May 06, 2017 10:04 Asia/Jakarta

Hari ini, Sabtu tanggal 6 Mei 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 9 Sya'ban 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 16 Ordibehesht 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.

Ibnu Barraj Tharablusi Meninggal Dunia

957 tahun yang lalu, tanggal 9 Sya'ban 481 HQ, Ibnu Barraj Tharablusi, seorang ulama besar Mesir meninggal dunia.

Ibnu Barraj sebenarnya dilahirkan di Mesir. Akan tetapi, dikarenakan selama beberapa tahun menjadi hakim di Kota Tharablus (Tripoli), sebuah kawasan di utara Lebanon, ia lantas dikenal dengan nama Tharablusi.

Semasa hidupnya, ia belajar kepada ulama-ulama besar zaman itu, di antaranya Syaikh Thusi. Dia kemudian banyak menulis buku-buku agama, yang paling terpenting adalah kitab "al-Jawamiul Fiqih " yang berisi sekitar 820 tanya-jawab di bidang fiqih. Kitab ini dianggap sebagai salah satu rujukan utama dalam ilmu agama Islam.

Ibnu Anbari, Ahli Bahasa Wafat

861 tahun yang lalu, tanggal 9 Sya’ban 577 HQ, Abu al-Barakat, Kamaluddin Abdurrahman bin Muhammad yang lebih dikenal dengan Ibnu Anbari meninggal dunia.

Ibnu Anbari menyelesaikan pendidikannya di Nizhamiyah, Baghdad dan dikarenakan kecerdasannya, beliau mampu meraih derajat keilmuwan yang tinggi di bidang fiqih dan sastra, sekaligus mengajar di sana. Setelah menyelesaikan pendidikan lebih tinggi, beliau akhirnya menjadi guru besar di masanya.

Sejak saat itu, karya-karya tulisnya semakin populer dan para pelajar ilmu agama dari pelbagai penjuru dunia Islam mulai berguru kepadanya. Ibnu Anbari punya kelebihan dalam mendidik murid. Karena setiap orang yang belajar kepadanya di kemudian hari menjadi terkenal. Semua itu berkat kepribadiannya yang senantiasa bertakwa, zuhud dan ikhlas dalam segala perbuatannya.

Ibnu Anbari memenuhi waktunya dengan menulis buku-buku nahwu. Beliau berusaha untuk mendekatkan kaidah ushul fiqih dan nahwu. Itulah mengapa dalam memahami nahwu, beliau lebih menggunakan metode para ahli fiqih. Ia meninggalkan banyak buku dan risalah. Yang paling terkenal dari karyanya adalah buku Asrar al-Arabiah.

Ayatullah Kamalvand Meninggal Dunia

53 tahun yang lalu, tanggal 16 Ordibehesht 1343 HS dalam usia 63 tahun dan dimakamkan di komplek makam suci Sayidah Fathimah Maksumah, Qom.

Ayatullah Ruhullah Kamalvand Khorramabadi lahir pada 1280 HS dari keluarga petani di kota Khorramabadi. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, beliau kemudian pergi ke Boroujerd dan selama di sana beliau belajar langsung kepada Ayatullah Boroujerdi. Setelah itu beliau pindah ke Arak dan belajar kepada Ayatullah Abdolkareem Hairi Yazdi, sehingga mencapai derajat keilmuan yang tinggi.

Ayatullah Kamalvand kemudian mengikuti gurunya Ayatullah Hairi Yazdi ke Qom dan ketika Ayatullah Boroujerdi juga pindah ke Qom, untuk kedua kalinya beliau mengikuti kuliah Ayatullah Boroujerdi.

Beliau berdiskusi secara teratur dengan Imam Khomeini ra di bidang filsafat, sementara di bidang fiqih, beliau banyak mendiskusikannya dengan Ayatullah Sayid Mohammad Reza Golpaygani.

Ayatullah Kamalvand pada 1330 HS di usia 50 tahun beliau kembali ke kota kelahirannya atas perintah Ayatullah Boroujerdi dan permintaan rakyat Khorramabadi untuk menghidupkan hauzah ilmiah di sana. Beliau tinggal di sana hingga akhir hayatnya. Warga Khorramabadi begitu mencintainya. Hal itu dikarenakan akhlak dan ketakwaannya.

Selain mengajar, Ayatullah Kamalvandi tidak melupakan perjuangan politiknya, bahkan dalam kasus-kasus tertentu beliau mengingatkan rezim Shah.

Majid Sharif Waqiy Gugur Syahid

42 tahun yang lalu, tanggal 6 Mei tahun 1975, Majid Sharif Waqi'iy, seorang anggota Organisasi Mujahidin Khalq, gugur syahid di tangan rekan-rekannya yang berhaluan Marxis.

Organisasi Mujahidin Khalq atau MKO didirikan tahun 1966 oleh sekelompok pemuda dengan tujuan untuk melakukan perlawanan bersenjata terhadap rezim Shah. Namun, sebagian anggota MKO akhirnya terpengaruh paham marxisme dan mereka berusaha meraih kepemimpinan atas organisasi ini dengan cara membunuhi para anggota yang memegang teguh ajaran Islam, di antaranya Majid Sharif Waqi'iy.

Setelah kemenangan Revolusi Islam Iran tahun 1979, MKO melakukan penentangan terhadap Republik Islam dan melakukan aksi-aksi teror untuk membunuh para pejabat Republik Islam, di antaranya Presiden Iran Syahid Rajai, dan Perdana Menteri Iran, Syahid Bahonar, pada tahun 1981.