Dunia Maya, Peluang dan Ancaman (9)
Pengaruh internet secara umum dan jejaring sosial sejara khusus, terhadap individu khususnya generasi muda, adalah mereka akan melihat masyarakat dalam kerangka monitornya dan interaksi sosial mereka dilakukan di balik jendela aplikasi dengan menggunakan kata-kata. Jendela yang untuk menutupnya cukup dengan menekan tanda X atau perintah "close". Ini merupakan cara tercepat mengakhiri sebuah interaksi yang tidak dapat ditemukan dalam interaksi sosial di dunia nyata.
Pengaruh tersebut paling besar dirasakan oleh generasi dekade 90-an dan selanjtunya, karena sejak itu merkea melihat dunia secara terkomputerisasi. Generasi tersebut juga dinamakan generasi jaringan. Generasi itu menyaksikan ekonomi, agama, budaya, masyarakat dan bahkan sejarah dari sebuah layar digital.
Layanan yang diberikan jejaring sosial kepada umat manusia, memang tidak dapat dipungkiri. Jejaring sosial telah mempermudah komunikasi sedemikian rupa sehingga di masa lalu, hal itu tidak mungkin terjadi. Jejaring sosial telah melahirkan dan mempercepat proses globalisasi budaya dan benturan antarbudaya serta munculnya istilah multi-kultural.
Dunia maya adalah dunia bebas bagi setiap orang dari sisi usia, gender, tingkat pengetahuan dan keyakinan. Dunia itu dapat diraih hanya cukup dengan memiliki sebuah gadjet seperti smartphone atau tablet. Masing-masing pengguna dapat berinteraksi dengan orang lain yang juga hadir di dunia maka tersebut dan bertukar informasi.
Namun tidak seperti anggapan pada awalnya, semua postingan dan chat antara dua orang dan beberapa orang, dapat mengubah kehidupan setiap manusia. Menyibukkan pemikirannya dan bahkan mengubah keyakinan dan perspektifnya. Masalah ini dapat mendorong perubahan sangat cepat dalam sebuah masyarakat menuju modernitas dan kemungkinan berdampak sangat destruktif jika budaya masyarakat tersebtu tidak memiliki kekuatan untuk melawan derasnya arus serangan dari dunia maya.
Bergabung dengan grup-grup jejaring sosial, harus teliti dan hati-hati karena sebagian grup tersebut memiliki konten yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan namanya. Oleh karena itu hanya dengan melihat namanya saja bukan alasan yang tepat untuk bergabung karena secara tidak sadar, konten-kontennya akan sangat mempengaruhi dan yang pasti pengaruhnya tidak hanya di dunia maya saja.
Berdasarkan analisa yang dilakukan, para pengguna Iran secara rata-rata berada di dunia maya antara lima hingga sembilan jam. Secara keseluruhan 53 persen warga Iran dan 72 persen pemuda antara 18-29 tahun, bergabung dalam grup-grup jejaring sosial. Terkait alasan dan motivasi untuk bergabung dalam grup jejaring sosial tersebut, 35 persen pengguna menyatakan tidak punya alasan khusus, 31 persen beralasan untuk mencari teman, 27 persen memiliki alasan etika, dan tujuh persen bermotivasi ilmiah atau riset.
Banyak di antara mereka yang menghabiskan waktu mereka selama berjam-jam tanpa alasan tepat dan hanya berselancar di dunia maya dan jejaring sosial sehingga aktivitas rutin mereka terbengkalai. Oleh karena dengan perencanaan dan manajemen yang tepat, masalah ini dapat diatasi. Jika seseorang tidak dapat melakukannya sendiri, maka keluarga atau bahkan kawannya dapat membantu untuk perencanaan tersebut.
Ada beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam hal ini:
- Selalu offline: sebenarnya tidak penting untuk selalu online karena ada waktu-waktu yang harus disisihkan untuk pekerjaan dan urusan lain.
- Membatasi dan menyeragamkan akun: tidak penting untuk memiliki akun di semua jejaring sosial, dan seseorang dapat memilih aplikasi yang sesuai kebutuhan serta melakukan sinkronisasi seluruh akun yang dimiliki.
- Lebih bermanfaat dengan menciptakan konten: pengguna sebaiknya menciptakan konten dan berbagi dengan anggota lain dalam grup jejaring sosial, daripada menyimpan foto dan dan konten yang ada.
- Keanggotaan dalam jaringan khusus dan profesional: disarankan agar pengguna mengatur waktunya untuk beraktivitas di jejaring sosial dan kelompok yang profesional. Jejaring sosial yang membantu masa depan pekerjaan dan pendidikannya, serta menjadi penasehat yang baik bagi para anggotanya.
Menciptakan jejaring sosial yang sehat dan bermanfaat untuk melawan jejaring sosial negatif, peningkatan pengetahuan media orang tua, guru, pembimbing, pengelola lingkungan budaya, pendidikan, universitas dan pusat-pusat lainnya, pengawasan secara konstan terhadap dunia maya dan internet, juga perencanaan untuk masa depan, diharapkan dapat menjadi solusi untuk menghadapi serangan budaya di masa depan.
Jejaring sosial virtual adalah situs yang menyediakan situs sederhana seperti mesin pencarian dengan fitur tambahan seperti chat dan email, serta fitur berbagi lainnya. Situs jejaring sosial berbasis web menghubungkan orang atau kelompok, berbagi informasi melalui internet. Bahkan, jejaring sosial dirancang untuk meningkatkan dan memperluas interaksi sosial di dunia maya, yang menjadi perhatian luas oleh kelompok masyarakat tertentu.
Akibat perubahan dan transformasi yang terjadi dalam teknologi dan penggunaannya di dunia serta munculnya IT, maka terjadi perubahan besar pada usia para pengguna teknologi tersebut. Remaja dan pemuda di antara kelompok pertama yang menyambut teknologi baru itu. Proses penggunaan internet dan khususnya media sosial baru-baru ini meningkat tajam. Media sosial yang semakin mendekati dengan kehidupan nyata manusia, dari sisi hubungan dan interaksi sosialnya, maka media tersebut yang banyak disambut audiens.
Di dunia sekarang ini, jejaring sosial sedang berubah menjadi pusat di web untuk menjadi anggota dan berkomunikasi dengan berbagai kelompok yang umumnya memiliki minat sama pada topik tertentu. Jaringan ini didasarkan pada filosofi sederhana "hadir di mana audiens Anda juga ada di sana."
Meskipun jejaring sosial belum lama muncul, namun ada beberapa alasan membuat masyarakat menunjukkan ketertarikan kuat untuk menggunakannya, di antaranya adalah baru dan penuh daya tarik, serta berbagai kemampuan layanan ini yang membuat audiens keluar dari kepasifan dan melihat dirinya sebagai aktif di antara jutaan individu aktif lainnya.
Setiap orang memiliki alasan tersendiri menggunakan jejaring sosial, termasuk di antaranya mencari sesuatu yang baru, kegembiraan, keinginan untuk terkenal dan kebebasan. Jejearing sosial menyediakan pengguna berbagai fasilitas seperti menciptakan lingkungan pribadi, pilihan teman, bebas berekspresi atau tidak setuju dengan pendapat orang lain, dan masih banyak lagi. Itu semua semakin mendorong masyarakat untuk menyukai jejaring sosial.
Melihat statistik pengunjung jejaring sosial menunjukkan bahwa jumlah pengunjung jaringan ini meningkat dari hari ke hari. Dalam situasi seperti itu, karena jumlah audiens jejaring sosial yang terus meningkat, kita kerap menyaksikan munculnya jejaring sosial baru, yang menggambarkan besarnya tingkat antusiasme pemuda untuk terjun dalam komunitas virtual.
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Facebook, jumlah orang yang mengakses internet pada akhir 2015 mencapai tiga miliar 250 juta orang, namun empat miliar dan 100 juta orang lainnya masih kekurangan akses Internet. Negara-negara maju memiliki akses ke internet secara luas, namun negara-negara berkembang jauh di belakang mereka. Daerah perkotaan tersambung ke internet tetapi banyak daerah pedesaan yang tidak memiliki akses internet. Akses internet berhubungan langsung dengan pendapatan masyarakat. Di banyak negara, perempuan lebih banyak menggunakan internet daripada pria.