Feb 22, 2016 19:43 Asia/Jakarta

Hari ini, Senin tanggal 22 Februari 2016 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 13 Jumadil Awal 1437 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 3 Isfand 1394 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari di tahun-tahun yang lampau.

Fatimah Az-Zahra Syahid (Sebuah Riwayat)


1426 tahun yang lalu, tanggal 13 Jumadil Awal tahun 11 Hq, berdasarkan sebagian riwayat Islam, pada hari ini, Fatimah az-Zahra as, putrid Rasulullah Saw gugur syahid. Fatimah az-Zahra dalam usianya yang pendek, telah melalui kehidupan yang penuh penderitaan, namun penuh dengan teladan dan pelajaran berharga bagi umat manusia. Pada usia kanak-kanak, ibu beliau, Khadijah meninggal dunia. Sejak itu pula, Fatimah az-Zahra mendampingi ayahnya dalam mendakwahkan Islam.


Fatimah az-Zahra merasakan dan menyaksikan berbagai gangguan dan permusuhan yang dilancarkan kaum kafir terhadap umat muslimin. Di bawah asuhan ayah beliau, Fatimah az-Zahra mencapai keilmuan dan ketakwaan yang sangat tinggi.


Di antara kalimat teladan yang pernah diucapkan Fatimah az-Zahra as adalah sebagai berikut, "Ada tiga hal yang ku cintai di dunia, iaitu membaca Al Quran, memandang wajah Rasulullah, dan bersedekah di jalan Allah."


Mirza Irwani Lahir

159 tahun yang lalu, tanggal 13 Jumadil Awal 1278 Hijriah, Mirza Fadhl Ali Irwani, yang dikenal dengan julukan Shafa, seorang cendekiawan dan sastrawan terkemuka Iran, terlahir ke dunia. Shafa menuntut ilmu di hauzah ilmiah Nafaj, Irak sampai mencapai derajat mujtahid.


Pada masa Revolusi Konstitusional Iran, Shafa merupakan salah satu ulama yang aktif berjuang bersama rakyat, dan akibatnya, beliau dipenjarakan dan mengalami siksaan fisik. Selain mendalami bidang agama, Shafa juga menggeluti bidang sastra.


Karya-karya penulisan yang ditinggalkan Mirza Fadhl Ali Irwani atau Shafa di antaranya berjudul Hadaaiqul Arifin dan Misbahul Huda.


Kudeta Reza Khan atas Ahmad Shah Qajar


95 tahun yang lalu, tanggal 3 Isfand 1299 Hs (22 Februari 1921), sebuah kudeta yang kemudian menentukan perjalanan sejarah bangsa Iran berlangsung di bawah pimpinan Reza Khan, seorang tentara yang memiliki hubungan kuat dengan Inggris.

Operasi kudeta sedemikian rapihnya sehingga hanya dalam waktu yang sangat singkat, Reza Khan berhasil menguasai Teheran. Karena diliputi rasa takut luar biasa, Ahmad Shah Qajar, Raja Iran saat itu, tidak melakukan perlawanan sedikitpun dan bahkan dengan segera mengangkat Reza Khan sebagai panglima tertinggi militer Kerajaan Iran.

Setelah itu, berkat dukungan kuat Inggris yang mengangkatnya sebagai representasi London di kawasan Iran, Reza Khan akhirnya naik menjadi raja menggantikan Ahmad Shah Qajar. Akan tetapi, menyusul adanya kecenderungan Reza Khan mendukung Jerman dalam Perang Dunia II, Inggris kemudian mencopotnya dari kekuasaan dan mengusirnya dari Iran.

Abul Kalam Ahmed Azad meninggal dunia

 

58 tahun yang lalu, tanggal 22 Februari 1958 Abul Kalam Ahmed Azad, ulama, khatib, dan politikus India, meninggal dunia pada usia 70 tahun. Dalam pidato-pidatonya, Abul Kalam selalu mengkritik sebagian pemikir Islam pada zamannya yang berpihak kepada Barat. Dia juga mengikuti langkah Sayid Jamaluddin Asad Abadi yang menyeru kepada persatuan Islam dan menghidupkan kembali ajaran Islam.

 

Abul kalam dipenjarakan berkali-kali karena menerbitkan artikel yang membongkar kebobrokan imperialisme. Dia juga bergabung dengan Mahatma Ghandi dalam perjuangan penentangan penjajahan. Setelah India meraih kemerdekaannya, Abul Kalam terpilih menjadi anggota Parlemen dan Menteri Pendidikan.

 

Diantara karya peninggalan Abul Kalam Azad adalah beberapa jilid tafsir al-Quran yang berjudul Terjemahan al-Quran, serta buku-buku berjudul Persatuan Islam, India Mencapai Kemerdekaan, Perang Dalam Pandangan Islam, dan Syahid Agung, buku yang membahas Imam Husein as.

Dimulainya Operasi Khaibar

32 tahun yang lalu, tanggal 3 Isfand 1362 Hs (22 Februari 1984), dimulailah operasi Khaibar dalam perang Irak-Iran. Dalam operasi yang dimulai dari kawasan Hurul Howeizeh di barat daya Iran itu, tentera Iran melintasi sungai dan lumpur untuk menduduki pulau minyak Majnoon yang berdekatan dengan kota Basrah di tenggara Irak.

Taktik militer rumit yang digunakan pasukan Iran dalam operasi ini menimbulkan kekaguman dari para pakar militer dunia. Operasi militer Khaibar membuktikan bahwa tentara muslim Iran memiliki kelebihan yang mencolok berbanding dengan tentara agresor Irak yang mendapat dukungan dari negara-negara Barat.

Ledakan di makam Imam Hadi dan Imam Hasan Askari as

 

10 tahun yang lalu, tanggal 22 Februari 2006 terjadi ledakan beberapa unit bom yang diletakkan para teroris di kompleks makam Imam hadi as dan Imam Hassan Askari as di kota Samarra, utara Baghdad. Ledakan bom itu telah menyebabkan kerusakan besar terhadap kedua tempat suci Islam ini.

 

Imam Hadi dan Imam Hasan Askari as adalah dua Imam besar keturunan Nabi Muhammad Saw. Tak heran bila kerusakan besar terhadap tempat suci ini telah menimbulkan kemarahan umat Islam, terutama mereka yang bermazhab Syiah.

 

Keamanan kota Samarra saat terjadinya peledakan bom itu berada di bawah tanggung jawab tentara Amerika. Oleh karena itu, banyak yang menyakini bahwa pelaku peledakan tempat suci ini bekerjasama dengan tentara Amerika dan tujuan dari aksi teror ini adalah untuk mewujudkan perang internal antarmazhab antara Syiah dan Sunni. Namun, kewaspadaan dan kesadaran rakyat Irak, khususnya berkat bimbingan ulama, konspirasi ini menemui kegagalan.