingkirkan fosil-fosil menyimpang semacam itu.