Feb 19, 2024 13:05 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 19 Februari 2024

Hari ini, Senin, 19 Februari 2024 bertepatan dengan 9 Sya'ban 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 30 Bahman 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini

Ibnu Barraj Tharablusi Meninggal Dunia

 

Tanggal 9 Sya'ban 481 HQ, Ibnu Barraj Tharablusi, seorang ulama besar Mesir meninggal dunia.

 

Ibnu Barraj sebenarnya dilahirkan di Mesir. Akan tetapi, dikarenakan selama beberapa tahun menjadi hakim di Kota Tharablus (Tripoli), sebuah kawasan di utara Lebanon, ia lantas dikenal dengan nama Tharablusi.

 

Semasa hidupnya, ia belajar kepada ulama-ulama besar zaman itu, di antaranya Syaikh Thusi. Dia kemudian banyak menulis buku-buku agama, yang paling terpenting adalah kitab "al-Jawamiul Fiqih " yang berisi sekitar 820 tanya-jawab di bidang fiqih. Kitab ini dianggap sebagai salah satu rujukan utama dalam ilmu agama Islam.

 

Wafatnya Alim Mujahid, Ayatullah Mir Sayid Ali Ayat Najaf Abadi

 

Tanggal 30 Bahman 1321 HS, Ayatullah Najaf Abadi meninggal dunia dalam usia 74 tahun dan dikebumikan di Isfahan.

 

Alim mujahid Ayatullah Mir Sayid Ali Ayat Najaf Abadi lahir di kota Najaf Abad, Isfahan pada tahun 1247 Hs. Akibat sebuah kejadian, beliau baru mulai menunjukkan kecenderungannya pada agama setelah usia 20 tahun dan belajar di hauzah ilmiah Isfahan. Di sana beliau belajar kepada Sayid Mohammad Fesharaki, Sayid Abolhassan Jelveh dan Sayid Mahdi Nahvi. Setelah itu Ayatullah Najaf Abadi pergi ke Najaf, Irak.

 

Selama di Najaf, beliau belajar kepada guru-guru besar seperti Sayid Ismail Sadr, Mirza Muhammad Taqi Shirazi, Haj Agha Reza Hamedani, Akhond Mulla Mohammad Kazem Khorasani dan Sayid Mohammad Kazem Yazdi. Dalam waktu singkat beliau telah mencapai derajat keilmuan yang tingg baik dalam fiqih, ushul, filsafat dan irfan.

 

Ayatullah Najaf Abadi akhirnya kembali ke Isfahan dan mulai mengajar di sana menjadi salah satu guru paling terkenal di hauzah ilmiah Isfahan di masa penumpasan pusat-pusat keagamaan oleh rezim Reza Khan. Beliau sangat memperhatikan kewajiban amar makruf dan nahi munkar dan berjuang melawan para penguasa zalim di daerahnya.

 

Ketika Iran diduduki oleh pasukan asing, Ayatullah Najaf Abadi berjuang melawan tentara Rusia. Saat beliau dipenjara di Konsulat Rusia di Isfahan, rumahnya dijarah oleh para perusuh yang dan antek-antek Rusia. Di masa itu, ketika pasukan Sekutu memasuki Iran terjadi musim kelaparan yang panjang. Menyaksikan kondisi yang sulit itu, beliau bersama Mir Sayid Hassan Char Soughi mengajak orang-orang yang mampu untuk membentuk yayasan sosial guna membantu orang-orang miskin. Yayasan sosial yang dibentuk ini sangat membantu masyarakat miskin dan mayoritas organisasi-organisasi sosial yang ada saat ini di Isfahan masih merupakan peninggalan yayasan sebelumnya.

 

Di samping aktivitas politik dan sosial, lingkaran kuliah Ayatullah Najaf Abadi berhasil mendidik murid-murid hebat seperti Ayatullah Abulqasem Rafee Mehrabadi, Sheikh Ahmad Fayyaz, Haydar Ali Salavati, Sayid Rouhullah Khatami, Sayid Ali Allamah Fani dan Sayid Morteza Pasandideh.

 

Deng Xiaoping Meninggal

 

Tanggal 19 Februari 1997, Deng Xiaoping, pemimpin Partai Komunis Cina, meninggal dunia.

 

Deng lahir tanggal 22 Agustus 1904. Dia bergabung dengan CPC semasa menjadi pelajar dan pada 1977 ia menjadi ketua partai, sekaligus pemimpin de facto Republik Rakyat Cina.

 

Selama masa kepemimpinannya, Cina berhasil menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Deng melakukan modernisasi di empat bidang, yaitu pertanian, industri, iptek, dan militer. Pada tahun 1990, Deng mengundurkan diri dari semua jabatan politiknya karena sakit, namun hingga meninggal dunia tahun 1997, ia tetap menjadi pemimpin yang paling berpengaruh di Cina.