Feb 24, 2018 15:23 Asia/Jakarta

Pada pelajaran kali ini, kami ajak Anda untuk mengenal salah satu tradisi keagamaan Islam di Iran, yaitu azadari, upacara peringatan hari wafat atau syahidnya seseorang. Salah satu upacara azadari yang terkenal adalah hari peringatan syahadnya Imam Husein as, cucu Rasulullah saw yang jatuh pada tanggal 10 Muharram.

Masyarakat Iran banyak menggelar beragam ritual yang terkait dengan kematian. Sejak dulu, saat ritual kematian digelar, masyarakat Iran biasa membagikan kurma dan manisan kepada para pelayat yang datang. Sampai sekarang pun tradisi itu masih berjalan.  

Saat ini, Muhammad tengah menelpon temannya, Hamid membicarakan jadwal kegiatan untuk besok. Hamid berkata, besok ia berencana pergi ke masjid. Anda tertarik bukan dengan percakapan telepon Muhammad dan Hamid? Selengkapnya mari kita simak setelah mempelajari beberapa kosa-kata penting berikut ini.

Tu kar mikoni

تو کار می کنی Kamu bekerja

Tu mikhahi kar koni

تو می خواهی کار کنی Kamu ingin bekerja

Barnameh

برنامه Kegiatan, program

Tu barnameh dari

تو برنامه داری Kamu punya kegiatan

Farda

فردا Besok

Badaz zohr

بعد از ظهر Setelah Zuhur

Man miravam

من می روم Saya pergi

Man mikhaham beravam

من می خواهم بروم Saya ingi pergi

Masjed

مسجد Masjid

Che khabar ast?

چه خبر است؟ Ada apa?

An moqe

آن موقع Waktu itu

Vaght

وقت Waktu

Namaz

نماز Shalat

Keh

که (Kata hubung) bahwa, yang

Marasem

مراسم Acara

Khatm

ختم Acara pembacaan Al-Quran untuk orang mati (upacara kematian seperti tradisi tahlilan di Indonesia)

Mareseme khatm

مراسم ختم Acara khatm

Pedar

پدر Ayath

Dustam

دوستم Temanku

Qabl

قبل Sebelum

U az donya raft

او از دنیا رفت Dia meninggal dunia

Khoda rahmatesh konad

خدا رحمتش کند Semoga Tuhan merahmatinya

Pas

پس Kalau begitu

Seh

سه Tiga

Sevom

سوم Ketiga

Haft

هفت Tujuh

Haftom

هفتم Ketujuh

Chehel

چهل Empat puluh

Chehelom

چهلم Keempat puluh

Farda

فردا Besok

Afrad

افراد Orang-orang

Fout shodeh

فوت شده Meninggal dunia

Sugovari

سوگواری Ritual hari kematian

Darim

داریم Kami punya

Khaneh

خانه Rumah

Farq nemikonad

فرق نمی کند Tidak berbeda

Ma migirim

ما می گیریم Kami mengambil

Ma mikhahim begirim

ما می خواهیم بگیریم Kami ingin mengambil

Che kar?:

چه کار Kegiatan apa? Kerja apa?

Che kar mikanid

چه کار می کنید Kamu punya kegiatan apa

Mardom

مردم Masyarakat

Anha quran mikhanand

آنها قرآن می خوانند Mereka membaca al-Quran

Anha gush mikonand

آنها گوش می کنند Mereka mendengarkan

Sohbat

صحبت Pembicaraan

Sokhanrani

سخنرانی Ceramah

Mazhabi

مذهبی Keagamaan

Gush mikonand

گوش می کنند Mereka mendengarkan

Lebas-e meshki

لباس مشکی Baju hitam

Shoma mi pushid

شما می پوشید Kamu memakai

Dorost ast?

درست است؟ Benarkah?

Ma mipushim

ما می پوشیم Kami memakai

Nazdikan

نزدیکان Kerabat dekat

Hamdardi

همدردی Turut berduka cita

Hamdardi mikonim

همدردی کنیم Kami turut berduka cita

 

Saudara, kini kita simak bersama percakapan Muhammad dan Hamid.

Muhammad

Besok, apa yang akan kamu lakukan? Kamu punya acara?

Hamid

Iya. Besok setelah dzuhur aku ingin pergi ke masjid.

Muhammad

Setelah Zuhur di masjid ada apa? Bukannya saat itu belum waktunya shalat?

Hamid

Aku pergi untuk menghadiri acara tahlilan bapak temanku. Bapak temanku meninggal dunia tiga hari lalu.

Muhammad

Semoga Tuhan merahmatinya. Kalau begitu kamu pergi ke masjid untuk menghadiri di acara tahlilan.

Hamid

Iya. Kami punya ritual kematian pada hari ketiga, ketujuh, dan keempat puluh.

Muhammad

Di masjid?

Hamid

Di Masjid atau di rumah. Tidak ada beda mesti di mana acara kami gelar.

Muhammad

Apa saja yang kalian lakukan dalam ritual kematian itu?

Hamid

Orang-orang membaca Al-Quran dan mendengar ceramah agama.

Muhammad

Apakah kalian juga mengenakan baju hitam? Benarkah?

Hamid

Iya. Kami mengenakan baju hitam dan turut berduka cita dengan kerabat dekat yang meninggal dunia.

 

Saudara, mari kita simak kembali percakapan tadi. Kali ini tanpa terjemah.

[dialog]

Muhammad dan Hamid terus melanjutkan perbincangannya tentang ritual kematian atau tradisi tahlilan di Iran. Hamid menceritkana, di Iran ritual kematian biasa digelar di masjid dan mereka yang hadir mengenakan pakaian hitam sebagai tanda belasungkawa. Keluarga lelaki dari kerabat dekat yang meninggal dunia, biasanya berdiri di depan masjid menyambut kedatangan para tamu. Acara itu juga dihadiri oleh seorang ulama atau tokoh agama yang diundang untuk memberikan ceramah keagamaan. Selain memberikan nasehat dan bimbingan moral, ceramah juga diisi dengan mengisahkan kembali sejarah tragedi syahidnya Imam Husein as yang dibantai di padang karbala. Setelah itu para tamu yang hadir bersama-sama membaca Al-Quran dan memanjatkan doa untuk yang meninggal. Biasanya keluarga yang meninggal dunia mengenakan pakaian hitam hingga empat puluh hari.

Setiap malam jumat, masyarakat muslim Iran juga memiliki tradisi untuk menziarahi makam sanak saudaranya. Sebagian lagi ada juga yang membagikan kurma, kue, atau makanan lainnya.