Kalam Hikmah (88): Jihad dan Perjuangan Nabi Muhammad Saw
Tugas penting Nabi Allah adalah menyeru manusia kepada kebenaran, hakikat, dan jihad di jalan dakwah ini. Nabi mulia tidak pernah gelisah dalam menghadapi dunia yang penuh kegelapan di masanya.
Nabi tidak pernah takut, baik ketika sendirian di Mekah, ataupun ketika ada sekelompok kecil Muslim di sekitarnya, dan di hadapannya ada para pemimpin Arab yang angkuh, pembesar Quraisy dan orang-orang kuat dengan perangai keras dan tangan yang kokoh, atau ketika berhadapan dengan orang awam yang tidak punya pengetahuan.
Nabi menyampaikan kebenaran, mengulangi, menjelaskan dan menerangkannya, menanggung berbagai hinaan, menempuh kesulitan dan penderitaan, sehingga berhasil mengislamkan banyak orang. Maupun ketika telah membentuk pemerintahan Islam, dan memegang tampuk kepemimpinan pemerintah ini, dan kekuasaan berada di tangannya.
Banyak ancaman mengepung Nabi dari segala penjuru. Sebagian orang khawatir, sebagian lain bimbang, ada yang mengomel, dan ada yang mendorong Nabi untuk bersikap lemah serta berkompromi.
Namun di medan dakwah dan jihad, Nabi tidak pernah sedikit pun melemah, dan dengan kekuatan, beliau memajukan masyarakat Islam hingga mencapai puncak kemuliaan dan kekuatan, dan itu adalah sistem dan masyarakat yang mampu berubah menjadi kekuatan pertama di dunia pada tahun-tahun berikutnya berkat ketegaran Nabi di medan pertempuran dan dakwah.