Sep 24, 2017 19:46 Asia/Jakarta

Pekan lalu, pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Udzma Sayid Ali Khamenei menghadiri wisuda taruna Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Iran yang berlangsung hari Minggu (17/9/2017).

Pada acara yang digelar menjelang peringatan pekan pertahanan suci, Panglima Tertinggi Seluruh Korps Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran memasuki kompleks Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, dan langsung menziarahi makam syuhada yang berada di dekat gerbang perguruan tinggi tersebut.

Kemudian, Rahbar melakukan inspeksi ke berbagai brigade kepolisian dari penjaga perbatasan hingga lalu lintas. Pada acara tersebut, Ayatullah Khamenei memberikan penghargaan kepada komandan, pejabat dan dosen terbaik Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Iran.

Selain itu, Rahbar juga memberikan penghargaan kepada dua orang mahasiswa terbaik dan penyematan pangkat kepada mereka secara simbolis. Di bagian lain acara ini, pemimpin besar Revolusi Islam Iran meninjau dari dekat janji setia dan manuver lapangan yang dilakukan oleh para mahasiswa pendidikan ilmu kepolisian Iran itu.

Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Republik Islam Iran adalah satu-satunya perguruan tinggi di Iran yang mendidik taruna polisi yang akan dipersiapkan sebagai perwira abdi negara di lingkungan institusi kepolisian negara ini. Selain mendapatkan pendidikan teori tentang ilmu kepolisian, mereka juga dibekali keterampilan teknis seperti ilmu bela diri, menembak hingga tingkat mahir dan berbagai keterampilan lainnya yang dibutuhkan oleh seorang polisi.

Di awal acara tersebut, Ayatullah Udzma Sayid Ali Khamenei menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas digelarnya acara ini dan mengucapkan syukur kepada Allah swt, serta mendoakan kebaikan untuk para alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Iran.

Di bagian awal pidatonya, Rahbar menyinggung  besarnya karunia keamanan yang dianugerahkan Allah swt kepada bangsa Iran, dan menekankan besarnya tanggung jawab menjaga dan mempertahankan karunia besar itu.

Ayatullah Khamenei mengatakan, "Keamanan merupakan karunia utama yang dianugerahkan Allah Swt.Tanpa keamanan tidak mungkin akan mencapai kemajuan sains, kemajuan kerja, kemajuan moralitas, dan kemajuan kemanusiaan di negara ini. Jika keamanan tidak ada, semua ini tidak akan terwujud, maupun sangat sulit tercapai. Andalah sebagai faktor utama penjaga keamanan negara dan kebahagian bangsa ini, karena itu sebuah tanggung jawab yang sangat penting. Tekad baja dan kemampuan spiritual dan fisik yang Anda miliki akan membantu, sehingga Insya Allah bisa menunaikan tanggung jawab besar ini,".

Di bagian lain pidatonya, Ayatullah Khamenei menyinggung upaya musuh yang berambisi menghancurkan Republik Islam Iran. Rahbar menjelaskan, "Pemuda kita berperang dengan segenap jiwa raganya demi menjaga keamanan, baik di awal kemenangan Revolusi Islam Iran dalam menghadapi berbagai kejahatan dan gerakan pemberontakan di sejumlah perbatasan negara ini yang diprovokasi musuh, maupun setelah era perang pertahanan suci yang berlangsung selama delapan tahun, dan juga setelahnya hingga kini. Sebab musuh terus-menerus berupaya merusak keamanan negara ini. Tapi para pemuda mukmin kita dari angkatan bersenjata, termasuk kepolisian di dalamnya, terus membela dan mempertahankan keamanan dengan kewaspadaan dan kekuatan penuh,".

Ayatullah Khamenei dalam pidatonya menyinggung pengorbanan para personil kepolisian Iran dalam menjaga keamanan nasional di kota hingga jalan raya di seluruh penjuru negara ini.

Beliau mengungkapkan, "Kemampuan Anda semua adalah harga diri Republik Islam Iran. Kekuatan kalian, kebijaksanaan kalian, aksi kalian dan tindakan tepat Anda semua adalah kebanggaan dan kemuliaan bagi Republik Islam Iran. Ketika kalian menghadapi tindakan kriminal seperti sindikat narkotika, kejahatan di dalam negeri, pencurian dan berbagai aksi ketidakamanan lainnya, Anda berjuang dan berkorban menghadapi semua ini. Bangsa ini melihat hasilnya dengan mata kepala mereka sendiri. Selain keamanan sebagai kebutuhan rakyat, keamanan juga menjadi martabat bagi Republik Islam. Ini semua menjadi harga diri bagi sebuah negara,".

Dalam acara tersebut, Ayatullah Khamenei mengungkapkan penghargaannya terhadap pengorbanan semua pihak, termasuk di dalamnya institusi kepolisian dalam mewujudkan keamanan Iran.

Rahbar menegaskan, "Kita menempatkan personil kepolisian di tingkat Republik Islam, di level negara Islam, di posisi sebuah masyarakat Qurani dan Islami. [Namun] selama masih berjarak, jarak tersebut tentu harus terisi dengan kehadiran para pemuda teladan. Saya tahu kalian bisa melakukannya dengan taufik Ilahi,".

Di bagian petikan pidatonya, Rahbar menjelaskan urgensi masalah keamanan dalam negeri dan regional. Menurut beliau, instabilitas regional dipicu oleh intervensi kekuatan hegemonik global yang berupaya memaksakan kepentingannya di kawasan.

Ayatullah Khamenei mengatakan, Kekuatan interventif asing menggunakan segala cara untuk mewujudkan kepentingan ilegalnya, dan berupaya melemahkan kekuatan bangsa-bangsa [kawasan]. Suatu kali mereka membentuk Daesh, tapi Daesh dan sejenisnya berhasil dilumpuhkan oleh kekuatan dan tekad baja pasukan pejuang dan pemuda mukmin. Kemudian mereka melakukan kejahatan lainnya. Peran AS saat ini seperti itu. Ketiga gagal menempuh sebuah jalan, maka akan mengambil jalan lainnya.

Mengenai kejahatan AS dan perannya menyulut krisis di kawasan, Ayatullah Khamenei menyinggung slogan bersejarah yang dicanangkan Imam Khomeini tentang "Amerika, Setan Besar". Rahbar menegaskan, "Setan paling jahat saat ini adalah AS, dan setiap harinya selalu melakukan kejahatan-kejahatan barunya,".

Ayatullah Khamenei juga mengingatkan pejabat Iran untuk waspada terhadap tipu daya musuh, terutama plot AS, dan bertumpu pada kemampuan dan kepercayaan rakyat Iran.

Rahbar mengungkapkan, "Para pejabat harus menunjukkan kepada pemimpin rezim kotor AS bahwa mereka berpijak pada rakyat, dan bangsa ini adalah bangsa yang independen. Tunjukkanlah, Iran dengan berkah Islam, tidak akan pernah bertekuk lutut terhadap musuh, tidak akan pernah pasrah terhadap kekuatan arogan, dan senantiasa mengedepankan kepentingan nasional negaranya. Menyerah tidak pernah ada dalam kamus Republik Islam Iran,".

Dalam acara pekan lalu yang berlangsung di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Iran, Ayatullah Khamenei menjelaskan urgensi mengenali kelemahan yang ada saat ini dan menyempurnakannya sebagai bagian dari tugas penting institusi kepolisian Iran. Selain itu, Rahbar memuji dan mengapresiasi kerja keras dan perjuangan kepolisian Iran selama ini dalam mengemban tanggung jawabnya mengabdi kepada bangsa dan negara.

Tags