Konsekuensi dari Kepresidenan Trump (4)
Pelantikan Donald Trump dibarengi dengan pengembangan dokumen baru strategi keamanan nasional AS menurut pendapatnya. Dalam dokumen ini disebutkan tentang topik pendidikan dan ilmu pengetahuan: kepemimpinan dalam penelitian, teknologi, penemuan dan inovasi adalah prioritas. Tujuan dari isu ini adalah untuk memperkuat industri, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kualitas hidup warga.
Untuk mempertahankan keunggulan kompetitif Amerika, nvestasi dalam teknologi yang baru muncul seperti ilmu data, teknologi otomatis, nanoteknologi, teknologi komputer canggih, dan kecerdasan buatan, dimulai dari mobil yang dapat mengemudi sendiri hingga senjata otomatis, harus diperkuat karena ini diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi dan keamanan yang stabil.
Di bagian lain dari dokumen strategi keamanan nasional AS, ditekankan bahwa kita harus membuat rute yang lebih mudah bagi arus ilmuwan dan insinyur masuk dan keluar dari AS. Pemerintah AS akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan teknis dari sektor swasta dan kapasitas penelitian dan pengembangan secara lebih efektif. Isu ini ditekankan dalam situasi di mana kebijakan imigrasi pemerintahan Trump sangat bertentangan dengan tujuan dokumen keamanan nasional.
Lebih dari 25% ilmuwan aktif Amerika adalah imigran. Meningkatnya pangsa imigran di antara ilmuwan dan insinyur aktif menunjukkan bahwa ketergantungan Amerika Serikat pada ilmuwan kelahiran asing dan imigran telah meningkat secara dramatis. Namun di bawah pengaruh pendekatan Trump, keinginan para elit di seluruh dunia untuk kuliah di universitas Amerika menurun dibandingkan masa lalu. Juga, pertumbuhan produksi artikel ilmiah Amerika melambat secara signifikan, dan sebagai akibatnya, pangsa Amerika Serikat dalam pengetahuan global menurun dan semakin menurun selama era Trump.
Dokumen Strategi Keamanan Nasional Amerika di era Trump juga menggambar peta jalan untuk masalah biologis dan menyatakan bahwa insiden terhadap Amerika Serikat ini meningkat dan memerlukan tindakan cepat dan efektif. Dalam dokumen ini, dengan pandangan pesimistis terhadap negara-negara di dunia, diumumkan bahwa penyebaran dan kejadian alami virus seperti Ebola dan SARS, serta serangan yang disengaja terhadap Amerika Serikat dengan pecahnya Antraks pada tahun 2001, menunjukkan intensifikasi ancaman biologis terhadap keamanan nasional Amerika Serikat.
Menurut dokumen ini, hilangnya nyawa, terciptanya kerusakan ekonomi dan hilangnya kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah adalah salah satu konsekuensi dari ancaman biologis terhadap Amerika Serikat. Hal ini disebabkan fakta bahwa pada era Trump, banyak laporan tentang aktivitas militer AS dan laboratorium lintas batas biologis, termasuk di Afrika, Asia, dan Eurasia, tetapi tidak ada yang ditutup. Faktanya, pendekatan Amerika terhadap penelitian, pengembangan, dan penggunaan senjata biologis berlanjut di era Trump.
Dalam sebuah dokumen strategi nasional, pemerintahan Trump menyatakan dengan delusi dan kebencian terhadap dunia, Kemajuan dalam ilmu biologi yang bermanfaat bagi kesehatan, ekonomi, dan masyarakat kita dapat menyediakan alat baru bagi kelompok-kelompok yang ingin merugikan Amerika. Ada kemungkinan beberapa aktivis khusus pemerintah akan memproduksi senjata biologis yang lebih canggih dan peralatan ini akan jatuh ke tangan aktivis kriminal non-pemerintah.
Kami akan bekerja sama dengan negara lain untuk mendeteksi dan menahan wabah penyakit sejak dini dan mencegah penyebaran penyakit. Kami akan mendorong negara-negara lain untuk berinvestasi dalam sistem perawatan kesehatan primer dan memperkuat keamanan kesehatan global demi mencegah penyebaran penyakit menular. Klaim pemerintahan Trump ini juga dalam situasi dimana Amerika Serikat menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia dengan dalih pengaruh Cina di Organisasi Kesehatan Dunia dan justru mengganggu kegiatan Organisasi Kesehatan Dunia untuk menangani penyakit COVID-19.
Salah satu kebijakan terpenting yang direvisi Trump di bidang perawatan kesehatan adalah kebijakan pemerintahan Obama yang dikenal sebagai Obamacare, yang menyebabkan perdebatan luas di dalam negeri AS. Tujuan dari "Tagihan Perlindungan Pasien dan Perawatan Terjangkau" yang dikenal sebagai "Obamacare" adalah untuk mengurangi biaya perawatan, memperkuat asuransi dan kualitas layanan, tetapi Trump menentangnya.
Pada saat yang sama dengan penyebaran COVID-19 di Amerika Serikat, penolakan Trump terhadap masker, karantina, jarak sosial dan menentang Organisasi Kesehatan Dunia sangat dikenal publik, dan salah satu alasan penurunan suaranya, dapat dievaluasi di sektor ini. Atas semua kritik tersebut, permintaan Amerika Serikat untuk mundur dari Organisasi Kesehatan Dunia pada Juli 2020 juga harus ditambahkan. Mundurnya pemerintah Trump dari organisasi ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki komitmen terhadap kerja sama global untuk mencegah epidemi.
Abdel Bari Atwan, editor surat kabar Rai al-Youm edisi London mengatakan tentang sikap Presiden AS Donald Trump terhadap Organisasi Kesehatan Dunia, Serangan Trump terhadap Cina terkait virus Corona diketahui semua orang dan tidak dapat disangkal, tetapi dia mengarahkan kemarahannya pada Organisasi Kesehatan Dunia, di mana pelayanannya bagi semua umat manusia adalah jelas. Itu adalah tanda kebencian, penghinaan, dan rasisme.
Terlepas dari janjinya untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan Amerika dan memperkuat layanan perawatan kesehatan, Trump telah bekerja untuk membongkar Undang-Undang Perawatan Terjangkau, yang dikenal sebagai Obamacare, melalui berbagai tindakan eksekutif dan yudisial. Trump juga mendukung proposal kongres untuk mengganti kredit pajak premi asuransi.
Dalam praktiknya, tindakan Trump ini bertentangan dengan slogan propagandanya dan untuk kepentingan kapitalisme dan bukan untuk rakyat Amerika. Kebijakan Trump yang salah dan slogan populis tentang sistem kesehatan Amerika menjadi lebih jelas dengan penyebaran epidemi COVID-19. Kritik terhadap kebijakan kesehatan Trump sampai sejauh ini hingga kegagalan Trump menggunakan masker oleh dirinya dan para pendukungnya menjadi salah satu kritik yang paling sering dilontarkan Demokrat terhadap dirinya dalam pemilihan umum presiden 2020.
Padahal, bidang kesehatan pada era Trump adalah salah satu bidang terpenting di Amerika Serikat yang dikritik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh "General Welfare Fund" di Amerika Serikat, Sistem perawatan kesehatan AS adalah yang terburuk dibandingkan dengan 11 negara kaya.
Stephen Morrison, direktur Pusat Kebijakan Kesehatan di lembaga pemikir Pusat Studi Strategis dan Internasional Amerika, mengatakan bahwa dalam tujuh laporan komparatif yang diterbitkan oleh Dana Kesejahteraan Publik Amerika sebagai yayasan swasta, sistem perawatan kesehatan Amerika dibandingkan dengan Australia, Kanada , Prancis, dan Jerman, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Swedia, Swiss, Inggris selalu berada di tempat terakhir.
Mengkritik sistem perawatan kesehatan Amerika, dia mengatakan bahwa banyak orang Amerika yang memiliki asuransi kesehatan tidak memiliki cakupan asuransi yang cukup.(sl)