Lintas Warta 27 November 2022
Jerman Sang Pelanggar HAM, Kini Mengaku Pembelanya.
Jerman, sebagai anggota Uni Eropa, bersama dengan Amerika Serikat, telah mengadopsi pendekatan bermusuhan dan intervensi terhadap Iran selama kerusuhan baru-baru ini.
Permintaan Jerman untuk mengadakan sidang Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Kamis (24/11/2022) dibuat dengan dalih pelanggaran hak asasi manusia oleh Republik Islam Iran selama kerusuhan baru-baru ini, sementara melihat catatan hak asasi manusia Berlin menunjukkan sejarah Jerman yang sangat negatif di bidang ini.
Dalam sidang ini, negara-negara Barat, termasuk Jerman, melakukan serangan propaganda terkoordinasi terhadap Iran dan melontarkan banyak tuduhan tak berdasar.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengklaim, Kami telah meminta Iran untuk menghentikan tindakan represifnya dalam banyak kasus, tetapi tanggapannya hanya represi yang semakin intens.
Demikian pula, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengacu pada kerusuhan baru-baru ini di Iran mengatakan di Twitter, "Kita harus memperhatikan pelanggaran hak asasi manusia (di Iran) dan mengambil tindakan."
Para pejabat senior Jerman seperti Kanselir dan Menteri Luar Negeri negara ini telah mengklaim pelanggaran hak asasi manusia di Iran, padahal mereka dengan sengaja dan sadar memberikan sejumlah besar bahan dan peralatan yang diperlukan untuk pembuatan senjata kimia kepada rezim Baath Irak selama perang dipaksakan, sehingga menyebabkan tragedi kemanusiaan besar di Iran dan juga terhadap Kurdi Irak. More ...