Okt 08, 2018 16:22 Asia/Jakarta
  • Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei di Stadion Azadi Tehran.
    Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei di Stadion Azadi Tehran.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan ratusan ribu relawan basiji di Stadion Azadi Tehran, memberikan pencerahan tentang tiga isu penting yaitu: keagungan Iran, kedigdayaan Republik Islam, dan ketangguhan bangsa Iran. Beliau mengapresiasi para pemuda atas kontribusi besar mereka di berbagai bidang.

Rahbar kemudian memaparkan tentang rintangan yang diciptakan musuh untuk menghambat kemanjuan Iran, dan menekankan perlunya menyingkirkan hambatan itu. Menurutnya, sadar akan kehadiran musuh dan percaya diri sebagai dua langkah pertama untuk mengatasi rintangan tersebut.

Ayatullah Khamenei menjelaskan langkah ketiga adalah mengidentifikasi zona yang menjadi target musuh sehingga bisa menghapusnya dari jalan kemajuan Iran. "Kita harus memahami ancaman musuh dengan benar, volume ancaman itu, dan tahu dimana zona ancaman itu… kalian harus tahu dari arah mana musuh akan menyerang," tambahnya.

Menurut Rahbar, musuh menargetkan berbagai sektor dan target pertama mereka adalah Islam dan Revolusi Islam. Namun, iman telah memperkuat rakyat dan pondasi Revolusi Islam dari rongrongan musuh.

Mengacu pada infiltrasi asing di Iran sebelum Revolusi Islam, Ayatullah Khamenei menuturkan bahwa sebagian dari intervensi mereka menyasar bidang politik, ekonomi, dan budaya. "Islam dan Revolusi Islam telah memotong tangan mereka dari Iran," tegasnya.

"Musuh menyimpan dendam terhadap prinsip revolusi dan prinsip gerakan besar bangsa Iran. Makar dan konspirasi mereka juga karena masalah itu. Mereka takut akan munculnya sebuah kekuatan besar Islam di Asia Barat dan mencegah mereka dari meraih ambisinya di kawasan… musuh takut terhadap kekuatan Islam dan kekuatan revolusioner. Oleh sebab itu, mereka berusaha merusak basis-basis kekuatan dan menghancurkannya," ungkap Rahbar.

Stadion Azadi Tehran.

Ayatullah Khamenei kemudian menyebut sebagian dari basis kekuatan Republik Islam Iran yaitu: stabilitas politik, keamanan publik, persatuan nasional, komitmen terhadap prinsip-prinsip revolusi, pengembangan dan pendalaman budaya revolusioner dan Islam, kemajuan cepat sains dan teknologi, kemajuan militer, kekuatan rudal, dan kehadiran Iran di kawasan.

"Unsur apa saja yang menyebabkan Republik Islam Iran kuat akan menjadi target serangan kekuatan arogan. Ini akan menjadi salah satu fokus konfrontasi dengan kekuatan arogan," tambahnya.

Rahbar lebih lanjut menjelaskan zona lain konfrontasi musuh dengan bangsa Iran terletak pada upaya mereka untuk mencitrakan sebuah perubahan baru di Iran. Namun, lanjutnya, pemahaman sahih rakyat Iran tentang realitas situasi negara akan merugikan musuh.  

"Musuh memanfaatkan media untuk mencapai tujuan itu. Mereka mencoba mengubah persepsi rakyat Iran dengan menyebarkan gambaran infaktual dan keliru tentang negara, tentang orang-orang Iran, dan juga tentang situasi di kawasan," paparnya.

Mengenai kesan yang dibangun AS dan kekuatan-kekuatan arogan untuk dirinya, Ayatullah Khamenei menerangkan mereka mengesankan dirinya kuat, tetapi faktanya tidak demikian. Tentu saja, beliau mengakui bahwa kekuatan arogan memiliki beberapa instrumen kekuatan seperti, uang, peralatan perang, senjata nuklir, teknologi canggih, dan fasilitas media, tetapi di mata dunia, kekuatan lunak-lah yang tampil paling depan.

"Kekuatan perangkat lunak berarti logika, argumentasi, gagasan baru yang menentukan kehidupan, dan mengemukakan ide-ide baru. Mereka tidak punya ide baru, tidak memiliki logika. Amerika sangat lemah dari segi kekuatan lunak, mereka berbicara arogan, logikanya lemah. Hari ini liberal demokrasi di dunia tampil memalukan," tandasnya.

Sebagai contoh, ungkap Rahbar, kita bisa menyaksikan gambaran nyata AS di dunia, seperti kekalahan mereka di banyak bagian dunia termasuk Irak, Suriah, Lebanon, Afghanistan, dan dalam menghadapi kekuatan global lainnya.

Pada kesempatan itu, Ayatullah Khamenei mengatakan trik lain musuh adalah memberikan gambaran keliru tentang Iran dan pemerintahan Islam. "Ada gambaran lain yang sangat keliru dan menyesatkan yaitu ilustrasi mereka tentang Iran Islami. Mereka berusaha menampilkan kesan keliru ini kepada opini publik dunia dan bahkan ingin ditampilkan kepada kita sendiri dan bangsa Iran. Musuh menampilkan citra buruk dan pesimistis tentang Iran, yang kadang bahkan menyesatkan para pejabat Barat sendiri," lanjutnya.

"Saya baru-baru ini mendengar bahwa Presiden AS berkata kepada beberapa pemimpin Eropa, kalian harus bersabar dua sampai tiga bulan, setelah dua atau tiga bulan, Republik Islam akan lenyap," ungkap Ayatullah Khamenei.

Rahbar kemudian menyinggung masa-masa awal Revolusi Islam, di mana Barat dan agen-agen lokal mereka menjanjikan penggulingan sistem Republik Islam dalam beberapa bulan. "40 tahun telah berlalu dari masa itu dan sejak tunas kecil ini telah berubah menjadi pohon yang kuat. Sekarang pria malang ini sedang menghibur diri dan rekan-rekannya di Eropa agar bersabar dua atau tiga bulan lagi sehinga sistem Republik Islam tumbang," sindir Rahbar.

Dari pernyataan naif Presiden AS, Ayatullah Khamenei menyimpulkan bahwa musuh tidak mengenal bangsa Iran, tidak mengenal revolusi, iman, dan semangat revolusioner. Pemahaman keliru ini telah menyesatkan dia selama bertahun-tahun dan sekarang juga menyebabkan kesesatan. Presiden AS tentu saja menganggap persoalan Iran saat ini adalah masalah ekonomi, tetapi menurut Rahbar, pesimisme untuk memecahkan masalah akan menjadi aib dan persoalan yang sebenarnya.

"Musuh ingin agar bangsa ini berkesimpulan bahwa Iran telah membentur jalan buntu, sudah tidak ada solusi kecuali mencari perlindungan kepada Amerika dan berlutut di depan Amerika serta menyerah di hadapan mereka… tentu saja ini tidak akan terjadi, selama saya masih hidup dan punya kekuatan, saya dengan pertolongan Allah Swt dan dengan bantuan kalian, tidak akan membiarkan ini terjadi di negara ini" tegasnya.

Menurut Pemimpin Besar Revolusi Islam, Iran adalah sebuah negara yang kuat, resisten, dan penuh kebanggaan. "Para politisi senior bahkan di Amerika sendiri, di Barat dan juga di negara-negara Eropa yang tidak baik dengan kita, apalagi di negara-negara lain, mereka memuji bangsa Iran, karena bangsa ini tidak menyerah dalam menghadapi tekanan musuh selama 40 tahun. Bangsa ini tentu saja mengukir kemajuan besar dan mengubah dirinya menjadi sebuah kekuatan. Ini membanggakan," terangnya.

Fakta lain tentang Iran adalah potensi besar yang disimpan negara ini. Dalam menjelaskan hal ini, Ayatullah Khamenei menuturkan, "Hanya segelintir negara di dunia yang memiliki semua kapasitas ini; kapasitas geografis dan iklim, kapasitas sumber daya manusia, kapasitas sumber daya bawah tanah, sumber daya di permukaan bumi. Semua kapasitas ini sangat berlimpah untuk ekonomi negara dan kemajuan Iran."

Namun, Rahbar mengkritik tidak adanya pemanfaatan yang cukup dan benar dari kapasitas tersebut. Menurutnya, salah satu kapasitas besar negara adalah keberadaan para pemuda di mana musuh tidak menyadari kekuatan ini.

"Para pemuda Iran memiliki kemampuan pertahanan dan juga kemampuan akademis, kemampuan di bidang budaya, dan juga kemampuan untuk menangani persoalan sosial. Kemampuan ini sudah teraktualisasi di banyak bidang. Inilah gambaran yang nyata tentang Iran," tandasnya.

Di bagian lain pidatonya, Rahbar mengatakan AS memilih sanksi karena mereka sudah tidak punya cara lain untuk mengancam.

"Sanksi ekonomi lebih rapuh daripada perekonomian nasional kita. Perekonomian nasional kita dapat mematahkan sanksi, dan dengan pertolongan Allah, kita akan mematahkan sanksi. Kegagalan sanksi adalah kegagalan Amerika Serikat," pungkasnya. (RM)