Lintasan Sejarah 31 Oktober 2018
-
31 Oktober 2018
Hari ini, Rabu tanggal 31 Oktober 2018 yang bertepatan dengan tanggal 21 Shafar 1440 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 9 Aban 1397 Hijriah Syamsiah. Rekan setia, kini mari kita tinjau peristiwa bersejarah apa saja yang terjadi pada hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Kitab Miftahul Falah, Karya Syaikh Bahai Selesai Disusun
389 tahun yang lalu, tanggal 21 Shafar 1051 HQ, penulisan kitab Miftahul Falah selesai dikerjakan oleh Syaikh Bahai, seorang ilmuwan muslim terkemuka.
Penulisan ini dilakukan di kota Ganjeh yang terletak di kawasan Kaukasus. Penerjemahan kitab Miftahul Falah ke dalam bahasa Persia dilakukan oleh Shadraiy Tabrizi, seorang ahli hadis abad ke-11 Hijriah dan memberi nama kitab terjemahan itu dengan nama Adab-e Abasi.
Kitab Miftahul Falah terdiri dari enam bab yang berisi penjelasan mengenai amal-amal dan doa-doa di berbagai waktu dalam sehari semalam.

Parlemen Ratifikasi UU Wajib Militer di Masa Perang Dunia I
103 tahun yang lalu, tanggal 9 Aban 1294 HS, parlemen Iran ratifikasi undang-undang wajib militer di masa Perang Dunia II.
Kedaulatan Iran dalam bahaya menyusul invasi pasukang asing ke Iran di tengah berkecamuknya Perang Dunia I. Kondisi Iran pada waktu itu sangat lemah. Karena pasukan keamanan yang dimiliki tidak terlalu disiplin dan kekuatannya masih terbatas. Pasukan keamanan tidak mampu berbuat apa-apa di hadapan pasukan asing. Di sisi lain, pemerintah juga tidak mampu mengambil tindakan apapun.
Di sebagian daerah memang melakukan perang gerilya melawan pasukan asing, namun perlawanan itu tidak banyak berarti. Hal itu disebabkan mereka tidak memiliki persenjataan yang cukup dan tidak terlatih untuk berperang.
Melihat kondisi yang ada, Parlemen Iran melihat satu-satunya cara adalah mengumpulkan calon-calon wajib militer dari kota dan desa-desa Iran. Guna memudahkan rencana ini, pada tanggal 9 Aban 1294 HS parlemen meratifikasi undang-undang wajib militer. Sesuai dengan UU Wajib Militer, setiap desa berkomitmen menyiapkan sejumlah orang bagi pemerintah untuk ikut dalam program wajib militer. Sementara pemerintah juga berkewajiban menjamin kebutuhan mereka yang mengikuti program wajib militer dan membantu keuangan keluarganya.

Indira Gandhi Tewas Diteror
34 tahun yang lalu, tanggal 31 Oktober 1984, Perdana Menteri India Nyonya Indira Gandhi tewas dibunuh dalam sebuah aksi teror yang dilakukan oleh dua orang pengawalnya.
Kedua pembunuh Gandhi yang kemudian diidentifikasi sebagai pengikut aliran Sikh itu melakukan tindakannya karena Perdana Menteri India tersebut dianggap bersalah telah mengeluarkan instruksi penyerangan terhadap kuil emas milik para pengikut Sikh yang terdapat di negara bagian Punjab.
Gandhi sendiri mengeluarkan instruksi itu karena warga Punjab yang mayoritasnya adalah pengikut Sikh menjadikan kuil emas sebagai markas perjuangan mereka untuk menjadikan Punjab sebagai sebuah negara merdeka.
Nyonya Indira Gandhi adalah putri Jawaharlal Nehru, salah seorang pemimpin kemerdekaan India. Gandhi naik ke kursi perdana menteri India pada tahun 1967, tiga tahun setelah kematian ayahnya. Selama memerintah, Gandhi dihadapkan kepada banyak persoalan, termasuk di antaranya pemberontakan kelompok separatis Sikh. Pemberontakan Sikh tersebut terus berlanjut sampai saat putra Indira Gandhi, yaitu Raziv Gandhi menjadi perdana menteri.
