Lintasan Sejarah 23 Mei 2022
Hari ini Senin, 23 Mei 2022 bertepatan dengan 21 Syawal 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 2 Khordad 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Andalusia Ditaklukkan Thariq bin Ziyad
1351 tahun yang lalu, tanggal 21 Syawal 92 HQ, Andalusia, yang terletak di Spanyol, ditaklukkan oleh pasukan Islam di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad.
Thariq dengan 12.000 pasukan dengan menggunakan beberapa kapal, melewati selat antara Maroko dan Spanyol yang kemudian diberi nama sesuai dengan namanya, yaitu Selat Jabal Thariq. Untuk membangkitkan semangat pasukannya, Thariq membakar kapal-kapal mereka.
Pasukan muslimin kemudian bertempur dengan gigih sehingga berhasil menaklukkan pasukan Spanyol. Mereka kemudian mendirikan pemerintahan dan peradaban Islam selama delapan abad di Andalusia. Pada akhir abad ke-9, tentara salib Eropa bangkit menyerang Andalusia dan menghancurkan peradaban Islam di sana.
Pemilu Presiden Iran Periode Ketujuh
25 tahun yang lalu, tanggal 2 Khordad 1376 HS, diselenggarakan periode ketujuh pemilu presiden Republik Islam Iran.
Pemilu pilpres ini tidak hanya penting bagi rakyat Iran, tapi juga menjadi perhatian serius di tingkat internasional sebagai peristiwa politik dan sosial penting yang terjadi di Iran setiap empat tahun sekali. Alasan utama perhatian masyarakat internasional terkait pemilu ini berpulang pada kenyataan bahwa mereka tidak menyangka rakyat Iran akan berpartisipasi secara luas dalam pemilu ini.
Dalam periode pilpres ini, Hujjatul Islam Sayid Mohammad Khatami meraih suara terbanyak dengan 20 juta suara dari hampir 30 juta suara sah dan terpilih sebagai Presiden Republik Islam Iran ke-5 Iran.
Banyak pendapat terkait partisipasi luas rakyat Iran dalam pemilu presiden ketujuh ini, tapi menurut bangsa Iran, kehadiran rakyat Iran adalah menyambut seruan Wali Faqih, Sayid Ali Khamenei. Sejatinya, rakyat Iran sebelum memilih calon presidennya, mereka telah terlebih dahulu menyatakan kesetiaannya kepada Republik Islam Iran.
Mantan Presiden Korsel Bunuh Diri
13 tahun yang lalu, tanggal 23 Mei 2009, mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) Roh Moo-Hyun bunuh diri dengan melompat dari sebuah bukit di belakang rumahnya.
Menurut penyelidikan polisi, Roh depresi akibat tuduhan korupsi atas diri dan keluarganya. Mengutip keterangan dari pengacara keluarga Roh, mengungkapkan bahwa, sebelum bunuh diri, dia membuat surat penyesalan, yang disimpan di data komputernya.
"Jangan terlalu bersedih. Bukankah hidup dan mati itu bagian dari alam," tulis Roh dalam sebuah catatan sebelum bunuh diri. "Jangan menyalahkan siapa pun ini takdir."
Kasus korupsi yang tengah membelitnya agaknya menciptakan tekanan batin yang luar biasa pada diri Roh. "Banyak orang menderita karena saya," ujarnya. "Apa yang saya lakukan di akhir hayat hanya beban untuk orang lain."
Dalam catatan terakhirnya sebelum tewas bunuh diri, Roh juga berpesan agar jasadnya dikremasi di sebuah pemakaman dekat kediamannya.