Apr 12, 2023 10:08 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 12 April 2023
    Lintasan Sejarah 12 April 2023

Hari ini, Rabu, 12 April 2023 bertepatan dengan 21 Ramadan 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 23 Farvardin 1402 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Ali bin Abi Thalib as Gugur Syahid

Tanggal 21 Ramadan 40 HQ, Ali bin Abi Thalib as gugur syahid.

Imam Ali as adalah salah satu Ahlul Bait dan khalifah penerus risalah Rasulullah Saw. Dua hari sebelum gugurnya beliau, di saat sedang menunaikan shalat Subuh di Masjid Kufah, seorang khawarij bernama Ibnu Muljam mengayunkan pedangnya dan melukai kepala suci Imam Ali as. Selama dua hari, Imam Ali terbaring sakit akibat lukanya yang amat parah dan pada tanggal 21 Ramadhan, beliau berpulang ke rahmatullah.

Image Caption

Gugurnya Imam Ali as memberikan pukulan besar bagi Islam dan kaum Muslimin. Beliau adalah seorang khalifah yang sangat mulia, memimpin pemerintahan Islam dengan penuh keadilan, dan menjadi orang terdepan dalam melawan kezaliman. Kemuliaan Imam Ali bisa dilihat dalam catatan khutbah-khutbah beliau yang terkumpul dalam Nahjul Balaghah. Ucapan-ucapan Imam Ali selalu penuh hikmah, panduan akhlak, dan makrifat irfani.

Di antara isi Nahjul Balaghah adalah wasiat Imam Ali as kepada putra-putranya, sebagai berikut. "Kalian dan keluargaku, serta siapa saja yang mendengar pesanku ini, aku mewasiatkan agar selalu bertakwa dan disiplin dalam setiap pekerjaan kalian. Peliharalah anak-anak yatim, berbuat baiklah kepada tetangga, sebagaimana yang dulu juga dipesankan oleh Rasulullah sampai-sampai beliau mengira para tetangga akan saling mewarisi. Janganlah menjauh dari al-Quran dan jangan biarkan orang lain mendahului kalian dalam mengamalkan al-Quran. Dirikanlah shalat dengan sebaik-baiknya karena shalat adalah tiang agama."

Imam Khomeini Jawab Telegram Ayatullah Hakim

Tanggal 23 Farvardin 1342 HS, Imam Khomeini ra menjawab telegram Ayatullah Hakim.

Tidak berapa lama pasca penyerangan brutal pasukan keamanan rezim Shah Pahlevi ke Madrasah Feiziyeh, Qom, gelombang kemarahan akibat perilaku ini ternyata semakin berkembang tidak hanya di dalam negeri, tapi hal itu juga terjadi di luar negeri.

Hauzah ilmiah Najaf dan Karbala juga menolak aksi kekerasan itu. Selain para marji Syiah di Irak menyatakan protesnya, para ulama Karbala mengirim telegram kepada kepala-kepala negara Arab dan Islam yang isinya mengungkapkan kejahatan rezim Shah. Mereka tidak lupa menjelaskan tujuan kebangkitan Imam Khomeini  dan ketertindasan ulama Syiah kepada ulama dan umat Islam di negara-negara lain.

Sementara Ayatullah al-Udzma Sayid Muhsin al-Hakim dalam sebuah telegram mengajak ulama Iran secara keseluruhan untuk berhijrah ke Najaf al-Asyraf. Menjawab telegram itu, Imam Khomeini pada 23 Farvardin 1342 HS mengingatkan persatuan ulama Islam dan marji yang ada dapat mempertahankan kemerdekaan negara dan memutus tangan asing serta membela kesucian Islam dan al-Quran.

Imam Khomeini menilai hijrahnya para marji dan ulama Islam ke Najaf bakal menyebabkan runtuhnya pusat dunia Syiah dan melihat upaya ini bukan maslahat.

Imam Khomeini

Kaisar Matsuhito Mulai Berkuasa

Tanggal 12 April tahun 1867, Matsuhito, kaisar Jepang yang terkenal atas kebijakan reformasinya, memulai masa kekuasaannya.

Matsuhito meraih kekuasaan ketika Jepang mengalami kemunduran di berbagai bidang. Oleh karena itulah, setahun setelah berkuasa, Kaisar Matsuhito memulai gerakan reformasi dan revolusi sosial di  Jepang.

Di antara kebijakan yang diambil Matsuhito adalah menghapuskan sistem feodalisme, memindahkan ibukota dari Kyoto ke Tokyo, dan menyusun UUD baru. Ketika kekuasaan Matsuhito berakhir tahun 1912, Jepang telah berhasil meraih banyak kemajuan. Namun, pada masa kekaisaran Matsuhito pula meletus perang antara Jepang dan Cina.