Des 27, 2018 17:40 Asia/Jakarta
  • Obat Herbal
    Obat Herbal

Herbal adalah tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan atau nilai lebih dalam pengobatan. Dengan kata lain, semua jenis tanaman yang mengandung bahan atau zat aktif yang berguna untuk pengobatan bisa digolongkan sebagai herbal. Herbal kadang disebut juga sebagai tanaman obat, sehingga dalam perkembangannya dimasukkan sebagai salah satu bentuk pengobatan alternatif.

Obat herbal adalah obat yang bersifat organik atau alami, sama seperti tubuh kita. Obat herbal murni diambil dari saripati tumbuhan yang mempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis) dan tanpa campuran hewan. Obat Herbal harus berasal dari tumbuhan (nabati) misalnya jahe, temulawak, kunyit, bawang putih, ginseng dan lain-lain. Jika suatu obat telah mengandung hewan maka ia tidak dapat disebut sebagai herbal lagi, melainkan masuk dalam katagori Obat Tradisional / Jamu yang masih dapat bercampur dengan bahan-bahan yang berasal dari hewan seperti telur atau tripang.

 

Pada jaman sekarang, dengan berkembangnya teknologi kedokteran yang semakin pesat dan banyaknya riset penelitian berkaitan dengan obat-obatan, maka semakin membuka mata kita bahwa ternyata alam secara alami telah menyediakan obat yang berkhasiat untuk berbagai penyakit (sesuai dengan khasiat tanaman obat yang dikenal secara empiris atau secara penelitian).

Jintan Putih

 

Di Indonesia yang kekayaan hayatinya berlimpah ruah, obat-obatan herbal tidaklah sulit dicari. Walaupun umumnya obat berbahan dasar herbal tidak menimbulkan efek samping negatif, namun ada beberapa bahan yang menimbulkan efek samping negatif. Pengobatan herbal lebih dipercaya oleh kebanyakan orang Indonesia karena penggunaan obat kimia sintetis, lambat laun dapat menimbulkan efek samping pada tubuh manusia.

 

Banyak jenis obat herbal, mulai dari herbal untuk perawatan kecantikan, perawatan kesehatan, herbal untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, hingga herbal untuk pengobatan penyakit-penyakit khusus.

 

Data statistik di dunia menunjukkan peningkatan konsumsi obat herbal dan maraknya perdagangan jenis obat ini dalam beberapa dekade terakhir. Menurut penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sedikitnya 25 persen obat-obatan yang tercatat di list obat-obatan dunia berasal dari tanaman.

 

Selain itu, di industri farmasi dunia, digunakan lebih dari 120 bahan efektif dari tanaman dan lebih dari 250 obat-obatan yang disebut oleh WHO sebagai obat penting dan mendasar adalah obat herbal. Sejumlah besar obat sintesis juga diproduksi dari bahan alami. Secara global dapat dikatakan bahwa sepertiga obat-obatan yang dikonsumsi manusia adalah obat herbal.

 

Data konsumsi obat herbal di dunia menunjukkan 80 persen dari 6 miliar populasi dunia menggunakan obat herbal. Sepertinya sambutan masyarakat akan obat herbal dan peningkatan jumlah obat ini mengindikasikan terbentuknya kecenderungan global akan penggunaan bahan alami dan obat herbal.

 

Penyediaan dan penggunaan tonik serta teh dengan tanaman obat atau penggunaan produk olahan herbal di produk kesehatan dan kecantikan seperti shampo dan krem kian memperjelas nilai ekonomi tanaman ini.

Tanaman Jintan Putih

 

Pengunaan Tanaman Obat

 

Dalam penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel, untuk mencuci/mandi, dihirup sehingga penggunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan.Hingga sekarang, pengobatan tradisional masih diakui keberadaannya dikalangan masyarakat luas.

 

Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang terus membina dan mengembangkannya. Salah satu pengobatan tradisional yang sedang trend saat ini adalah ramuan tanaman obat secara empirik, ramuan tradisional dengan tanaman obat paling banyak digunakan oleh masyarakat. Penggunaan ramuan tradisonal tidak hanya untuk menyembuhkan suatu penyakit, tetapi juga untuk menjaga dan memulihkan kesehatan.

 

Obat tradisional telah berada dalam masyarakat dan digunakan secara empiris dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kesehatan tubuh danpengobatan berbagai penyakit. Departemen Kesehatan mengklasifikasikan obat tradisional sebagai jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.

 

Obat tradisional adalah ramuan dari berbagai macam jenis dari bagian tanaman yang mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.Obat tradisional di Indonesia dikenal dengan nama jamu. Obat tradsional sendiri masih mempunyai berupa senyawa.Sehingga khasiat obat tradisional mungkin terjadi dengan adanya interaksi antar senyawa yang mempunyai pengaruh yang lebih kuat(Nurhayati, 2008).

 

Manfaat Tanaman Obat

 

Banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh komunitas dengan adanyatumbuhan obat. Tanaman obat dapat dibudidayakan berbagai jenis tumbuhan seperti,tumbuhan obat-obatan, tumbuhan hias seperti bunga dan berbagai jenis sayur mayur dan tumbuhan buah-buahan. Bahkan tumbuhan obat-obatan dapat dimanfaatkan menjadiobat kuno bagi komunitas.Meskipun kemajuan dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang pesat, namun penggunaan tumbuhan menjadi obat kuno olehkomunitas terus meningkat dan perkembangannya terus semakin maju. Hal ini dapat dilihat terpenting dengan semakin banyaknya obat kuno dan jamu-jamu yang beredar di komunitas yang diolah oleh industri-industri. ada beberapa manfaat tumbuhan obat seperti:

 

1.  Menjaga kesehatan. Fakta keampuhan obat kuno dalammenunjang kesehatan telah terbukti secara empirik, penggunaannyapunterdiri dari berbagai lapisan, mulai anak-anak, remaja dan orang lanjutusia.

 

2. Memperbaiki status gizi komunitas. Banyak tumbuhan apotik hidup yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan dan peningkatkan gizi,seperti: kacang, sawo dan belimbing wuluh, sayur-sayuran, buah-buahan sehingga kebutuhan vitamin akan terpenuhi.

 

3. Menghijaukan lingkungan, meningkatkan penanaman apotik hidup salah satu cara untuk penghijauan lingkungan tempat tinggal.

 

4. Meningkatkan pendapatan komunitas. Penjualan hasil tumbuhanakan menambah penghasilan keluarga.Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tumbuhan pekarangan rumah selaindapat digunakan untuk peningkatan gizi keluarga, juga menjadi pelestarian lingkungandan meningkatkan pendapatan komunitas.

 

Prospek Tanaman dan Obat Herbal di Iran

 

Sekitar 140 ribu hektar lahan di Iran dialokasikan untuk budi daya berbagai tanaman obat. Salah satu tanaman obat ini adalah jintan putih. Jintan putih sebagai tanaman obat dan bumbu masak telah digunakan sejak zaman kuno. Tidak ada kejelasan mengenai asal mula tanaman obat ini.

 

Jintan putih (Cuminum cyminum) merupakan tumbuhan berbunga dari famili Apiaceae yang berasal dari daerah Laut Tengah bagian timur sampai India bagian timur.

 

Tanaman ini merupakan tanaman tahunan berbentuk terna dengan batang ramping bercabang dengan tinggi 20–30 cm. Panjang daunnya 5–10 cm, berbentuk menyirip atau menyirip rangkap dan memiliki anak daun seperti benang. Bunganya kecil, berwarna putih atau merah muda, dan bergerombol pada payungan bunga. Buahnya merupakan longkah (achene) menggelendong lateral atau oval dengan panjang 4–5 mm dan mengandung satu biji. Biji jintan putih mirip dengan biji adas, tetapi lebih kecil dan gelap.

 

Sebagian berpendapat bahwa jintan putih berasal dari wilayah selatan Mideterania. Sebagian lain meyakini jintan putih berasal dari wilayah sekitar Mesir dan pantai Nil. Mengingat sejarah panjang dan luasnya lahan serta keragaman conton jintan putih liar di Iran, banyak yang berpendapat bahwa Iran asal muasal dari budi daya tanaman ini.

 

Jintan putih termasuk suku adas-adasan atau Apiaceae. Suku adas-adasan ini mengingat khasiat obat dan gizinya memiliki nilai yang tinggi. Dari sisi khasiat obat dan pengobatan, jintan putih dapat meringankan sakit, anti demam, anti perut kembung, disinfektan, antispasmodic dan kontraseptif.

 

Obat herbal anestesi ini memiliki khasiat antioksidan, pencerna makanan, memperkuat sistem pencernaan, dan juga menyembuhkan luka. Jintan putih memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Tanaman jintan putih yang memerlukan lokasi dan geografi khusus untuk tumbuh, maka hanya dapat ditanam di sejumlah wilayah dunia.

 

Iran termasuk salah satu negara produsen besar dan eksportir jintan putih di dunia. Sekitar 40 persen produksi dunia jintan putih adalah Iran. Di Iran, jintan putih tumbuh dalam bentuk dua, yakni liar dan dibudidayakan. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Provinsi Khorasan, Kerman, Semnan dan Azerbaijan timur. Jintan putih produksi Iran memiliki kualitas unggul dan harganya relatif lebih mahal dari produk negara lain sekitar 5-10 persen. Di antara keunggulan jintan putih Iran adalah kemurniannya yang tinggi.

 

Gole Mohamadi

 

Gole mohamadi (Rosa damascena), tanaman herbal lain di Iran. Gole Mohamadi termasuk keluarga mawar merah dan Rosaceae. 70 persen budidaya gole mohamadi berada di Iran dan negara ini dengan produksi sekitar 30 ribu ton gole mohamadi termasuk produsen terbesar bunga ini di dunia.

Gole Mohamadi

 

Dari gol mohamadi yang dimanfaatkan adalah bunganya, petal, kuncup bunga serta untuk minyak atsiri dan air mawar. Iran mengingat kapasitasnya di bidang bahan mentah yang berkualitas, tercatat salah satu produsen air mawar di dunia. Setiap tahun sekitar 22 ribu ton air mawar diproduksi dan 40 persennya untuk konsumsi dalam negeri, sementara 60 persennya diekspor.

 

Minyak atsiri dan air mawar Iran yang memiliki kualitas unggul sangat dikenal di dunia serta banyak diminati. Produk ini selain diekspor ke negara-negara Teluk Persia, juga dipasarkan ke Lebanon, Bulgaria, Jerman, Italia dan Amerika Serikat.

 

Pakar botani terkenal seperti Galen meyakini gole mohamadi memiliki khasiat obat yang besar. Bahkan bunga ini sangat efektif untuk mengobati gangguan pencernaan, iritasi kulit dan tulang. Sementara Ibnu Sina di bukunya mengisyaratkan khasiat selai gole mohamadi untuk menyembuhkan penyakit TBC. Bunga ini juga dapat mencegah diabetes dan penuaan.